Kelompok Gontara Lakukan Kunjungan ke Liponsos Keputih dalam Rangka Kemanusiaan

Oleh: Yestri Preticca Pardede

Suara USU, Medan. Sekelompok mahasiswa inbound PMM 3 Universitas Airlangga yang dikenal dengan nama ‘Gontara’ melakukan kunjungan ke Liponsos Keputih yang berada di Kecamatan Sukolilo, Surabaya pada Sabtu (02/12/2023). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Modul Nusantara Refleksi kelima yang bertujuan agar dapat menghargai masyarakat minoritas dengan disabilitas mental. Kegiatan refleksi ini didampingi oleh Dosen Nusantara, Ibu Dr. Hanik Endang Nihayati, SKep, Ns, MKep dan juga LO Gontara, Muna.

Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan sikap empati kepada sesama dan tentunya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Kegiatan diawali dengan pengarahan oleh Ketua Liponsos, Bapak Imam Muhaji, Skep, Ns, MHKes. Ada sekitar 734 jiwa yang tinggal di Liponsos Keputih. Ada ODGJ (Orang dengan Gangguan Mental) dan juga gelandansia terlantar.

Setelah itu, mahasiswa dibagi ke barak-barak untuk ikut dalam pelayanan penghuni Liponsos. Barak yang berisi laki-laki diarahakan kepada mahasiswa laki-laki begitu juga sebaliknya, barak perempuan diarahkan pada mahasiswa perempuan. Kegiatan dilakukan dengan mengikuti aktivitas mereka seperti biasa, diawali dengan makan pagi. Mahasiswa turut serta membantu menyiapkan makan pagi mereka sambil berbincang dengan pekerja yang ada disana. Setelah itu, mahasiswa juga berbincang dengan para ODGJ yang kooperatif. Mahasiswa juga diajak mengikuti kegiatan kerajinan mereka, seperti membuat keset kaki, gelang, dan batik. Kagiatan ini dilakukan sebagai terapi kejiwaan mereka, dan dilakukan oleh ODGJ yang bisa kooperatif.

Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Gontara ke Liponsos Keputih di Kecamatan Sukolilo merupakan pengalaman yang berharga. Selain dapat bersosialisasi dengan ODGJ, mahasiswa dapat lebih menghargai dan mendapatkan pembelajaran dari para pekerja yang ada. Selain itu, mahasiswa juga semakin menumbuhkan rasa empati yang tinggi, terutama terhadap orang di sekitarnya. Kegiatan refleksi kelima ini memiliki makna yang mendalam tentang kemanusiaan yang adil dan beradab.

Redaktur: Anna Fauziah Pane