Reporter : Restiani Lumbangaol, Nurjana Sihombing
Suara USU, Medan. Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil lolos seleksi program Indonesian International Mobility Awards (IISMA) tahun 2022. IISMA merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan diperuntukkan kepada mahasiswa program sarjana yang sedang duduk di semester 4 hingga semester 7.
Pada tahun 2022 ini, program IISMA telah dibuka pada 12 Maret- 12 April. Kania Alvira Kusnandar dari Fakultas Ilmu Budaya, Ananda Ayya Sofia dari Fakultas Hukum, dan Axel Beltazar dari Fakultas Teknik, membagikan pengalamannya dalam proses seleksi IISMA. Ketiganya masing-masing lolos di University of Pisa, University Of Warsaw, dan India Institute of Technology.
“Awal itukan proses administrasi ya, itu (IISMA) bukanya tanggal 12 maret. Jadi tanggal 12 maret itu aku belum ngurus apa-apa, karena merasa tahun ini banyak yang daftar, sempat pesimis awal-awal itu, terus aku mempersiapkan mental aku selama dua minggu sekaligus menyiapkan EPT (English Proficiency Test) , itu ada tiga, IELTS, TOEFL iBT, Duolingo English Test (DET). Jadi selama dua minggu itu aku buru-buru nyari rasionalitas serta passing grade (kampus yang dituju),” jelas Ananda.
Selanjutnya, menurut Kania dan Axel yang paling sulit dari seleksi IISMA ini adalah membuat essay, “Essaynya ada 4 soal, dan itu lumayan susah dan menguras waktu dan tenaga juga,” jelas Kania. “Yang paling berat itu sebenarnya essay karena harus dengan kesadaran diri,” lanjut Axel.
Untuk proses selanjutnya, Ananda mengatakan tahun ini IISMA mengadakan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), “Ada tes TWK, ini tiba-tiba soalnya tahun lalu nggak ada, tapi Tes Wawasan Kebangsaan ini nggak terlalu suit, ini untuk memahami konsistensi dan komiten dan wawasan kebangsaan kita. Jadi yang sulit itu tes pertama, karena mempersipakan mental dan sibuk ngurusin ini itu ke sana ke mari,” jelasnya.
Seluruh tahapan seleksi IISMA ini berakhir pada tahap wawancara, menurut ketiga awardee IISMA yang paling penting adalah mentalitas dan kepercayaan diri.
“Selanjutnya, kan ada beberapa dari USU yang lolos ke wawancara, nah di wawnacara ini aku dapat wawancara dapat yang paling awal, jadi (wawancaranya) berbekal riset tentang negara dan diri sendiri, aku nggak ada sugarcoat, nggak menutup-nutupi, aku jadi diri sendiri, dan itu aku nggak nyangka bisa lulus dari peserta sebanyak itu, yang paling penting kita jangan menyepelekan kemampuan yang ada pada diri, jangan merasa lebih rendah daripada yang lain, apalagi misalnya karena kita kuliah di Sumatera dan yang lain di Jawa, jangan jadi merasa lebih buruk gitu, ” jelas Ananda.
Dalam pemilihan Universitas yang dituju, Kania dan Axel mengatakan bahwa ia memilih University of Pisa di Italy memiliki course yang sesuai dengan jurusannya, begitu juga dengan Axel yang memilih India Institute of Technology di India, selain itu sudah memiliki motivasi untuk belajar di luar negeri.
Sedangkan Ananda mengatakan dalam memilih University of Warsaw di Polandia, karena course yang ada sesuai dengan minatnya, dan ingin melakukan riset secara dekat atas konflik yang terjadi antara Rusia – Ukraina. Sama halnya dengan Kania dan Axel, Ananda mengatakan bahwa ia sudah memiliki motivasi untuk belajar di luar negeri sejak kecil.
Ketiganya berpesan agar mahasiswa yang ingin mendaftar IISMA ini agar menguatkan kepercayaan diri, lebih berani, tidak menganggap diri lebih rendah daripada yang lain, aktif dalam bermasyarakat dan berorganisasi, meningkatkan prestasi, serta meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.