Nadira Arfan
Suara USU, Medan. Pernah merasa diremehkan hanya karena penampilanmu? Bagaimana dengan merasa ingin menyerah karena direndahkan orang lain? Kedua hal ini juga pernah dirasakan oleh Elle Woods di film Legally Blonde. Film yang diangkat dari novel Amanda Brown dengan judul yang sama dan diterbitkan pada tahun 2001. Dengan genre romantis komedi, film ini cocok untuk menemani Sobat Suara USU mengisi waktu luang.
Elle Woods yang diperankan oleh Reese Witherspoon merupakan seorang mahasiswi jurusan fashion merchandising yang juga tergabung dalam sebuah perkumpulan mahasiswi yang bertujuan membina persahabatan (sorority). Suatu hari, Elle diajak kencan oleh kekasihnya Warner Hunntington III. Dengan ajakan kencan tersebut, Elle mengasumsikan bahwa Warner akan melamarnya pada malam kencan tersebut.. Kencan berjalan seperti biasanya, tetapi keadaan berubah dengan cepat saat Warner mengungkapkan bahwa dirinya ingin berpisah dengan Elle. Mendengar pengakuan tersebut, Elle tentu patah hati dan menghabiskan hari-hari setelahnya dengan mengunci dirinya sendiri di kamar.
Alasan Warner ingin berpisah dengan Elle adalah karena ia ingin fokus dengan kuliahnya di Harvard Law School. Menurut Warner, Elle dapat menjadi penghambat mimpinya. Dari alasan ini pula Elle mendapatkan ide bahwa ia harus mengikuti Warner masuk ke Harvard Law School untuk membuktikan dirinya pantas menjadi pendamping Warner.
Hari pertama Elle tiba di Harvard, Elle menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang mencolok. Situasi ini berlanjut di kelas pertamanya saat Elle menarik perhatian dosennya. Sayangnya, Elle tidak dapat menjawab pertanyaan dosen tersebut dan berakhir dikeluarkan dari kelas. Diluar kelas, Elle bertemu dengan seorang pria bernama Emmett. Emmett membantu Elle dengan memberi tips-tips menghadapi dosen-dosen di kelas. Tiba-tiba, Warner datang dan mendatangi Elle. Kesenangan Elle dihampiri oleh Warner seketika sirna saat ia mengetahui bahwa Warner telah bertunangan dengan mantan pacarnya, Vivian Kensington. Patah hati mendengar berita tersebut, Elle pergi ke salon kecantikan dan bertemu dengan karyawan disana bernama Paulette. Setelah mencurahkan isi hatinya kepada Paulette, ternyata dirinya dan Paulette memiliki banyak kesamaan.
Saat bertemu di pesta, Elle mengungkapkan keinginannya kepada Warner untuk mengikuti program magang yang diadakan salah satu dosen mereka, Profesor Callahan. Tetapi Warner malah mematahkan keinginan tersebut dengan mengatakan bahwa Elle tidak cukup pintar untuk program tersebut. Setelah diremehkan oleh Warner, Elle menjadi semakin semangat untuk membuktikan bahwa dirinya lebih baik dari anggapan orang. Dengan usahanya ini Elle pun berhasil masuk dalam program magang yang diinginkannya. Selain Elle, Warner, Vivian, dan satu teman mereka yang lain juga menjadi bagian dari program ini. Di hari pertema magang, Elle bertemu lagi dengan Emmett yang juga bekerja disana. Kasus pertama yang ditangani Elle adalah kasus penghilangan nyawa, dan kebutulan Elle kenal dengan klien dan tersangka, Brooke, karena mereka berasal dari sorority yang sama. Di persidangan hadir anak tiri Brooke (Chutney), mantan istri suaminya, serta pembersih kolam rumah mereka (Erik). Ketiga orang tersebut bersaksi melawan Brooke, bahkan si pembersih kolam bersaksi bahwa dirinya terlibat perselingkuhan dengan Brooke. Hal ini dibantah oleh Brooke yang mengatakan bahwa ia bukanlah tipenya. Di masa penundaan persidangan, Elle mendapatkan informasi yang membuktikan bahwa Brooke dan Erik tidak melakukan perselingkuhan. Setelah perlahan membuktikan dirinya, Vivian menjadi kagum dengan Elle, dan mereka berdua menjadi lebih dekat.
Pada suatu malam, Profesor Callahan mencoba menggoda Elle. Hal ini tentu mengguncangnya dan membuatnya berpikir bahwa Callahan menerimanya karena penampilannya. Karena kesedihannya, elle hampir saja menyerah dan ingin kembali pula. Untungnya, Emmett berhasil mencegah Elle dan meyakinkannya untuk tinggal. Setelah mendengar kejadian ini, Brooke memutuskan untuk memecat Callahan dan menjadikan Elle sebagai pengacaranya.
Dalam kasus persidangan lain, Elle memulai tugas barunya sebagai pengacara dengan mewawancarai Chutney. Awalnya Elle terlihat gugup, tetapi keadaan berbalik saat Chutney menjawab Elle yang menanyakan apa yang dilakukannya sebelum kejadian. Chutney mengatakan bahwa dirinya pulang dari salon dan masuk ke kamarnya untuk mandi. Elle yang mengetaui bahwa rambut yang baru selesai dikeriting, tidak boleh dicuci selama 24 jam. Fakta ini digunakan Elle untuk membuktikan bahwa Chutney sudah pasti berbohong. Tidak disangka-sangka, Chutney yang tertekan mengaku bahwa ialah yang menghilangkan nyawa sang ayah. Bahkan ia juga mengatakan bahwa ia tidak sengaja dan bermaksud menghilangkan nyawa Brooke. Setelah persidangan, warner yang kagum mencoba mengajak Elle untuk kembali berkencan. Ajakan ini tentunya ditolak oleh Elle yang sadar bahwa ia lebih berharga.
Dari kisah Elle Woods, kita dapat memetik pesan berharga untuk keluar dari zona nyaman. Kita tidak akan tahu apa yang dapat kita lakukan sebelum kita mencobanya. Untuk menjadi sukses, tentunya tidak akan mudah. Akan banyak rintangan dan hambatan yang akan menghampiri. Tetapi hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk menyerah. Elle sudah membuktikan bahwa dirinya jauh lebih baik dari anggapan orang-orang. Mari jadikan ucapan yang merendahkan sebagai motivasi untuk membuktikan kepada dunia bahwa kita lebih dari apa yang mereka pikirkan.
Redaktur: Fathan Mubina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.