Oleh: Kelompok 7 Dos Ni Roha
Suara USU, Medan. Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kelompok 7 Modul Nusantara Dos Ni Roha berkunjung ke Huta Siallagan, Desa Siallagan Pinda Raya, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada Sabtu, (07/10). Kunjungan ini dilakukan guna menambah pengetahuan dan wawasan pada mahasiswa program PMM terkait sejarah dan budaya suku Batak Toba yang berada di Pulau Samosir.
Huta Siallagan adalah sebuah desa kecil di Pulau Samosir yang kaya akan sejarah. Desa ini dikenal karena warisan budaya Batak Toba yang kuat dan situs-situs bersejarah yang menarik. Tak hanya itu, Huta Siallagan juga merupakan salah satu destinasi wisata populer di Danau Toba, Sumatera Utara.
Asal Mula Huta Siallagan
Huta Siallagan sudah ada sejak lama, sejarah mengatakan bahwa desa ini sudah ada sejak 700 tahun yang lalu sebelum masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Desa ini adalah salah satu pusat pemerintahan tradisional suku Batak Toba dan memiliki peran penting dalam organisasi sosial dan politik suku Batak Toba.
Sebagai pusat pemerintahan tradisional, masih banyak peninggalan bersejarah berupa bangunan-bangunan di desa ini. Ada juga sebuah pohon besar bernama pohon harihara yang letaknya berada di tengah desa.
Pohon harihara merupakan penanda bahwa sebuah desa akan dibangun. Jika pohon tersebut tumbuh dengan baik maka daerah tempatnya tumbuh juga akan subur, begitu juga sebaliknya. Saat ini, pohon harihara menjadi ikon sejarah di Huta Siallagan.
Arsitektur Tradisional Batak
Huta Siallagan memiliki ciri khas arsitektur yang masih dilestarikan hingga saat ini. Bangunan-bangunan tradisional khas Batak Toba terbuat dari kayu dengan atap jerami atau ijuk.
Desa ini juga memiliki rumah adat dengan nama “Rumah Bolon” yang digunakan untuk pertemuan dan upacara adat. Rumah bolon memiliki ukiran kayu yang indah dan merupakan simbol penting dalam budaya Batak Toba.
Peran dalam Budaya Batak Toba
Huta Siallagan juga memegang peranan penting dalam budaya Batak Toba. Desa ini sering menjadi lokasi berbagai upacara adat, termasuk perkawinan adat, pemakaman, dan upacara-upacara lainnya.
Pelaksanaan berbagai upacara adat ini menjadi cara bagi masyarakat setempat untuk mempertahankan warisan budaya Batak Toba. Pengunjung yang datang ke Huta Siallagan dapat mengamati dan belajar lebih lanjut tentang budaya dan tradisi Batak Toba.
Wisata Budaya dan Pariwisata
Huta Siallagan memiliki keindahan alam yang menjadikannya salah satu destinasi wisata populer. Pengunjung dapat mengeksplorasi desa ini, melihat arsitektur tradisional, dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Banyak juga toko-toko suvenir dan pasar tradisional yang menawarkan barang-barang kerajinan tangan khas Batak sehingga wisatawan dapat membawa pulang kenang-kenangan.
Huta Siallagan adalah contoh luar biasa tentang bagaimana sebuah desa kecil di Indonesia dapat mempertahankan warisan budaya dan sejarahnya, juga menjadi daya tarik wisata. Kehadiran desa ini di Pulau Samosir adalah pengingat yang hidup akan kaya dan beragamnya budaya Indonesia. Huta Siallagan adalah tempat yang luar biasa untuk memahami lebih dalam sejarah dan tradisi Batak Toba.
Redaktur: Anggie Syahdina Fitri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.