Sumber gambar: WAG/Istimewa
Penulis: Kurniadi
SUARA USU, MEDAN. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) sedang ramai memperbincangkan di media sosial terkait bantuan yang akan diberikan ‘Kampus Hijau’ menyusul kebijakan tentang kompensasi kuliah dalam jaringan (daring).
Universitas Sumatera Utara melalui Surat Keputusan Rektor Nomor: 854/UN.S.1.R/SK/KEU/2020 Mengenai Pemberian Bantuan Biaya Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa Pada Masa Covid-19 di Lingkungan USU yang dikeluarkan pada Kamis (30/04) banyak menimbulkan polemik.
Pada Poin 1 Surat Keputusan Rektor tersebut dipaparkan bahwa penerima dari bantuan tersebut ialah Mahasiswa Aktif Program S1dan D3 Reguler-UKT (Tidak termasuk Jalur Mandiri, Internasional, dan Profesi).
Tentu saja poin pertama Surat Keputusan Rektor tersebut dinilai tidak adil oleh mahasiswa USU, khususnya yang sedang menempuh pendidikan di USU jalur mandiri.
Arsen Siallagan, Mahasiswa Jalur Mandiri angkatan 2016 menyayangkan keputusan rektor terkait bantuan yang dinilai tidak adil tersebut.
Ia berujar “Ini pandemi kan bukan hanya mahasiswa jalur SNMPTN dan SBMPTN yangg terdampak. Anak mandiri juga kan kenak. Orang tua kami juga bukan semuanya mampu atau orang kaya. Ada juga yang lagi kesusahan. Belum lagi uang spp mahal. Jangan jadikan anak mandiri jadi anak tiri lah”.
Hal senada juga disampaikan Jessica, Mahasiswa jalur mandiri Sastra Inggris. Wanita angkatan 2017 ini mengeluhkan keputusan rektor yang terkesan ‘pilih kasih’. Menurutnya, jika memang keputusannya seperti itu, lebih baik mahasiswa yang lulus jalur mandiri diberikan kompensasi lain seperti pemotongan biaya UKT semester depan.
“Oke, yang mandiri gak dapat bantuan uang gak apa-apa. Tapi tolong, Untuk semua mahasiswa tanpa pandang jalur keterimanya, tolong UKT kami dipotong minimal 10% dong. Masa iya Universitas lain bisa, kita enggak” jelasnya.
Di lain pihak, Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU Elvi Sumanti belum mau berkomentar banyak terkait Kebijakan Rektor yang memberikan bantuan yang dinilai banyak orang belum cukup adil terhadap mahasiswa USU.
Dalam pesan singkat via whatsApp, ia berujar agar mahasiswa mau menunggu keputusan rektor selanjutnya.
“Kebijakannya baru seperti itu. Tunggu saja mudah-mudahan ada kebijakan baru,” Imbuh Elvi Sumanti.
Narasi tuntutan dan keluhan banyak muncul di kolom komentar pada akun @Official.usu dan @anakusu pada postingan surat edaran tersebut. Kebanyakan warganet yang tentu saja mahasiswa USU sangat berharap ada kejelasan lebih lanjut terkait Keputusan Rektor tersebut agar mampu lebih adil dalam memberi bantuan. Tidak hanya ke segelintir mahasiswa, tetapi menyeluruh.
Redaktur Tulisan : Supri Alvin
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.