Oleh : Tamia Sakinah Adjani
Suara USU, Medan. IKIGAI : “How To Live A Purposeful Life” merupakan buku karya Hector Garcia dan Francesc Miralles yang berasal dari Spanyol. Buku dengan genre perbaikan diri (self – improvement) atau pertumbuhan diri (self – growth) ditujukan untuk para pemuda yang sedang mencari jati diri dan makna tujuan hidup. Buku ini juga diminati oleh mereka yang tertarik dengan kehidupan penduduk Jepang yang dikenal bahagia, panjang umur, serta sehat baik secara fisik maupun jasmani.
Hector dan Francesc menemukan pemahaman mendalam tentang rahasia hidup yang panjang umur dan bahagia. Setiap bab bukunya terdapat kisah-kisah tentang gaya hidup, sikap, pola pikir, diet, dan rutinitas penduduk di Okinawa, Jepang. Kata “Ikigai” berasal dari bahasa Jepang, yakni “Iki” yang artinya kehidupan dan “Gai” bermakna nilai. Jadi, Ikigai adalah cara pandang yang mengajarkan prinsip mengenai apa alasan kita hidup, dan bagaimana cara kita mengisinya sejak bangun pagi hingga hari berikutnya.
Penulis memaparkan beberapa pemahaman yang terdapat pada buku ini. Pemahaman pertama, temukan dan ikuti Ikigai dirimu. Konsep Ikigai telah dijalani oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Mereka percaya dengan menumbuhkan Ikigai dalam hidup dapat menemukan makna dalam kehidupan dan hal ini membuat orang Jepang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Terbukti bahwa Jepang adalah negara kedua dengan tingkat harapan hidup yang tinggi setelah Monako. Pada dasarnya, Ikigai merupakan irisan dari empat elemen yaitu:
- Passion: Apa yang kamu suka
- Mission: Apa yang dibutuhkan dunia
- Vacation: Apa yang kamu kuasai
- Profession: Apa aktivitas yang bisa berubah
Pemahaman kedua, hadapi perlahan dan temukan aliranmu. Penduduk Okinawa identik dengan gaya hidup yang santai. Namun, mereka berusaha melakukan yang terbaik dan fokus dalam segala hal yang dilakukan. Dalam mencapai kondisi fokus yang tinggi atau kita sebut juga dengan kondisi “flow”, seseorang dapat mengoptimalkan pengalaman serta fokus yang bertujuan untuk meningkatkan waktu yang ada. Apabila suatu individu menemukan “flow” dalam dirinya maka mereka akan menghayati setiap momen yang dilakukan dan tidak akan ada istilah tidak ada masa depan, tidak ada masa lalu yang ada hanya masa kini.
Pemahaman ketiga, teruslah aktif dan jangan pensiun. Penduduk Okinawa tidak pernah berhenti bergerak. Menariknya di Okinawa tidak ada kata pensiun. Bahkan penduduk yang sudah tua pun masih menghadapi hari-harinya dengan penuh arti dan penuh aktivitas. Menurut penulis, pada saat kita menjaga pikiran maupun fisik untuk selalu aktif dengan penuh arti maka otak juga akan terus tumbuh dan berkembang.
Secara keseluruhan, buku ini bertujuan untuk mengajak semua orang khususnya pemuda agar dapat meluangkan sedikit waktu untuk merenungkan hal apa saja yang sudah disyukuri dan apa hal yang membuat bahagia di dunia ini. Menariknya, penulis tidak memasukkan unsur kebahagian berdasarkan jumlah kekayaan seseorang yang sering kali menjadi tolak ukur. Pembaca diajak untuk menemukan Ikigai masing-masing yang pada dasarnya akan berbeda di setiap orang. Ini semua tentang sudut pandang dan bagaimana cara kita memaknai arti kata bahagia.
Redaktur : Duwi Cahya Aleida
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.