Oleh: Agung Zepanya Bangun
Suara USU, Medan. Sebagai seorang mahasiswa, ujung penantian dari sebuah perjalanan panjang menghadapi perkuliahan adalah mendapatkan nilai yang memuaskan yang sesuai dengan ekspektasi dan kerja keras yang telah dilakukan. Namun, masih sering terjadi penilaian akhir yang diberikan oleh para oknum dosen, di beberapa mata kuliah memberikan nilai tidak sesuai dengan objektivitas mereka, dan cenderung menggunakan suasana hati dalam menentukan kelulusan dan nilai mahasiswa mereka. Akibatnya banyak mahasiswa yang frustasi bahkan kehilangan semangat belajar untuk semester berikutnya, akibat dari kesewenang-wenangan oknum–oknum dosen tersebut.
Pemberian nilai sesuai dengan suasana hati dosen dapat diterjemahkan sebagai pemberian nilai tanpa didasarkan oleh kesepakatan yang telah dilakukan sebelumnya seperti, pemberian nilai sesuai dengan bobot uts, uas, dan penilaian saat aktif dikelas, namun malah berlandaskan suasana hati dan keinginan oknum dosen. Jika saat penginputan nilai oknum dosen tersebut sedang “malas” dia akan cenderung menyamaratakan nilai keseluruh mahasiswanya. Tentu saja ketidakadilan terjadi disini. Pemberian nilai kepada mahasiswa yang rajin dan malas seharusnya tidak boleh di samakan.
Dosen Harus Berintegritas
Wibawa seorang dosen tidak hanya didasari oleh pengetahuan luas yang dimilikinya, melainkan juga oleh integritasnya. Integritas yang dimaksud disini adalah pemikiran, ucapan, dan tindakan harus sama dan tidak bertentangan. Faktanya banyak oknum dosen yang saat melaksanakan perkuliahan membangga-banggakan diri sendiri dengan berkata “Saya orang nya jujur, tidak suka saya dengan yang ketidakjujuran,”. “kalau kalian baik, rajin bertanya dan aktif di kelas saya jamin nilai kalian aman”. Namun saat melakukan penilaian mereka seperti melupakan janji-janji manis mereka saat perkuliahan berlangsung. Padahal dampak dari memberikan nilai yang asal asalan tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa hormat mahasiswa terhadap oknum dosen tersebut. Perlu adanya kesadaran dari oknum-oknum dosen tersebut untuk menjaga nama baik diri sendiri dan universitas tempat dimana dia mengajar, salah satu cara untuk memperbaiki itu semua adalah dengan menjaga integritas.
Dampak Terhadap Mahasiswa
Secara langsung dampak yang dirasakan oleh mahasiswa oleh karena tindakan oknum dosen tersebut adalah mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan harapan, sehingga kepatuhan yang dilakukan selama perkuliahan terasa sia-sia tatkala nilai telah dibagikan. Namun, ada berberapa oknum mahasiswa yang mendapatkan keuntungan dari oknum dosen yang memberikan nilai sesuai moodnya tersebut, mereka yang diuntungkan adalah mereka yang memiliki kedekatan khusus dengan dosen. Kedekatan khusus ini menjadikan para oknum mahasiswa tidak perlu capek-capek dalam melakukan segala jenis tugas yang ada, karena oknum dosen tersebut sudah pasti memberikan nilai terbaik kepada mereka.
Sebagai seorang dosen dan mahasiswa seharusnya kita bisa sama-sama melakukan refleksi diri dalam memenuhi tanggung jawab masing-masing. Perlu diingat segala jenis ketidakpatuhan akan memberikan dampak jangka panjang pada diri sendiri. Tetap semangat, semoga hasil ujianmu memuaskan—
Redaktur: Tamara Ceria Sairo