(sumber: Pinterest)
Reporter: Miranda Avini Situmorang
Suara USU, Medan.
Mayor Teddy atau yang lebih dikenal sebagai ajudan Prabowo Subianto memiliki nama lengkap Teddy Indra Wijaya. Mayor Teddy lahir di Manado pada 14 April 1989. Saat ini dirinya berusia 34 tahun. Mayor Teddy lahir dan besar di lingkungan militer, Ia merupakan anak Kolonel Inf. (Purn) Giyono dan Mayor Caj (K) Patris R.A. Rumbayan.
Mayor Teddy Indra Wijaya yang tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Setelah lulus dari pendidikan menengah atas, Teddy melanjutkan perjalanannya dan masuk ke Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 2011.
Pada 2020, Kapten Inf Teddy Indra Wijaya telah menjadi salah satu perwira TNI AD yang berhasil meraih kualifikasi pasukan elite Unites States (US) Army Ranger. Ranger School adalah program sekolah pasukan paling elite di Angkatan Darat AS untuk menghasilkan lulusan US Army Ranger bagi Resimen Ranger. Ini merupakan salah satu prestasi cemerlang yang pernah diraih oleh Mayor Teddy, bahwa dirinya memenuhi kualifikasi sebagai pasukan elite angkatan darat AS atau US Army Ranger School.
Ia lulus dari sekolah yang berada di Fort Benning, Amerika Serikat itu pada tahun 2019. Saat lulus, Teddy berhasil meraih predikat International Honor Graduate diantara 185 siswa yang terdiri dari 171 perwira Amerika dan 14 perwira asing. Tak hanya itu, Teddy juga menerima Commandant List Award serta Gold APFT (Army Physical Fitness Test) yang berarti Mayor Teddy lulus tes fisik dengan nilai 100%.
Salah satu perjalanan karier Mayor Teddy, yaitu tergabung dalam satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Tak lama setelahnya ia naik pangkat menjadi Letnan Satu (Lettu), pada saat itulah Mayor Teddy terpilih menjadi asisten ajudan Presiden Jokowi untuk periode 2014-2019. Mayor Teddy diangkat menjadi ajudan dikarenakan karir dan prestasi yang pernah ia torehkan di Militer.
Mayor Teddy sempat populer usai membopong seorang wanita yang pingsan di acara kampanye akbar Prabowo-Gibran di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) beberapa waktu lalu. Aksinya membopong seorang wanita menjadi sorotan banyak pihak dan semakin dikenal oleh banyak kalangan.
Prestasi Mayor Teddy merupakan satu hal yang patut dicontoh oleh mahasiswa. Tentu bukan hal yang mudah meraih penghargaan Gold APFT (Army Physical Fitness Test), ketekunan dan keuletan menjadi kunci dalam meraih sesuatu, termasuk juga dalam kasus ini Mayor Teddy memetik buah dari keuletan tersebut.
Kasus Mayor Teddy bisa jadi dialami oleh banyak mahasiswa saat ini yang tinggal jauh dari rumah. Merantau untuk mencari pelajaran di wilayah atau bahkan negara lain, hal ini justru dijadikan Mayor Teddy sebagai motivasi dan begitulah harusnya mahasiswa saat ini. Jauh dari keluarga harus dijadikan motivasi untuk meraih banyak prestasi untuk dibanggakan kepada sanak keluarga ketika pulang nanti.
Redaktur: Fathan Mubina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.