SUARA USU
Kabar Kampus

Eksistensi Duta Mahasiswa USU Di Masa Pandemi

Reporter: Melisa Rinarki Harahap

Suara USU, Medan. Sejak diresmikan pada 23 November 2019,  Duta Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Dumas USU) tak dirasakan dampak keberadaannya. Dumas yang diharapkan menjadi representasi mahasiswa/i terbaik kampus.

Lalu apa sebenarnya peran keberadaan Dumas USU? Dan apa kegiatan Dumas USU di masa pandemi seperti ini?

“Jadi Dumas USU itu merupakan bagian dari USU Games ya. Dumas ini perannya sederhana saja, sesuai taglinenya “Inspiring Millenials” yaitu menjadi mahasiswa/i yang memiliki sesuatu yang dapat kita bagikan kepada teman-teman yang dapat menginspirasi pula” tutur Iqbal, The Winner of Dumas USU 2019.

Iqbal juga menambahkan bahwa di masa pandemi seperti ini, yang bisa Dumas lakukan adalah menginspirasi mahasiswa dengan platform media sosial.

 “Di saat seperti ini there is nothing we can do outside but do things at home. Kita wfh (work from home)  atau melakukan proses akademik dari rumah (sebisa mungkin). Hal-hal yang kita lakukan ya, kita menginspirasi teman-teman lain untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan di rumah aja, tentunya menggunakan platform sosial media”.

Untuk peran secara fisik Iqbal mengatakan bahwa kita tak boleh gegabah dalam kondisi seperti ini. Semua harus dilihat kemampuan dan kapasitas untuk merealisasikannya.  

Di samping itu, The Winner of Putri Dumas USU 2019, Ridya mengatakan bahwa “Kami tetap mendukung garda terdepan melalui platform media sosial kami. Tapi, untuk secara fisiknya seperti donasi belum ada kesempatan atau waktu yang tepat karena keterbatasan kami juga”.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa pada kondisi pandemi yang serba sulit, mahasiswa menuntut banyak hal kepada rektorat. Seperti peringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan kejelasan bantuan biaya pembelajaran daring. Di mana peran Dumas USU?

Menurut Iqbal, kapasitasnya sebagai Dumas tidak ada sangkut pautnya kepada Biro Rektor mengenai permasalahan ini. Dia hanya sebagai penyampai aspirasi mahasiswa dan sudah beberapa kali bertanya kepada petugas Biro Rektor, tapi bukan berarti ia mampu merubah keputusan dan kebijakan yang ada.

 “Gini ya, logisnya simple aja. Yang bantuan uang pulsa itukan sudah keluar surat edaran wakil rektor 1. Nah, kalo sudah ada surat edaran artinya itu legit (sah) dan pasti akan keluar. Namun distribusinya memakan waktu” tambahnya.

Ridya juga menambahkan “Kami berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Mungkin teman-teman merasa ‘wah kenapa Duta mahasiswa yang sudah terpilih tidak ada kabarnya’. Apalagi pandemi covid 19 menghambat program yang kami rencanakan”.

Terpilihnya Dumas USU untuk pertama kalinya pada tahun 2019 mengeluarkan M. Iqbal Fadhil ( Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Ridya Wijaya ( Fakultas Psikologi) sebagai The Winner. Namun ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mengetahui bahwa USU memiliki Dumas.

“Duta Mahasiswa? Presiden? Kayak artis gitu kan. Cuma saya nggak tau orangnya dan bagaimana sikapnya” jelas Putri, mahasiswa FISIP stambuk 2019 saat diwawancarai reporter Suara USU.

Di sisi lain, mahasiswa berharap Dumas dapat menyampaikan aspirasi mahasiswa. “Bergerak, bergerak untuk mahasiswa. Secara tak langsung mereka penyambung lidahnya mahasiswa. Berharap Dumas buka suara tentang kuliah daring dan lain lain”. Ujar Nurul Hasanah, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya stambuk 2018.

 

Redaktur : Alvin

Related posts

Membangun Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Melalui Bazar ACTIVA 2023

redaksi

Menuju Kongres Mahasiswa, PEMA Interim Adakan Uji Publik Draft

redaksi

Yuk! Lebih Kenal Dengan Jurusan Sastra Arab di USU

redaksi