Oleh: Arum Septyaningrum
Suara USU, MEDAN. Praktikum atau bisa disebut juga dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan bekerja langsung secara sistematik dan terarah dengan supervisi yang kompeten dibidangnya dengan tujuan memperoleh pengalaman dan kecakapan penguasaan keahlian di suatu bidang.
Praktikum II mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara merupakan realisasi dari kurikulum dan mata kuliah inti yang ada di Program Studi Kesejahteraan Sosial Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Saat ini salah satu Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang bernama Arum Septyaningrum dengan NIM 190902036 sedang menjalankan Mata Kuliah Praktikum II di Panti Asuhan Anak Liora Terang yang dibimbing oleh Supervisor Sekolah yaitu bapak Dr. Bengkel, M.Si dan dimonitori oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum II yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos.
Pada awal bulan pertama praktikum, praktikan melakukan perkenalan dan pendekatan melalui kegiatan-kegiatan seperti mewarnai bersama, sharing, dan bermain games. Kegiatan selanjutnya yaitu dengan menjalankan sebuah mini project menggunakan metode pemecahan masalah terhadap unit intervensi kelompok pada level intervensi mezzo menurut Krist-Ashman (dalam Adi, 2013) dengan menggunakan metode pekerja sosial Group Work. Group Work adalah suatu metode untuk bekerja dengan, dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial serta guna pencapaian tujuan-tujuan dalam keberfungsian sosial.
Adapun tahapan-tahapan intervensi yang digunakan yaitu menurut Zastrow (dalam Suharto, 2007), dengan tahapan-tahapan berikut:
- Tahap Intake Case
Pada tahap ini, praktikan mengawalinya dengan memberikan surat izin praktikum II kepada pengurus Panti Asuhan anak Liora terang. Setelah itu praktikan melakukan perkenalan dengan pengurus dan anak-anak panti dan menjalin kesepakatan mengenai tujuan pertolongan yang akan dicapai.
- Tahap Assesment dan Perencanaan Intervensi
Pada tahap ini praktikan mengidentifikasi masalah atau kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki anak-anak di Panti Asuhan ini melalui Methodologi for Participatory Assesment (MPA). Dengan hasil diskusi dan rembukan bersama, didapat satu masalah dominan di panti asuhan tersebut. Adapun masalah yang paling banyak yaitu mengenai kurangnya pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan sehari-hari, kemudian masalah terbanyak kedua yaitu mengenai masalah pengetahuan tentang membaca, matematika dasar dan ilmu-ilmu di sekolah.
Dengan hasil yang didapati tersebut praktikan memilih masalah kurangnya pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan untuk dilaksanakannya tahap-tahap selanjutnya.
Masalah ini merupakan masalah yang penting ditangani seperti yang dikatakan oleh Wijaya, 2010 (dalam Hendra Kurniawan, 2017) bahwa 40-60 anak yang berada di usia sekolah mengalami kecacingan, 23% mengalami anemia, 74,4% mengalami gangguan karies gigi, dan sebanyak 100.000 anak Indonesia harus meninggal karena diare setiap tahunnya. Kondisi di atas diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang perilaku hidup yang sehat.
- Tahap Penyeleksian Anggota
Pada tahap ini praktikan menyeleksi anggota berdasarkan pada pertimbangan bahwa orang yang akan masuk dalam anggota kelompok harus mampu memberikan kontribusi kepada kelompok. Setelah dilakukannya perkenalan maka praktikan menyeleksi anggota berdasarkan faktor umur. Anggota-anggota yang dipilih yaitu anak-anak yang berada di kelas 5 sampai kelas 7 di mana kesadaran tentang kebersihan sudah harus melekat pada anak-anak di umur tersebut.
- Tahap Pengembangan Kelompok
Pada tahap ini, praktikan mulai menjalankan Mini Project yang sudah dirancang dan yang sudah direncanakan. Adapun tujuan dari Mini Project yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan kelompok tentang perilaku hidup bersih dan menerapkannya dikehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dilakukan dengan terjadwal. Tahap pengembangan kelompok ini tidak hanya memberi kelompok sebuah materi. Namun, dibeberapa jadwal praktikan melakukan kegiatan lain seperti games dan membuat kerajinan agar kelompok tidak merasa jenuh.
- Tahap Evaluasi dan Terminasi
Proses evaluasi tidak bisa dipisahkan dengan proses monitoring Pada tahap evaluasi, yang dilakukan praktikan yaitu dengan mengidentifikasi dan melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil kegiatan kelompok secara menyeluruh. Dalam tahap ini praktikan mengadakan kegiatan quis dengan tujuan mengidentifikasi hasil yang sudah mereka dapatkan selama tahap pengembangan kelompok. Berdasarkan hasil evaluasi, mini project yang sudah dilaksanakan telah tercapai. Kemudian berdasarkan hasil evaluasi tersebut praktikan melakukan tahapan selanjutnya yaitu tahap terminasi atau tahap pengakhiran. Terminasi dilakukan dengan melakukan perpisahan di panti asuhan.
Pada pertemuan terakhir, praktikan melaksanakannya dengan melakukan perpisahan dengan pengurus dan anak-anak panti. Praktikan juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pengurus panti asuhan dan adik-adik panti Asuhan Anak Liora Terang yang mana telah memberikan kesempatan dan mengizinkan praktikan melaksanakan kegiatan Praktikum II disana. Semoga kegiatan praktikum yang sudah dilaksanakan ini memberikan manfaat kepada pengurus dan juga anak-anak panti. Akhir dari pertemuan, praktikan bersama dengan anak-anak panti asuhan membuat kerajinan berupa gelang.
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.