SUARA USU
Kabar Kampus

Polemik Kebijakan Pemerintah, Berikut Kata Koordinator Pusat BEM SI

Penulis : Muhammad Fadhlan Amri

SUARAUSU, Medan. Belakangan ini, pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kesannya terburu-buru. Salah satunya adalah Omnibus Law dan Undang-undang Minerba. Sejak awal RUU ini sudah mendapatkan banyak penolakan, baik dari aktivis lingkungan, pegiat sosial, hingga mahasiswa. 

Namun, bagai tak digubris, pemerintah tetap mengesahkan dan melanjutkan RUU tersebut di tengah kondisi rakyat yang sedang sulit karena pandemi.

Mahasiswa yang acapkali mempunyai peranan penting dalam penyuaraan aspirasi rakyat pun dipertanyakan eksistensinya. 

Untuk menjelaskan hal tersebut, Suara USU mewawancarai Koordinator Pusat badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Remy Hastian. Dalam wawancara via whatsApp ia mengatakan dalam waktu dekat akan ada aksi turun ke jalan. 

“Insya Allah akan ada (turun kejalan) mau New Normal atau nggak sama sekali, akan ada turun ke jalan, walaupun metodenya harus kita pikirkan matang-matang. Selebihnya lihat kondisi perkembangan corona dulu sih, maksudnya aksi secara besar-besaran itu kita masih menahan. Tapi kalau pertanyaannya itu turun ke jalan, tentu kita akan turun ke jalan (Berorasi),” kata Remy.

Remy menambahkan bahwa aksi tersebut merupakan inisiatif dari BEM SI. Namun, ia tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama dengan aliansi BEM lainnya. Remy juga menjelaskan mengapa sampai saat ini mereka belum bertindak. Menurutnya, perspektif masyarakat terhadap ‘aksi’ masih negatif. Ia mengkhawatirkan ‘aksi’ bisa menjadi permasalahan baru di tengah polemik Covid-19 yang belum usai.

Remy juga menuturkan bahwa aksi media saja tidak cukup untuk menekan kebijakan yang diambil pemerintah. “Ya, ga cukup sih, karena kalau kita berbicara tentang aksi media, itu cuma kayak viral, pasca itu pun tidak  ada tekanan yang berarti kalo ga ada aksi massa, itu sih paling” Ujarnya. 

Di akhir wawancara, Remy belum bisa memastikan apakah dalam waktu dekat akan ada aksi yang dilakukan oleh lapisan BEM SI .“Wah belum bisa dipastiin sih, karena ngomongin konsolidasi tuh butuh pencerdasan secara “grassroot” ya, dan juga pemahaman dan keresahan secara kolektif nantinya, dengan dialektika yang dibangun, dengan segala isi yang kita ‘inventarisir’ Itusih.” Jelasnya. 

Memang tidak semua pergerakan mahasiswa lahir dari gagasan atau inisiatif BEM SI. Namun, jika berbicara tentang aliansi BEM di Indonesia, maka BEM SI merupakan kiblat serta representasi persatuan dan pergerakan para mahasiswa di tanah air.

Kita harapkan ke depan, mahasiswa dapat lebih proaktif dan dapat menyingkirkan seluruh apatisme dan ego pribadi dalam fungsi sosial mereka sebagai agent of change dan sebagai alarm demokrasi. Seluruh mahasiswa harus aktif dan mengambil peran dalam mengkritisi serta mengawasi jalannya pemerintahan di Indonesia, agar perlahan namun pasti, keadilan dapat ditegakkan kembali. Harapan itu ada jika kita percaya, Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia!

 

Redaktur Tulisan : Putri Narsila

Related posts

Peresmian The Gade Creative Lounge, Rektor USU Harapkan Kreativitas Mahasiswa Meningkat

redaksi

Diinisiasi Langsung Oleh PEMA Sekawasan, USU Open House 2023 Berhasil Terlaksana!

redaksi

Menyikapi Tidak Stabilnya Harga Barang Pokok, GMKI FEB USU Adakan Diskusi Kampus II

redaksi