Strategi Human Capital dan Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan: Pendekatan Kajian Literatur

Oleh: Altaka Raka Zapata Tito

Suara USU, Medan. Manajemen strategis sumber daya manusia (SDM) telah menjadi salah satu topik paling berkembang dalam penelitian manajemen. Dalam konteks organisasi kontemporer, terdapat tantangan kritis dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui peran karyawan. Salah satu pendekatan yang sering diterapkan adalah strategi human capital, di mana organisasi berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan karyawan sebagai sumber daya utama yang dapat memberikan kontribusi optimal. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari strategi human capital terhadap kinerja karyawan dan implikasinya bagi kesuksesan organisasi.

Pendekatan strategis dalam manajemen human capital bertujuan untuk selaras dengan tujuan bisnis organisasi. Mengacu pada berbagai perspektif teoretis, penelitian telah menunjukkan bahwa strategi human capital berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan (Delery & Shaw, 2004). Keunggulan kompetitif dapat dicapai dengan mengembangkan tenaga kerja yang berbakat, langka, sulit ditiru, dan tidak tergantikan, sesuai dengan prinsip resource-based view (RBV) yang diperkenalkan oleh Barney (2001). Dalam kerangka RBV, human capital menjadi aset yang berharga, yang berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi dan kinerja karyawan.

Penelitian empiris telah mengidentifikasi beberapa faktor yang menunjukkan peran penting dari strategi human capital dalam meningkatkan kinerja karyawan. Salah satunya adalah kemampuan organisasi untuk membangun tenaga kerja yang berbakat dan berkomitmen. Studi oleh Smith et al. (2018) dan Jones et al. (2020) menekankan bahwa organisasi yang menerapkan strategi human capital yang efektif dapat membentuk karyawan yang memiliki keterampilan tinggi dan berkomitmen terhadap pekerjaannya. Karyawan yang demikian mampu meningkatkan produktivitas, memberikan kontribusi optimal, serta mendorong keberhasilan organisasi.

Selain itu, berbagai faktor mediasi dan moderasi dapat memengaruhi hubungan antara strategi human capital dan kinerja karyawan, termasuk budaya organisasi, kepemimpinan, dan desain pekerjaan (Brown et al., 2019; Lee et al., 2021). Sebagai contoh, budaya organisasi yang mendukung pembelajaran dan pengembangan dapat memaksimalkan potensi dari strategi human capital yang telah diterapkan.

Salah satu aspek penting dalam strategi human capital adalah penyelarasan dengan tujuan organisasi yang lebih luas. Dengan memanfaatkan praktik organisasi yang saling melengkapi, strategi human capital dapat memperkuat keterkaitan antara tujuan bisnis dan upaya pengembangan karyawan. Literatur yang ada menunjukkan bahwa strategi human capital yang efektif tidak hanya meningkatkan kinerja individu, tetapi juga memperkuat kesuksesan organisasi secara keseluruhan. Dalam hal ini, peran kepemimpinan dan dukungan manajemen juga menjadi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan untuk mencapai hasil yang optimal.

Secara keseluruhan, kajian literatur ini menyoroti pentingnya strategi human capital dalam meningkatkan kinerja karyawan dan kesuksesan organisasi. Melalui penyelarasan strategi dengan tujuan organisasi serta pemanfaatan praktik-praktik manajemen yang saling mendukung, organisasi dapat mengembangkan tenaga kerja yang berbakat dan berkomitmen. Hal ini tidak hanya memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan bisnis, tetapi juga membantu organisasi membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Artikel ini adalah publikasi tugas Mata Kuliah Advanced Human Capital Management dengan Dosen Pengampu Dr. Audia Junita S.Sos., M.Si.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean