Penulis: Hanna
Suara USU, Medan. Isyana Sarasvati seorang musisi asal Bandung yang memiliki segudang bakat. Selain memiliki suara merdu, ia juga sangat lihai dalam memainkan berbagai alat musik seperti organ elektronik, flute, saksofon, dan piano. Penyanyi asal Bandung ini, memang dikenal memiliki kemampuan menyanyi di atas rata-rata. Ia mampu menyanyikan berbagai jenis genre musik, seperti R&B, Pop, Pop Elektro, Jazz, Opera, dan Rok Progresif dengan sangat baik.
Tak hanya pandai menyanyi, ia juga mengikuti berbagai ajang kompetisi musik, hingga meraih berbagai piala kemenangan dan penghargaan. Tak hanya berbakat ia juga berprestasi, terbukti dari beasiswa Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) Singapura dari pemerintah Singapura yang ia peroleh. Pada tahun 2013, Isyana berhasil menyelesaikan studi diploma dengan predikat cumlaude di NAFA. Dengan prestasi yang diperolehnya, ia kembali mendapat beasiswa di Royal College of Music (RCM) London, Inggris.
Tak hanya prestasinya saja yang menginspirasi wanita kelahiran 1993 tersebut memiliki kepribadian yang ramah, ceria dan lucu dengan membawa pengaruh positif serta cocok untuk kaum milenial dan gen Z. Kepribadiannya itu bahkan ia perlihatkan saat sedang tampil di panggung maupun luar panggung. Isyana juga seorang penulis lagu, salah satu lagu yang ditulisnya adalah “Untuk hati yang terluka” yang mengandung pesan Do whatever you wanna do, because you’re is you are life. It’s your choice, Jangan pernah kalian hidup dalam mimpi orang lain, karena hidup cuma sekali, puas-puasin aja mau jadi apa aja, buat yang mau berkarya, silakan berkarya, dari hati yang sejujur-jujurnya tanpa harus peduli kata orang. Tak disangka, lagu ini tercipta dari sifat Isyana yang ternyata seorang introvert namun tetap ingin menemani para orang-orang yang terluka untuk termotivasi dan tidak merasa sendiri.
Isyana Sarasvati adalah sosok yang menginspirasi banyak perempuan muda untuk merasa lebih nyaman menjadi diri sendiri dan terus menerus menularkan semangat positif bagi berbagai generasi.
“Terkadang, ekspektasi orang jadi acuan kebahagiaan kita. Padahal kan ngga. Pilihan untuk bahagia dan gimana kita meraih kebahagiaan itu tergantung pada diri kita sendiri, bukan pada orang lain,” ujar Isyana di postingan akun Instagram pribadinya.
Redaktur: Fitri Dian Jannah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.