Reporter : Afif Nikki/Anggie Syahdina
Suara USU, Medan. Aliansi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU melakukan aksi penolakan PLT Gubernur PEMA FEB. PLT Gubernur PEMA FEB terpilih, Satrio Wicaksono memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
“Mungkin ini bentuk kekecewaan dan aspirasi yang memang ingin ditunjukkan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat FEB masih perduli dengan keadaan Pemerintahan Mahasiswa kita yang pastinya menginginkan yang terbaik untuk bisa mengembalikan dan menghidupkan PEMA Fakultas kita,” ungkap Satrio, pada Selasa (04/04).
Namun, menurut Satrio kurang tepat untuk menyebut nya aliansi, karena dilihat dari jumlah yang berhadir tidak mencapai 10% dari total mahasiswa FEB. Ia merasa bingung tentang pendapat mahasiswa FEB mana yang sebenarnya sedang diwakilkan.
“Harus kita ketahui mahasiswa FEB mana yang diwakilkan? Karena saat aksi hanya terdapat 40 orang dan 107 orang yang menandatangani petisi penolakan. Sedangkan yang kita ketahui mahasiswa FEB berjumlah sekitar 3.000 orang,” ujarnya.
Satrio mengatakan akan melakukan audiensi dengan pihak Aliansi Mahasiswa FEB terkait kejadian ini. Setelah melakukan audiensi, ia akan menjalankan tugasnya sebagai PLT Gubernur PEMA FEB.
“Yang pertama dahulu pasti akan beraudiensi dengan pihak Aliansi Mahasiswa FEB. Setelahnya, saya akan menjalankan tugas sesuai dengan SK, yakni membentuk KPUM dan mengadakan Pemira. Tidak ada hal lain yang menjadi tupoksi saya sebagai PLT Gubernur PEMA FEB,” jelas Satrio.
Pembentukan PLT Gubernur ini sendiri terjadi karena tidak adanya perwakilan dan hak suara dari PEMA FEB saat berlangsung rapat koordinasi Ormawa Se-USU. Ketua Umum dari setiap Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di FEB menemui Wakil Dekan I Amlys Syahputra Silalahi, yang menaungi kemahasiswaan, untuk berdiskusi terkait hal ini.
Hasil diskusi yang diperoleh adalah perlunya menunjuk PLT Gubernur Mahasiswa FEB dan segera melaksanakan Pemira. Tujuannya agar ketika ada rapat koordinasi, FEB mempunyai hak suara sehingga bisa turut serta menentukan jalannya Pemerintahan Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.
Pemilihan PLT Gubernur PEMA FEB sendiri dihadiri oleh Satrio Wicaksono mewakili Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM), M. Raihan Syahputra mewakili Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA), dan Reza Kurniawan mewakili Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HM-DEP). Wakil Dekan I kemudian meminta perwakilan HMJ untuk mendiskusikan nama PLT Gubernur PEMA FEB yang berasal dari Ketua Umum HMJ sekawasan FEB.
“Pihak dekanat meminta perwakilan masing-masing HMJ untuk merembukkan nama PLT Gubernur PEMA FEB. Berasal dari Ketua Umum HMJ demi menciptakan suasana yang kondusif selama berjalannya pelaksanaan teknis Gubernur Mahasiswa FEB USU,”kata Satrio.
Sebelumnya diberitakan, beberapa mahasiswa yang mengaku sebagai Aliansi Mahasiwa FEB menggelar aksi penolakan PLT Gubernur FEB USU di depan kantor Dekanat FEB, pada Selasa (04/04). Aksi ini dilakukan karena mahasiswa merasa adanya intervensi dari pihak Dekanat FEB.
“Kami tidak sepakat dengan keputusan pihak Dekanat dan Himpunan Mahasiswa Jurusan terkait SK PLT dan Pencabutan SK tersebut, kalaupun nanti ada forum untuk pembentukan KPU, kami tidak mengakui adanya PLT,” jelas Veronika.
Kemudian Wakil Dekan I mengatakan bahwa ia tidak menolak, justru memberikan wadah bagi mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, berdemokrasi, dan memilih pemimpin mereka. Namun terpilihnya Satrio sebagai PLT Gubernur PEMA FEB ini hanya sementara sampai terlaksananya Pemira nanti.
“Hal ini juga bersifat ad hoc sampai pemerintahan terbentuk, bukan untuk menjalankan pemerintahan, dan ia harus melaksanakan Pemira dalam kurun waktu yang ditetapkan,” jelas Amlys.
Redaktur : Taty Kristina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.