Oleh: Yessica Irene
Suara USU, Medan. Per September 2022 melalui akun Instagram @usulibraryofficial mengumumkan bahwa layanan untuk repositori USU yang merupakan gudang skripsi di USU resmi ditutup.
Menanggapi hal ini, banyak mahasiswa yang berada di semester akhir merasa kesulitan terhadap kebijakan baru ini. Minimnya referensi membuat mereka sulit untuk melanjutkan skripsinya.
Namun ketika diwawancarai oleh Suara USU, pihak perpustakaan mengungkapkan bahwa kebijakan ditutupnya akses repositori ini bukan tanpa alasan.
“Sebenarnya kami juga mau menjalankan asas keterbukaan, namun seiring berjalannya waktu akhirnya pihak universitas dirugikan dengan pihak luar. Nah, USU sendiri kan menggunakan turnitin untuk memeriksa tugas akhir mahasiswa, namun ada universitas yang tidak menggunakan turnitin untuk tugas akhir mahasiswanya. Dengan tidak samanya sistem pengecekan keaslian tugas akhir tersebutlah yang membuat banyak skripsi mahasiswa USU diambil oleh mahasiswa lain tanpa mencantumkan sumbernya,” ungkap Laila Hadri Nasution, Kepala Perpustakaan USU.
Berdasarkan keluhan alumni yang menemukan skripsinya diambil oleh pihak luar tanpa mencantumkan sumber, pihak perpustakaan akhirnya melakukan evaluasi dan mengeluarkan secara resmi kebijakan penutupan akses respositori USU.
Menanggapi mahasiswa USU yang mengeluhkan minimnya sumber untuk menulis tugas akhir, Laila mengungkapkan bahwa sumber untuk menulis skripsi bukanlah skripsi orang lain, tetapi jurnal dan buku yang sebenarnya di USU sendiri telah menyediakan lebih dari cukup
“Kita juga tahu bahwa mahasiswa membayar UKT, dan UKT tersebut harus dimaksimalkan secara optimal dan bermanfaat bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di USU. Oleh karena itu, pihak perpustakaan juga berusaha untuk memaksimalkan dana tersebut dengan memberikan banyak buku serta jurnal yang bisa diakses oleh seluruh mahasiswa USU,” jelas Laila.
“Nah, sekarang mahasiswa USU yang mengeluhkan ditutupnya akses respositori USU ini ingin melihat referensi sistematika penulisan atau teori yang digunakan di skripsi tersebut? Jika ingin melihat sistematika penulisan, harusnya informasi tersebut sudah didapatkan di masing-masing fakultas yang memiliki kebijakannya masing-masing,” tambah Laila.
Laila mengungkapkan, ke depannya akan merancang peraturan baru untuk mengambil referensi dari skripsi di respositori USU. Namun, untuk akses skripsi mahasiswa yang dibutuhkan setiap prodi, maka diperkenankan untuk diminta ke pihak perpustakaan.
“Iya, jadi untuk yang bisa diakses seluruh mahasiswa hanya abstrak saja. Jika diperlukan oleh pihak prodi, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengajukan permohonan ke pihak kami,” ungkap Laila.
Kepala Perpustakaan USU akan terus melakukan pembaharuan sistem dan kebijakan perpustakaan, baik dalam hal fasilitas perpustakaan maupun sumber buku dan jurnal terakreditasi sehingga dapat bermanfaat dan memberikan kenyamanan bagi seluruh mahasiswa USU tanpa terkecuali.
“Kami menerima masukan atau apa yang diperlukan oleh mahasiswa, karena kami juga sedang membangun sumber informasi yang berkualitas dari segi sarana serta prasarana. Silahkan disampaikan saja kepada kami jika ada keluhan dan saran untuk perpustakaan USU,” tutup Laila.
Redaktur: Azka Zere Erlthor
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.