Reporter: Arnoldus Prima Naibaho
Suara USU, Medan. Pengumuman penerima Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) USU telah diumumkan melalui website bkk.usu.ac.id pada (8/7) lalu. Namun masih ada rasa ketidak puasan dikalangan mahasiswa terkait sasaran penerimaan bantuan ini. Banyak dari mereka yang keberatan dan mengatakan bahwasannya pihak kampus tidak terbuka kepada mahasiswa soal mekanisme penyeleksian bantuan BBM tersebut, sehingga banyak dari penerima bantuan yang salah sasaran untuk menerima bantuan ini.
Menanggapi polemik tersebut, reporter Suara USU menanyakan hal ini ke pihak rektorat untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas. Dalam sesi wawancara dengan staff yang bertanggung jawab mengurus BBM ini, beliau mengatakan bahwasannya proses seleksi tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Proses seleksinya sama seperti seleksi tahun lalu. Konsepnya sama seperti KIP kuliah. Kemudian kita juga perhatikan berapa penghasilan orang tua, berapa slip gaji yang dilampirkan maupun berkas-berkas yang dikumpulkan. Jadi kami menyeleksi sesuai dengan peraturan dari kementrian,” Ucap Reza selaku staff BBM.
Dia juga memberitahukan bahwasa jumlah pendaftar BBM tahun ini sekitar 1500 peserta dan yang menerima bantuan sekitar 900 mahasiswa.
Berkaitan dengan proses penyeleksian BBM, yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan berkas yang dikirimkan oleh para calon penerima bantuan. Jika berkas dikirimkan tidak sesuai dengan persyaratan yang diminta, maka itu akan mempengaruhi penyeleksian juga.
UKT (uang kuliah tunggal) dan IP (indeks prestasi) sangat berperan penting dalam menentukan layak atau tidaknya peserta menerima bantuan BBM. Bagi penerima UKT penuh sebenarnya tidak direkomendasikan oleh pihak biro untuk mendapat bantuan BBM, walaupun tidak menutup kemungkinan penerima UKT penuh tetap berhak menerima bantuan BBM dengan memperhatikan slip gaji orang tua dan sebagainya.
Menjawab pertanyaan terkait mahasiswa yang tidak seharusnya menerima BBM, Yedi Suhardi selaku kepala biro kemahasiswaan USU juga ikut berkomentar.
“Kami hanya menyeleksi berkas yang datang kepada kami. Selain itu misalnya dia kelihatan punya mobil atau suka berpergian, ya kami tidak tahu karena kami pun kenal juga tidak. Tidak mungkin juga kami cek satu-satu. Jadi data yang diterima, itu lah yang kami lihat,” Ujar Yedi.
Dia menegaskan bahwasannya penerima beasiswa yang diutamakan adalah mahasiswa tidak mampu dan mahasiswa berprestasi.
Staff BBM dan kepala biro kemahasiswaan mengatakan kepada mahasiswa yang belum berkesempatan menerima BBM, bahwasannya beasiswa di Kampus USU ini tidak hanya BBM saja, masih banyak beasiswa yang ada, baik dari kampus atau pun dari luar kampus.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan beasiwa akan diberitahu melalui website dan bisa ditanyakan secara langsung dengan datang ke kantor biro.
Redaktur: Salsabila Rania Balqis
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.