Penulis : Melisa Rinarki
SUARAUSU, Medan. Suara USU memiliki banyak alumni yang berkiprah di media massa. Salah satunya adalah Denny Setiawan Batubara, yang kini mengemban tugas sebagai Executive Producer di Beritasatu TV.
Denny, begitu ia dipanggil, merupakan kelahiran Silaping, ibu kota Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Sebuah tempat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Bakat menulis Denny sudah terlihat saat duduk di bangku Sekolah Dasar atau SD. Kala itu cerpennya menjadi salah satu nominasi dalam Lomba Cerpen tingkat SD se-Sumatera Barat. Bahkan dalam sebuah tugas mengarang tentang cita-cita, Denny kecil sudah menuliskan profesi jurnalis ataupun wartawan sebagai cita-citanya. Saat itu ia terinspirasi pada sebuah berita di televisi tentang seorang jurnalis BBC yang tewas saat bertugas di medan perang.
Semasa kuliah Denny aktif mengikuti berbagai organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus. Diantaranya ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Humanika FISIP USU, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (IMAJINASI) FISIP USU, Anggota Badan Pemerintahan Mahasiswa (BPM) FISIP USU, Ketua Umum UKM Fotografi USU, bahkan ia juga menjadi bagian Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) FISIP USU.
Kiprah Denny sebagai seorang wartawan diawali dari Harian Medan Ekspres. Diawali menjadi wartawan di Harian Medan Ekspres (berganti nama menjadi Radar Medan, sekarang Sumut Pos), Media Group Jawa Pos pada tahun 1999.
“Saya sudah menjadi wartawan sebelum wisuda. Saat itu bekerja di Medan Ekspres. Beberapa bulan kemudian pindah ke Harian Media Indonesia sebagai Koresponden Medan dan tahun 2000 bergabung dengan Metro TV sebagai Koresponden Medan,” tuturnya.
Tahun 2006, Denny hijrah ke Jakarta menjadi bagian dari Koordinator Daerah (Korda) dan Produser di Metro TV. Berlanjut tahun 2011, Denny pindah ke Beritasatu TV sampai saat ini dan ia telah menjabat sebagai Eksekutif Produser.
Pada tahun 2015 ia berhasil meraih gelar Master (S2) dari Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, Magister Ilmu Komunikasi Politik dan Media. Di tahun yang sama Denny mendapat kesempatan liputan sekaligus menunaikan Ibadah Haji dari Beritasatu TV.
Pada tahun 2018 Denny mengeluarkan buku karya bersama rekan-rekannya sesama jurnalis yang berjudul “Sumut Bangga, 21 Tokoh yang Memotivasi”.
Seperti manusia pada umumnya, kiprah Denny dalam dunia jurnalistik juga tidak mudah. Ada fase dimana ia merasakan titik terendah. Namun, ia tetap memotivasi diri agar dapat bertahan dan bangkit dari titik terendah tersebut.
“Hal terendah dalam hidup yang tidak akan pernah dilupakan adalah perjuangan saat menempuh kuliah. Kondisi keluarga yang sederhana membuat saya harus berhemat dan mencari cara untuk keperluan kuliah. Berbagai cara dilakukan, termasuk mengirim tulisan untuk mendapatkan honor,” ungkap Denny.
Tak hanya itu, ia pernah terancam DO (Drop Out) saat kuliah, terkait dengan kesibukan kegiatan kampus saat menjadi Ketua IMAJINASI FISIP USU. Tapi, akhirnya diselamatkan oleh meletusnya Aksi Reformasi 1998 yang pada saat itu membuat kampus diliburkan sebulan. Lalu, saat perkuliahan berjalan seperti semula, kasus terancam DO-nya jadi “terlupakan”.
Itu hanyalah segelintir kisah bagi Denny, dan sekarang ia telah meraih cita dan harapannya.
Bagi Denny, tidak pernah menyerah menjadi penguat dalam memotivasi diri untuk bangkit. Semua kegagalan yang dialami adalah bagian dari roda kehidupan. Di dalam hidup hanya ada dua kemungkinan, gagal atau sukses.
Jika kita menyerah hanya dalam satu kali kesempatan, kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya kesuksesan. Saat kita melihat orang lain sukses, kita mungkin tidak tahu bahwa orang itu sudah melalui banyak kegagalan. Bahwa kegagalan hanya sebuah kesuksesan yang tertunda.
Terakhir, Denny berpesan pada generasi muda, khususnya pengurus Suara USU agar bisa memiliki motivasi dan kegigihan seperti ia dulu.
“Jangan lelah untuk berkarya dan mencari ide-ide baru. Capailah keinginan yang setinggi-tingginya hingga ketitik tertinggi yang bisa dicapai. Suara USU adalah wadah untuk berkarya dan manfaatkanlah dengan sebesar-besarnya, ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar generasi muda melakukan semua kesibukannya dengan niat baik dan selalu berada dalam koridor yang seharusnya. Jangan pernah sombong dan puas terhadap hasil karya. Teruslah belajar dan memperbaiki diri hingga mencapai taraf yang sebaik-baiknya. Apa yang didapat setelah selesai kuliah adalah hasil dari apa yang dikerjakan selama menjadi mahasiswa dan selama menjadi anggota Suara USU.
“Jika kinerja kalian bagus, nama baik kalian akan harum dan akan dipercaya,” ujarnya.
Redaktur Tulisan : Audry Zaskia
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.