Penerapan Sistem Manajemen Informasi di UMKM Ayam Geprek dan Bento PREKBEN: Kunci Kesuksesan Bisnis Era Digital

Oleh: Angela Dhika Lumban Toruan/Betharia Pangaribuan/Jesica Margaret Sitanggang/Maulana Ihsan /Zahra Puan Adinda Lubis/Zefri Ahmad Syah Imran

Suara USU, Medan. Dalam era digital yang terus berkembang, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin dituntut untuk mengadopsi sistem manajemen informasi demi mempertahankan daya saing di pasar. Salah satu contohnya adalah UMKM Ayam Geprek dan Bento PrekBen, yang didirikan oleh Bapak Subuh dan berlokasi di jl. Pembangunan no.43, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Dengan harga menu yang relatif terjangkau, PrekBen tidak hanya menarik mahasiswa sebagai konsumen utama, tetapi juga masyarakat umum di sekitarnya.

Seorang admin di PrekBen Irma menjelaskan bagaimana UMKM ini memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung operasional bisnis. Irma menjelaskan bahwa PrekBen menggunakan berbagai sistem manajemen informasi, mulai dari pencatatan pembayaran hingga promosi online, demi memastikan layanan yang efisien dan memuaskan pelanggan.

Salah satu bentuk penerapan sistem informasi di PrekBen adalah penggunaan struk pembayaran. Ini mempermudah pelanggan untuk mendapatkan bukti pembayaran sekaligus menjadi alat pencatatan transaksi. Namun, ada satu hal yang unik yaitu, jika pelanggan tidak menerima struk pembelian setelah melakukan transaksi, maka pelanggan tersebut dapat meminta satu pcs ayam gratis. “Sama kasir kita bilang, jangan gak dikasih struk, kalau kasir yang gak kasih struknya, kasir juga yang akan menanggung free 1pcs ayam. Hal ini dilakukan untuk mencegah kalau ada konsumen yang makan ditempat ingin komplain, namun tidak memiliki bukti pembayaran,” ujar Irma. Selain itu, PrekBen juga memanfaatkan platform digital seperti Gojek, Grab, dan Shopee untuk menjangkau konsumen secara lebih luas melalui penjualan online.

Tak hanya itu, PrekBen juga aktif memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana promosi dan penyebaran informasi. Irma menyebutkan bahwa Instagram menjadi platform utama untuk menginformasikan menu baru, promosi, serta testimoni pelanggan. Mereka memiliki promosi bagi siapa saja yang membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat grátis Makan dan minum terbatas untuk 20 pcs dari jam 14.00-18.00 WIB. Selain itu, WhatsApp digunakan sebagai saluran komunikasi langsung dengan pelanggan, memungkinkan PrekBen memberikan layanan yang cepat dan responsif.

Dalam hal operasional, PrekBen mengimplementasikan sistem manajemen stok yang membantu mereka mengontrol persediaan bahan baku. “Dengan manajemen stok, kami dapat memantau jumlah bahan yang tersedia dan menghindari kehabisan stok, terutama saat permintaan tinggi,” jelas Irma. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membantu mereka mengurangi risiko pemborosan.

Irma menekankan bahwa penerapan sistem manajemen informasi sangat penting bagi UMKM, terutama di era digital seperti sekarang. “Teknologi memberikan kemudahan dalam mengelola usaha, mulai dari memperluas pasar hingga memastikan operasional berjalan lancar dan lebih akurat. Tanpa sistem yang terorganisir, sulit bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing,” tambahnya.

PrekBen juga mencontohkan bagaimana integrasi teknologi bisa dilakukan dengan biaya yang relatif rendah namun memberikan dampak besar pada bisnis. Dengan modal awal yang sederhana, mereka berhasil menciptakan sistem yang mendukung pertumbuhan usaha mereka secara berkelanjutan.

Kesuksesan PrekBen menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen informasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan bagi UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi secara optimal, UMKM tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik, sehingga mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat.

Di masa depan, PrekBen berencana untuk terus mengembangkan teknologi yang mereka gunakan, termasuk mempertimbangkan sistem loyalitas pelanggan berbasis aplikasi. Langkah ini diharapkan dapat semakin meningkatkan daya tarik UMKM ini di kalangan konsumen, khususnya mahasiswa yang menjadi target pasar utama mereka.

Artikel ini adalah publikasi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan Dosen Pengampu: Hafiza Adlina S.AB., M.AB.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean