Oleh: Ardiansyah Syahputra Pasaribu, Exsanty Br Pinem, Ghina Roudhotul Jannah, Haniah Nayura, Jerniati Silalahi, Marco Zefanya Siregar, Steven Alexius Sidabutar
Suara USU, Medan. Di era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, kesadaran akan pentingnya nasionalisme sering kali tergerus oleh arus informasi yang tidak terbatas dan pengaruh budaya asing. Bela negara, yang sebelumnya erat kaitannya dengan pertahanan fisik, kini mencakup ruang digital yang luas, di mana ancaman seperti hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi merusak persatuan bangsa. Mahasiswa, sebagai generasi muda, memainkan peran penting dalam memperkuat nasionalisme di ruang digital, mengingat posisi mereka sebagai agen perubahan sosial dan intelektual .
Kajian Teoritis
Pengertian Bela Negara dan Nasionalisme
Bela negara tidak hanya berarti keterlibatan fisik dalam menjaga negara, tetapi juga kontribusi aktif dalam menjaga integritas dan keutuhan bangsa di ranah digital. Mahasiswa di era digital memiliki peluang besar untuk mempromosikan nasionalisme dengan cara memanfaatkan teknologi.
Mahasiswa Sebagai Garda Depan Bela Negara
Mahasiswa dalam Bela Negara Bela negara adalah suatu keharusan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia. Upaya membela negara, peran yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa yaitu mahasiswa sebagai agent of change, mahasiswa sebagai guardian of value, mahasiswa sebagai iron stock, mahasiswa sebagai moral force, mahasiswa sebagai social control.
Era Digital dan Tantangan Nasionalisme
Di era digital, mahasiswa dihadapkan pada tantangan besar seperti globalisasi yang menggeser nilai-nilai lokal, disinformasi yang menyebar cepat, dan konten provokatif yang dapat memecah belah persatuan. Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, nasionalisme perlu ditanamkan kembali melalui pendidikan yang relevan dan inovatif.
Upaya Penguatan Nasionalisme
Upaya penguatan nasionalisme di era digital dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu pendidikan kewarganegaraan, menggunakan teknologi untuk promosi budaya lokal, menanamkan nilai-nilai pancasila, mendorong kecintaan terhadap produk dalam negeri, mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi, membangun solidaritas dan persatuan, dan mengatasi individualisme dan kesenjangan sosial.
Peran Aktif Mahasiswa di Platform Digital dalam Bela Negara
Peran aktif mahasiswa di platform digital dalam bela negara sangat penting yaitu dengan penyebaran informasi positif, kesadaran cybersecurity, inovasi teknologi untuk keamanan, kolaborasi dengan instansi terkait, dan partisipasi dalam latihan pertahanan cyber.
Metode Penelitian
Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena sosial secara mendalam. Metode ini dipilih karena dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai peran mahasiswa dalam memperkuat kesadaran nasionalisme di era digital. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan analisis dokumen yang relevan.
Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa. Wawancara dilakukan dengan panduan semi-terstruktur, memberikan fleksibilitas bagi informan untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka. Selain itu, data sekunder dari artikel, buku, dan laporan penelitian sebelumnya juga digunakan untuk memperkaya analisis.
Informan Penelitian
Informan penelitian terdiri dari 10 mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Sumatera Utara dan universitas lainnya di Sumatera Utara. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, memilih individu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman relevan dengan topik penelitian.
Analisis Data
Analisis data dilakukan secara tematik, dengan mengidentifikasi tema-tema utama dari wawancara dan data yang dikumpulkan. Proses ini melibatkan transkripsi wawancara, pengkodean data, dan interpretasi terhadap konteks sosial, budaya, dan politik yang mempengaruhi pandangan mahasiswa.
Hasil Dan Pembahasan
Peran Mahasiswa dalam Kesadaran Nasionalisme
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan. Mereka aktif dalam mempromosikan budaya lokal dan membangun komunitas online yang inklusif. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran nasionalisme, tetapi juga memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Tantangan Yang Dihadapi
Meskipun mahasiswa memiliki peran aktif, mereka juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan kesadaran nasionalisme. Pengaruh budaya pop global, penyebaran hoaks, dan polarisasi di media sosial menjadi hambatan yang signifikan. Mahasiswa perlu memiliki keterampilan kritis untuk menyaring informasi dan memahami konteks yang lebih luas.
Strategi Peningkatan Kesadaran Nasionalisme
Penelitian ini merekomendasikan beberapa strategi untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme di kalangan mahasiswa, antara lain:
1. Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan pendidikan karakter dan kewarganegaraan dalam kurikulum universitas.
2. Pelatihan Media Digital: Memberikan pelatihan tentang literasi media untuk membantu mahasiswa memahami dan menyaring informasi.
3. Kegiatan Sosial: Mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang berorientasi pada kepentingan bangsa.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam memperkuat kesadaran nasionalisme di era digital. Meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan, dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat berkontribusi secara signifikan dalam menjaga keutuhan bangsa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan karakter dan kewarganegaraan di Indonesia, serta mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam bela negara di era digital.
Rekomendasi
Dari hasil penelitian ini, disarankan agar pihak universitas dan pemerintah memperhatikan peran mahasiswa dalam konteks nasionalisme, serta menyediakan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan yang berorientasi pada nasionalisme di era digital.
Artikel ini adalah publikasi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Dosen Pengampu Onan Marakali Siregar, S.Sos., M.Si.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.