Penulis: Farahdita Azhara / Ade Nur Zahara / Vanessa Lee / Muhammad Harsa
Suara USU, Medan. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara berkolaborasi dalam kegiatan PKM-RE 2023 yang diselenggarakan oleh simbelmawa. Tim PKM-RE ini diketuai oleh Farahdita Azhara dan beranggotakan Ade NurZahara, Vanessa Lee, dan Muhammad Harsa.
Kualitas gigi tiruan yang baik adalah fokus utama dalam penelitian tersebut. Gigi tiruan seringkali didapati patah saat terjatuh atau saat makan makanan yang keras. Sangat umum bagi gigi tiruan untuk patah apabila jatuh di atas permukaan keras atau lantai ubin, dimana bagian yang paling sering patah adalah dasar merah mudanya dan bukan giginya. Faktor lain penyebab gigi tiruan mudah patah yaitu keausan. Penyebab keausan yang paling jelas dari waktu ke waktu adalah tekanan. Setiap kali kita mengunyah, gigi tiruan akan tertekan yang dapat menyebabkan gigi terkikis secara bertahap. “Maka dari itu, dibutuhkanlah suatu bahan yang mampu menambah kekuatan gigi tiruan. Baik kekuatan impak maupun kekuatan fleksural” ujar Farahdita.
Pada penelitian ini, bahan yang diharapkan mampu menjadi bahan penguat pada gigi tiruan adalah selulosa. Selulosa banyak ditemukan pada kandungan serat-serat alam, termasuk serat tebu. Banyaknya limbah tebu yang ditemukan di pinggir jalan mendukung keberlangsungan penelitian ini. Hal tersebut didukung pula dengan produksi tebu yang biasanya digunakan sebagai bahan utama gula pasir sehingga semakin banyak penumpukan limbah tebu tersebut. Maka dari itu, Farahdita dan tim menginovasikan limbah tebu menjadi bubuk bagasse yang kemudian dicampurkan ke dalam bahan pembuatan basis gigi tiruan.
Redaktur: Tania A. Putri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.