Reporter : Muhammad Keyvin Syah
Suara USU, Medan. Perubahan iklim yang drastis akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak pihak salah satunya adalah Green Justice Indonesia. Mereka tergerak untuk membuat forum diskusi bagi berbagai organisasi masyarakat dan jurnalis untuk membahas tentang perubahan iklim dan kerusakan lingkungan terutama di Sumatera Utara. Forum ini berhasil dilakukan pada (11/6) di Kafe Temu tengah FISIP USU.
Forum ini menghadirkan perwakilan Aliansi Pers Mahasiswa (APM) Sumut, Voice of forest, Forum Jurnalis Medan, Pewarta Foto Indonesia (PFI), Walhi Sumut, Aksi kamisan, Yayasan Srikandi Lestari, Aliansi Jurnalis Indipenden (AJI), XR Medan dan Bakumsu. Mereka bersama-sama berdiskusi dan memahami duduk masalah perubahaan iklim dari berbagai perspektif.
“Kita mencoba membuat gerakan ini agar isu perubahaan iklim bukan hanya untuk mereka yang enjoy dengan isu lingkungan, tetapi untuk semua kalangan dari anak muda, organisasi mahasiswa dan teman-teman jurnalis,” Ujar Yael dari Green Justice Indonesia.
Dunia saat ini sedang mencoba menurunkan emisi karbon yang menjadi penyebab perubahan iklim, sementara itu emisi karbon ini sebagian besar berasal bahan fosil. “Kami mendampingi masyarakat di Pangkalan susu, disana ada PLTU yang berdampak pada petani dan nelayan menjadi kehilangan sumber daya dan ruang hidupnya,” Ujar Rimba dari Srikandi Lestari.
“Saat ini berita investigasi tentang kerusakan lingkungan sangat sedikit yang baca, mungkin karena kemasan yang diberikan terlalu berat. Kedepannya kita harus bisa mengemas isu lingkungan agar lebih menarik bagi anak muda,” ujar Prayugo dari Voice of Forest.
Kerusakan lingkungan tidak terlepas dari praktek KKN di lingkungan masyarakat. “Korupsi jangan dianggap hanya ada di pemerintahan pusat, banyak korupsi terjadi di daerah. Banyak pengusaha pemilik modal kongkalikong dengan pejabat setempat untuk mengalihfungsikan lahan untuk perkebunan sawit,” ujar Tonggo dari Aliansi Jurnalis Independen.
Forum ini menghasilkan rencana tindak lanjut yaitu mereka akan terus membuat ruang diskusi untuk saling berbagi ide tentang isu lingkungan. Mereka juga akan terus berkomunikasi untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya yang akan mengadakan ruang diskusi di tempat lain.
Redaktur : Yohana Novriyanti Lumbanbatu