BEM SI Sumbagut dalam aksinya “Rakyat Melarat Sumbagut Menggugat” menggelar demo di titik O km Kota Medan hingga ke depan Kantor Pos Medan pada Senin (04/11). Seruan aksi BEM SI wilayah SUMBAGUT ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB yang di ikuti 19 perwakilan BEM di SUMBAGUT.
Pada tuntutannya BEM SI Sumbagut mengangkat isu terkait persoalan yang terjadi di masyarakat seperti kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pada bulan lalu, tepatnya aksi 2324 di berbagai media siar hingga media online menggambarkan kondisi aksi yang dilakukan mahasiswa se-indonesia berlangsung ricuh hingga berakhir penangkapan oleh aparat. Namun berbeda dengan aksi kali ini yang berlangsung tertib dan damai
Rizky Akbar, Perwakilan BEM Universitas Andalas Padang mengatakan “Aksi hari ini salah satu fokusnya juga mengenai tuntutan tentang pertanian dan pendidikan, hal ini terlihat dari beberapa mahasiswa yang mengecat bagian tubuhnya dan membawa caping. Di bidang pendidikan menitik fokuskan pada masalah penyediaan tenaga pengajar ahli yang tidak merata di berbagai wilayah perkotaan dengan daerah tersul. Ada juga forum perempuan yang menaikan tentang isu LGBT serta rancangan UU PKS. Kami meminta isu ini ditinjau ulang”, ucapnya
Aksi kali ini juga diisi oleh Orasi, pembacaan puisi dan ditutup dengan pengiriman surat tuntutan melalui Kantor Pos Kota Medan, tuntutan itu dikirim dan ditujukan kepada Presiden, Gubernur dan DPR wilayah Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh.“Aksi ini diisi dengan orasi, teatrikal dan terakhir kami tutup dengan pembacaan tuntutan hingga hasil kajian kami selama 2 hari ini yang kami kumpulkan dalam 1 gulungan berisi persoalan di 4 provinsi ini”, tambah Rasyid selaku Koordinator aksi.