Penulis : Putri Narsila
SUARAUSU, Medan: Pendidikan adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Begitu pun yang dirasakan Sandi Priyono Panjaitan atau yang lebih dikenal sebagai Sandi Panjaitan. Mahasiswa yang berasal dari Tanah Jawa, Simalungun Sumatera Utara ini memiliki sejuta mimpi dalam benaknya. Mimpi yang harus ia wujudkan tatkala pertama kali ia menyandang status mahasiswa.
Kala itu ia hanyalah seorang mahasiswa baru yang sedang mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus. Layaknya kapal di lautan luas yang kehilangan kompasnya, Sandi benar-benar belum tahu kemana ia akan berlabuh.
Hari berganti hari, bulan berganti tahun, mahasiswa Kesejahteraan Sosial Fisip USU stambuk 2012 ini mulai resah dan lelah dengan segala rutinitas yang dia lakukan. Dia sudah mulai memikirkan bagaimana dia dapat melukis citanya. Ia sudah mulai berpikir bagaimana caranya agar dia bisa mandiri dan dapat membantu kedua orangnya.
Sejak saat itu, agar lebih memotivasi dirinya Sandi mulai senang mengikuti seminar- seminar dan pelatihan-pelatihan tentang pendidikan hingga kewirausahaan.
“Semenjak saat itu, saya mulai ikut seminar-seminar mulai dari seminar tentang pendidikan hingga seminar tentang kewirausahaan, dan pada saat itu saya mulai tertarik dengan yang dinamakan kewirausahaan jadi sering ikut seminar-seminar dan pelatihan tentang kewirausahaan, siapa tahu kan, suatu hari nanti saya jadi wirausahawan,” katanya sambil tertawa kecil.
Waktu mulai berpihak padanya, dia mulai mendapatkan kesempatan menjadi panitia untuk seminar-seminar walaupun saat itu dia tidak dibayar dengan uang melainkan dibayar dengan nasi bungkus, ilmu yang bermanfaat, ucapan terima kasih dan yang paling mahal baginya adalah dibayar dengan pengalaman.
Tak disangka, menjadi panitia di berbagai seminar merupakan kesempatan emas bagi sandi, dia jadi memiliki peluang yang sangat besar untuk memulai sesuatu yang baru yang tentu saja bermanfaat terutama bagi dirinya sendiri. Kesempatan itu juga menjadi batu loncatan baginya.
Selain itu, ternyata sering mengikuti seminar bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang, begitupun yang dirasakan Sandi Panjaitan sendiri. Akibat dari seringnya mengikuti seminar kewirausahaan dapat menginspirasi Sandi untuk terjun sebagai wirausaha ataupun entrepreneur.
Dia mulai melirik segala hal yang ada disekitarnya. Dia melihat banyak teman-temannya yang bergerak di bidang event organizer hingga akhirnya ia tersinpirasi untuk membuat portal dari event organizer itu sendiri.
“Akhirnya, karena saya sering ikut-ikut seminar dan melihat banyak teman –teman yang bergerak dibidang event organizer khususnya anak komunikasi, sering banget saya lihat mereka buat acara EO gitu, kata mereka itu termasuk dimata kuliah mereka, ya sudah saya iseng aja buat portal untuk EO ditahun 2013 yang lalu,” tuturnya.
Menurutnya, apa yang dia lakukan sebenarnya adalah sebuah keisengan semata. Disaat banyak remaja yang menghabiskan waktunya untuk bermain sosial media dan games online lainnya,dengan bemodalkan 5 ribu Rupiah untuk bermain warnet selama dua jam, Sandi membuat twitter yang bernama @medanseminar. Ia mencari info tentang berbagai acara dan mempublisnya di dalam portal miliknya. Setelah itu ia mulai mengembangkan sayapnya dengan membuat akun instagram dengan nama serupa yaitu @medanseminar.
Ini adalah akhir dari sebuah bab namun merupakan halaman baru bagi Sandi. Dia sangat optimis dengan ide yang dia miliki. Dengan rasa percaya diri yang tinggi dia mulai aktif mengajak setiap EO (Event Organizer) di Kota Medan untuk bekerjasama sebagai media partner (Pendukung acara) dari kegiatan EO yang dibuat orang lain. Dengan balas jasa dia membantu memposting maupun men-share acara mereka di media online miliknya. Dan mereka (Pihak EO) memasukkan logo Sandi (Medan Seminar) sebagai pendukung acara.
