Penulis : Lady Sri Farah Adrina Siregar
Dulu saat pelukmu masih terasa nyata
Tak pernah sedikit ada rasa takut dan ragu hadir
Bahkan air mata enggan terjatuh dari kelopak mata
Hanya ada senyuman disertai canda dan tawa
Hingga semua berubah sejak kepergianmu menghadap Yang Kuasa
Seketika berubah menjadi tangis dan perih
Aku takut sekali, teramat takut
Matahari telah berhenti menyinari
Bulan juga ikut menghilang ditelan kegelapan
Warna-warni pelangi berubah menjadi kelabu
Lalu, bagaimana dengan hari-hariku selanjutnya?
Kini tak ada lagi pundak yang menjadi tempat bersandarku
Kini tak ada lagi tangan yang selalu merangkulku Kini tak ada senyum yang menghiasi hariku
Awan berubah menjadi gelap diiringi gemuruh petir seakan menyambar tangisku
Rinai hujan menutupi kesedihanku seolah-olah tak mau mendengarkannya
Air mata kesendirian ini akan selalu hadir tidak tahu sampai kapan
Kini hanya ada kenangan tentang aku dan dirimu
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.