Oleh: Anisa Rizki Ramadani/Farhan Hafizh Harahap/Dhurai Raj/Cut Naifa Azura/Alya Zahra/Novi Andini
Suara USU, Medan. Perkembangan bisnis macramé memiliki prospek usaha yang menjanjikan, terutama dengan meningkatnya minat terhadap produk kerajinan tangan yang unik dan estetis di pasar UMKM. Salah satu orang yang memanfaatkan peluang tersebut adalah Fadila Nur Wani atau kerap disapa Bu Dila yang merupakan founder dari di.artprojects. di.artprojects adalah bisnis macramé sukses di Kota Medan yang didirikan sejak tahun 2022 pada saat pandemi melanda. Berawal dari keisengannya saat itu, kini ia berhasil meraup untung jutaan rupiah.
“Awalnya iseng dan mencari hobi baru dan saat itu bisnis macramé sedang naik daun. Pada saat itu juga pandemi sedang melanda dan orang-orang melakukan semua aktivitas dari rumah, salah satunya seperti hobi mendekor rumah dengan hiasan macramé dan dari situlah saya mulai menekuni bisnis ini,” tuturnya.
Kerajinan Makrame sendiri adalah seni simpul yang memanfaatkan teknik merajut benang atau tali tanpa menggunakan alat seperti jarum atau pengait. Seni ini menghasilkan berbagai pola yang estetis dan fungsional yang bisa digunakan untuk berbagai produk, seperti dekorasi dinding, gantungan pot, aksesoris fashion, hingga furnitur, yang semuanya memiliki permintaan tinggi di kalangan pecinta seni dan gaya hidup minimalis.Dikatakan oleh foundernya sendiri, Makrame berasal dari Arab dan mulai diperkenalkan oleh para pedagang Arab sejak abad ke-13 dan berkembang menjadi salah satu bentuk kerajinan tangan yang digemari hingga saat ini.
di.artprojects menawarkan berbagai produk makrame, seperti bag straps, gantungan tas, keranjang tumbler, tas rajut ,dekorasi dinding dan dekorasi rumah lainnya. Untuk harga yang dipatokkan dalam setiap produk sangat bervariasi tergantung kesulitan pembuatannya. di.art.prjects menjual produknya mulai dari harga Rp10.000 rupiah yaitu berupa gantungan tas. Dalam memasarkan dan memperkenalkan produknya, Fadila menggunakan Instagram sebagai media promosi utama. Pada platform tersebut, ia tidak hanya mempromosikan lewat katalog produk tetapi juga membangun interaksi dengan followersnya lewat fitur saluran Instagram yang semakin menambah popularitasnya sebagai bisnis macramé. Fadila juga memasarkan produknya melalui sebuah marketplace yaitu shopee. Dalam proses pembayaran juga bu Dila telah menggunaan sistem pembayaran online seperti QRIS, dompet digital dan juga via transfer antar bank.
Strategi marketing lain yang dibuat di.artproject adalah menyelenggarakan workshop, mulai dari daily class dan private class yang harganya berkisar mulai dari Rp35.000 rupiah. Melalui kegiatan ini, di.artproject tidak hanya mengenalkan seni makrame kepada masyarakat, tetapi juga memperluas jangkauan bisnisnya. Workshop ini juga berkontribusi dalam membangun komunitas pecinta makrame yang lebih besar. Keikutsertaan di.artproject dalam berbagai pameran seperti bazar dan kolaborasi dengan pihak lain juga semakin memperkuat brand awareness bisnis seorang ibu rumah tangga ini.
Dalam mengikuti trend pasar pada perkembangan produknya, Fadila menyesuaikan dengan tren yang sedang naik. Namun, untuk ini saat ini, bag strap dan gantungan tas adalah produk yang paling diminati customer karena bentuk produknya yang sangat unik dengan perpaduan berbagai warna tali dipadukan dengan simpulan tali yang makin menambah estetika, sedangkan dalam mencari inspirasi pembuatan produk, Fadila menggunakan aplikasi Pinterest dan juga media sosial dan selebihnya dipadukan dengan kreativitas ia sendiri. Tidak ketinggalan, Fadila juga sangat menerima saran dan kritik dari para customer nya demi keberlanjutan bisnisnya.
Sebagai usaha UMKM di bidang seni kerajinan, tentu saja ada tantangan yang harus dihadapi Fadila.” Tantangan saat ini yang dihadapi adalah kompetitor. Namun hal itu kembali lagi bagaimana kita tetap fokus membranding sebuah produk, ketika orang membeli produk ia tidak hanya sekedar mendapatkan produk, tetapi juga mendapatkan kebanggaan tersendiri bisa berbelanja pada sebuah merk yaitu di.artprojects,” jawabnya.
di.artproject menunjukkan bahwa seni makrame bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan. Melalui inovasi produk, strategi pemasaran digital, dan workshop kreatif, di.artproject mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkuat posisinya sebagai pelaku industri kreatif yang tidak hanya berkembang di kota Medan, tetapi juga menjangkau seluruh Indonesia bahkan harapannya juga Internasional. Dengan dedikasi dan visi jangka panjang, di.artprojecta siap menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya di bidang usaha seni dan kreatif.
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.