SUARA USU
Kabar Kampus

Rektor Tak Kunjung Hadir dalam Debat Terbuka, WR I: Siapa Kalian?

Reporter: Fathan Mubina / Tsabitah Syafanaura

Suara USU, Medan. Diskusi merupakan sebuah ciri dari mahasiswa idealis, mahasiswa berdiskusi untuk bersama-sama mencari solusi. Dahulu mahasiswa beraksi, turun ke jalan, menyampaikan aspirasi, lalu mahasiswa yang turun ke aksi dengan entengnya dilabeli oleh pejabat dengan kalimat bermakna negatif seperti bodoh, sia-sia, tak berpendidikan dan lain-lain.

Debat merupakan salah satu bagian dari diskusi, dimana kedua belah pihak mengutarakan argumen yang disampaikan, disaksikan oleh banyak pihak, termasuk pihak yang menengahi. Hal itulah yang dimaksudkan akan dilakukan pada Debat Terbuka dengan tajuk “PEMA Interim Melanggar Konstitusi Ormawa USU dan Cederai Demokrasi Mahasiswa” pada Selasa, (04/04). Debat tersebut diwacanakan akan dilakukan antara 5 KAM se-USU, yaitu KAM Bhineka, KAM Perubahan, KAM Rabbani, KAM Erat, KAM Kolega, dan Ketua Umum MPMU serta Rektor USU. Namun dari awalnya massa berkumpul pada pukul 14.45 sampai dengan 15.15, Muryanto Amin selaku rektor USU tak kunjung hadir.

“Rektor tidak bisa hadir, saya selaku Wakil Rektor 1 bidang kemahasiswaan, beserta direktur Ditamawalumni di sini hadir sebagai perwakilan dari Rektor,” jelas Wakil Rektor I USU, Edy Ikhsan

“Jangan memaksakan kehendak musti bertemu pak Muri, siapa kalian?” WR I USU menambahkan.

“Kepada langsung rektor USU, kami tidak menerima perwakilan Rektor oleh perwakilan,” ucap Joel selaku Ketua KAM Bhinneka.

“Mengapa kehadiran para politisi di kampus ini dilayani, disambut, akan tetapi di sini kami mengundang beliau (Rektor) tetapi tidak hadir,” lanjut Joel.

Kejadian yang terjadi pada Selasa siang itu merupakan sebuah gerakan yang ditujukan untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Universitas Sumatera Utara saat ini. Di mana terjadi sebuah peristiwa luar biasa yaitu terbentuknya PEMA INTERIM, yang dilakukan tanpa adanya sebuah proses demokrasi di dalamnya.

Bertitik kumpul di Gedung Pancasila USU, rombongan dari Kelompok Aspirasi Mahasiswa sekawasan USU bergerak beriringan menuju halaman parkir biro rektorat dan berkumpul persis di depan pintu masuk biro rektorat.

“Saya sangat menghargai kehadiran dari WR I dan Direktur Ditmawa yang hadir, namun kami sangat menghargai apabila Rektor USU yang merupakan bapak kami hadir di sini,” ucap Joel.

Dengan tidak hadirnya Rektor dalam acara debat terbuka tersebut, maka KAM sekawasan USU tersebut memutuskan untuk menarik massa kembali pulang setelah melakukan aksi kekecewaannya dengan bersama-sama menaburkan bunga diatas banner dengan tulisan “Rektor USU Muryanto Amin dinilai mencederai demokrasi mahasiswa.”

Redaktur: Anna Fauziah Pane

Related posts

Dies Natalis FEB USU Ke-60, Menteri BUMN Dorong Mahasiswa Tumbuhkan Ekonomi

redaksi

Delegasi Fosil Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Berhasil Raih Juara 3 LKTI dalam FASIH LAW FAIR

redaksi

Tapanuli Utara Berduka, Himpunan Mahasiswa D3 Keuangan Gerakkan Galang Dana

redaksi