SUARA USU
Entertaiment

Distilasi Alkena: Selamat Bercinta dan Bersastra!

Penulis: Muhammad Alvi Syahputra

SUARA USU, MEDAN Distilas: Suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan bahan. Alkena: Senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap dua.  Seperti yang sudah dijelaskan pada awal buku, ini adalah tulisan tentang memisahkan hati yang sudah tidak bisa dipisahkan karena suatu ikatan perasaan. Walaupun dalam perjalanannya, hati akan tumbuh untuk bisa merelakan. Karena cepat atau lambat, entah maut atau orang lain yang menyebabkan, hubungan selanggeng apa pun akan dapat dipisahkan. Maka, yang terbaik adalah mencintai dalam keikhlasan.

Buku terbitan Media kita ini adalah karya dari Wira Nagara. Pria kelahiran 21 November ini adalah seorang pelawak tunggal atau yang biasa kita kenal  sebagai seorang Stand Up Comedy-an. Buku ini terdiri dari 2 sekuel, pertama adalah buku ini sendiri yang kedua adalah buku Diforsia inersia

Denganmu,

Jatuh cinta

Adalah patah hati paling sengaja

Pada paragraf pertama buku ini bercerita tentang masa remaja, di mana saat remaja kita bermimpi bisa memiliki satu perempuan paling mempesona, selalu ada di sekitar kita tetapi tidak bisa dimiliki. Padahal pernah sedekat jemari dengan kaca jendela saat turun hujan, seriang bunyi kamera saat senja datang. Kita pernah begitu dekat, tetapi hati kita tidak pernah terikat. Buku ini sangat istimewa, dikarenakan rangkaian sajak pilu yang mengisi hampir dari awal sampai akhir buku dan analogi dari setiap kejadian menyakitkan dengan istilah-istilah kimia.

Setiap tulisan buku ini menggunakan analogi istilah ilmiah terutama kimia, itu adalah bentuk terima kasihnya kepada Sang Ibu. “Seorang guru kimia SMA yang sering ditanya guru lain kenapa nilai kimia anaknya jelek, padahal ibunya adalah seorang guru kimia. Kini ibunya bisa bercerita kepada mereka layaknya cinta, sains itu begitu luas dan pemahaman serta fungsi penerapannya tidak terbatas pada ruang kelas”.

Kita laksana bianglala, berputar

Menebar bahagia seakan semua baik baik saja

Lalu lupa bahwa poros gerak kita tetap diam

Dan tak kemana-mana

Buku ini mengajarkan bahwa hal serumit kimia pun bisa dianalogikan sebagai cinta. Kelemahan buku ini sulit dicari untuk karya yang cukup langka seperti ini, tetapi jika berisikan sajak pilu dari awal hingga akhir bisa saja membosankan.

Menyukai seseorang kembali,

Bersiap untuk patah hati kesekian kali.

Paling tidak hidup tak melulu tentang masa lalu

Sebab yang abadi dari pertemuan

Hanyalah perpisahan

Sajak yang ia suguhkan terasa sangat baru dan hampir tidak pernah kita dengar sebelumnya memang hadir dari kepiluan hatinya yang ditinggal orang yang sangat dicintai.

Berjalanlah,

Ambil sisa tawamu yang tertinggal dimasa lalu

Semua orang berhak bahagia

Termasuk kamu.

Buku ini sangat cocok untuk mereka yang ingin belajar sastra, buku ini mampu melahirkan logika dan aturan membuat sajak. Selamat bercinta dan bersastra, sebab tulisanku biasa saja, senyum dan bahagiamu yang membuatnya sempurna. Berbiasalah, berbahagialah!

Redaktur Tulisan: Nurul N Sahira Br Lubis

Related posts

Setelah Dua Tahun Hiatus, The Rose Kembali dengan Album Penyembuhan

redaksi

Wisata Tersembunyi, Pemandian Air Soda Berastagi

redaksi

Lagu “Asmalibrasi” Dipertanyakan, Apakah Lirik Lagu Harus Sesuai Logika?

redaksi