Bukanlah hal yang mudah untuk membuat sesuatu hal yang baru. Namun sandi tetap optimis dengan usahanya ini. Dia percaya bahwa usahanya ini memiliki prospek yang begitu menjanjikan. Apalagi di Kota Medan sering diselenggarakan event. Dan tentu saja event-event memerlukan event organizer. Jadi menurutnya prospek ini memang sangat bagus sekali.
“Ini adalah ide yang cemerlang, memang tidak mudah merintis segala sesuatunya dari awal. Namun, saya pikir ini prospek yang sangat menjanjikan apalagi di Medan sering diselenggarakan event dan juga event-event organizer,” tuturnya sambil tersenyum.
Seiring dengan berjalannya waktu dan segala rintangan yang telah dilaluinya, siapa sangka usaha yang dia dirikan dengan hasil tangannya sendiri ini telah berkembang dengan cukup baik. Pada tahun kedua dia mengaku semakin banyak pihak yang mengajaknya bekerja sama membuat event seperti konser maupun seminar.
Tak disangka, dari usaha ini, dalam sebulan dia bisa meraup omzet hingga dua juta rupiah.
“Lama-kelaman makin banyak yang tahu tentang usaha yang saya buat, sehingga makin banyak pihak yang mengajak untuk bekerja sama baik itu membuat event berupa konser maupun seminar, yah kalau dihitung-hitung sebulannya omzet dapatlah dua juta rupiah,” tuturnya sambil tersenyum.
Diakhir tahun 2014, dia mulai punya EO (Event Organizer) sendiri. Ia mengajak kerja sama EO lain yang memiliki visi yang sama untuk membuat seminar sendiri. Dia menamainya dengan nama jasa event yang sama saat dia merintis pertama kalinya yaitu Medan Seminar. Dan sekarang usaha tersebut sudah berada di bawah payung hukum PT Nusindo Media Utama.
Selain itu, jasa event dan promosi acaranya juga berkembang dengan sangat pesat. Jika konsep awalnya hanya sebagai media partner dan membantu mem-posting maupun men-share kegiatan dari EO orang lain, di tahun 2014 akhir, jasa event dan promosinya sudah berkembang dan melayani segala hal tentang kebutuhan Event Organzer. Misalnya organizer, trainer atau public speaking, MC professional, konsultasi masalah, terapi atau hipnoterapi dan juga promosi, rigging stage, music instrument, lighting system, multimedia, soundsystem yang bukan hanya disediakan untuk seminar melainkan untuk acara hiburan.
Selain mengandalkan followers, dia mengandalkan tim dan database. Awalnya usaha ini hanya melirik pasar anak muda pemburu seminar dan masyarakat umum. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, semua kalangan pun menjadi tagert pasarnya.
Selain itu, mulai banyak iklan dan penjualan tiket pesawat yang merambah ke portal jasa event sandi yang tentu saja menambah pundi-pundi penghasilannya.
Tak disangka, awalnya hanya berupa seminar kecil yang pesertanya berjumlah puluhan, lalu lanjut ke seminar besar yang pesertanya ratusan. Hingga akhirnya ia bisa membuat seminar dengan peserta ribuan.
Mencoba hal baru, kini Sandi aktif membuat seminar ilmiah tentang kesehatan. Mulai dari mengundang pembicara lokal hingga luar negeri, baik artis dan pakar kesehatan. Sandi menggeluti usahanya dengan sangat baik hingga ia bisa berada dititik sekarang ini.
”Semuanya benar-benar diawali dengan keisengan, saya tidak pernah berpikir akan sejauh ini, bahkan bisa sampai membuat event organizer sendiri, membuat seminar sendiri mulai dari peserta dengan jumlah puluhan hingga ribuan, dari yang semuanya serba kerja sendiri hingga bisa menggandeng partner dan tim bila diperlukan,” tutur Sandi.
Ia juga mengatakan bahwa tidak semua seminar yang dia buat berbayar. Ada beberapa seminar yang buat bersama timnya untuk charity (amal). Bagaikan malaikat tanpa sayap, Sandi mengatakan bahwa tidak segala hal bisa dibayar oleh uang dan uang bukanlah segalanya serta dia berharap akan membuat banyak acara untuk charity (amal).
Sandi tak henti membuat sebuah gebrakan baru yang diluar dari zona nyamannya. Ia membuka bisnis baru yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali di bidang jasa event dan promosi acara maupun dibidang event organizer (EO). Bisnis baru itu adalah bidang produk suplemen kesehatan.
Hal ini benar-benar diluar dari zona nyaman Sandi karena ia sendiri adalah lulusan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan suplemen kesehatan bukan bagian dari pendidikannya. Di akhir tahun 2019, Sandi akan me-launching produk terbaru yaitu skin care.