SUARA USU
Uncategorized

Peningkatan Konsep Penerimaan Diri Melalui Kegiatan Morning Meeting Bagi Residen Narkoba Medan Plus

Penulis: Jonex Osorio Suares William Hutabarat

Suara USU, Medan. Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Narkoba ini berhubungan dengan suatu yang negatif karena bisa berdampak buruk terhadap kesehatan seseorang. Di Indonesi, penyalahgunaan narkoba semakin meningkat, mulai dari generasi muda sampai orang tua ikut terjerumus narkoba. Dengan maraknya penyimpangan perilaku tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan negara Indonesia ini di kemudian hari. Hal ini dikarenakan generasi muda yang diharapkan sebagai penerus untuk memajukan bangsa, tetapi semakin hancur dibuat narkoba yang obat-obatnya menyerang syaraf generasi muda tersebut.

Penggunaan narkoba memiliki banyak bahaya dan dampak negatif yang serius, baik bagi individu yang menggunakannya maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba:

  1. Kesehatan fisik: pengguna narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius. Misalnya penurunan fungsi pernapasan
  2. Kesehatan mental: penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, psikosis, dan gangguan jiwa lainnya
  3. Ketergantungan dan penyalahgunaan
  4. Gangguan sosial dan ekonomi
  5. Resiko kehidupan dan kriminalitas

Salah satu tempat rehabilitasi narkoba adalah Yayasan Medan Plus. Di panti rehabilitasi ini, tahap awal pecandu narkoba ialah menjalani detoksifikasi. Pada tahap ini pecandu diperiksa seluruh kesehatannya baik fisik maupun mental oleh dokter terlatih. Setelah tahap detoksifikasi, pecandu narkoba menjalani program-program yang telah dibuat panti rehabilitasi. Tujuan menjalani program ini untuk membentuk karakter disiplin dan pikiran yang positif bagi pecandu narkoba. Tetapi, dalam menjalani semua program tersebut, seringkali pecandu narkoba kehilangan motivasi dalam menjalani rehabilitasi. Oleh karena itu, saya yang merupakan mahasiswa Kesejahteraan Sosial di Universitas Sumatera Utara melaksanakan Praktik Kerja Lapangan II di Panti Rehabilitasi Yayasan Medan Plus Jalan Salam Tani, Kecamatan Pancur Batu, dengan tujuan Peningkatan Konsep Penerimaan Diri Melalui Kegiatan Morning Meeting Bagi Residen Narkoba Medan Plus. Saya merasa perlu membuat mini project ini dikarenakan melihat kurangnya motivasi pada beberapa pecandu dalam mengatasi adiksi mereka tersebut.

Selama menjalani PKL II, terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh mahasiswa. Pertama, mahasiswa mendatangi kantor pusat Yayasan Medan Plus untuk meminta izin melaksanakan PKL II di tempat tersebut. Setelah mendapat izin dari kantor pusat, mahasiswa mendatangi panti tempat berlangsungnya rehabilitasi bagi pecandu narkoba untuk di observasi. Setelah itu, mahasiswa mengikuti program yang ada di panti tersebut seperti morning meeting, narcotic anonymous, dan seminar pengetahuan. Setelah menjalani beberapa minggu PKL II, mahasiswa meminta izin kepada staff di panti tersebut untuk melakukan assessment terhadap pecandu narkoba. Tujuan melakukannya assessment ialah untuk mengetahui permasalahan yang menghambat pecandu narkoba dalam menjalani rehabilitasi. Adapun cara yang digunakan mahasiswa dalam assessment pecandu narkoba ialah menggunakan Metode Bimbingan Sosial Kelompok (Social Group Work). Teknik yang digunakan dalam metode social group work ialah diskusi bersama pecandu narkoba. Setelah melakukan diskusi, mahasiswa dan pecandu narkoba menyepakati bahwa permasalahan utama yang menghambat menjalani rehabilitasi ialah kurangnya motivasi. Oleh karena itu, sebagai praktikan saya membuat tahapan-tahapan dalam upaya membangkitkan kembali motivasi pecandu narkoba sebagai berikut :

1. Tahap Engagement

Tahap ini merupakan suatu proses kegiatan awal seperti menjalin hubungan baik dengan klien, pemberian motivasi kepada klien, identifikasi saran dan perumusan kesepakatan

2. Tahap Assessment

Tahap ini merupakan tahap yang terpenting dalam menentukan pertolongan dan mengatasi permasalahan klien. Dalam tahap assessment ini, praktikan menggunakan tools assessment Focus Grup Discussion (FGD) dan memberikan beberapa pertanyaan terhadap klien. Di sini praktikan mengidentifikasi permasalahan yang dialami klien tersebut. Setelah diidentifikasi, permasalahan yang dialami klien dalam menjalani rehabilitasi ialah kurangnya penerimaan diri terhadap masalah yang dimiliki yaitu adiksi.

3. Tahap Planning (Perencanaan)

Tahap ini merupakan tahap menyusun rencana untuk mengatasi permasalahan kurangnya motivasi klien. Dalam tahap ini, praktikan merencanakan membuat mini project morning meeting untuk mengatasi permasalahan kurangnya penerimaan diri terhdap masalah klien. Tujuan pembuatan mini projek ialah agar klien dapat menerima masalah mereka dan ingin berubah dengan cara menerima masalah mereka dan memikirkan apa rencana ke depannya.

4. Tahap Intervensi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan pemecahan masalah dengan cara melakukan morning meeting dengan harapan klien dapat menerima pelayanan, menerima motivasi, menerima bimbingan sosial, bimbingan psikososial, dan pengembangan masyarakat agar klien dapat menerima masalah dan dapat menerima masalah diri mereka dan dapat melakukan perubahan.

5. Tahap Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap praktikan melihat perkembangan yang dialami klien setelah menjalani intervensi ini. Pada tahap ini, setiap pertemuan praktikan dan klien, praktikan menanyakan kembali bagaimana kondisi motivasi klien dengan harapan dapat meningkatkan semangat dan motivasi klien dalam menjalani program rehabilitasi.

6. Tahap Terminasi

Pada tahap ini, relasi yang telah dibuat antara pekerja sosial (praktikan) dengan klien akan diberhentikan. Karena klien tersebut telah mampu keluar dari permasalahan yang dialaminya, terlihat disaat kelompok pecandu narkoba yang motivasinya tetap terjaga menjalani program-program rehabilitasi

Artikel ini adalah publikasi tugas mata Praktik Kerja Lapangan 2 Kesejahteraan Sosial dengan Dosen Pengampu: Fajar Utama Ritonga S.Sos., M.Kesos.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Keterkaitan Nilai Pancasila dalam Upaya Membentuk Pelajar Anti Narkoba dan Pergaulan Bebas

redaksi

Riset Operasi dalam Bisnis Kerajinan “Ringroad Craft Medan”

redaksi

Mengevaluasi Kinerja BPJS Ketenagakerjaan untuk Meningkatkan Kepastian Pekerjaan dan Penghasilan

redaksi