Penulis: Malvi Syahputra
SUARA USU, Medan. Penertiban pedagang kaki lima (PKL) sudah sangat sering dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepala Lingkungan (kepling) setempat, tidak jarang banyak pedagang yang grobak jualannya ditarik.
Tapi hal ini sama sekali tidak membuat para pedagang jera dan takut untuk berjualan di sepanjang trotoar di depan kampus USU. Biasanya mereka berjualan makanan, minuman, stiker, dan kartu kuota internet.
Pedagang ini meresahkan sekaligus menguntungkan bagi beberapa orang, seperti pantauan yang dilakukan penulis pada senin (16/03/2020). “Ya harusnya diusir sajalah, kadang sore mereka ini bikin macet, jalan dimakan orang ini, mau jalan di trotoar pun susah dibuatnya,” ujar seorang mahasiswa bernama Fikri.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan pendapat salah satu mahasiswa Kehutanan bernama Fadhil “Kalo samaku si gamasalah ya, sama-sama enak pun, mereka enak jualan, kami pun enak ada tempat nongkrong kalo sore, malah senang kami”
Pantauan di lapangan mereka para pedagang memang tidak hanya menggunakan trotoar, tetapi juga sebagian bahu jalan untuk meletakan kursi dan meja untuk mereka berjualan.
“Kita memang dilarang berjualan disini, yang sering usir kami kepling biasanya suruhan camat, kadang juga Satpol PP, kalau kami tidak lari ya gerobak kami ditahan, kalau sama orang camat pastilah gak dibalekkan gerobak kami, kalo sama Satpol PP bisa diurus biasanya, makanya kami cuma berani jualan di sini jam 4 sore keatas, jam orang pulang kampus yang belik dah malas bang, abisnya mau gimana lagi bang, disininya cuma kami cari makan,” ujar pedagang minuman yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Pedagang berharap mereka diberi tempat khusus maupun hari-hari tertentu mereka boleh berjualan, selain beberapa mahasiswa juga tidak keberatan, mereka juga menjadikan berdagang sebagai mata pencarian utama mereka.
“Kalo misalnya diberi tempat jualan, bersyukur kali kami bang, nanti tolong abang sampaikanlah ini ke yang berwenang ya bang” ujar pedagang yang tidak ingin disebutkan identitasnya tersebut.
Redaktur Tulisan: Orsella Nuraina