Oleh: Lita Amalia
Suara USU, Medan. Bagi sebagian orang, pandemi adalah sebuah petaka. Berkurangnya aktivitas fisik dalam lingkup sosial tak pelak membuat diri menjadi semakin tertutup dan miskin empati. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi komunitas relawan Steady Moves. Sebuah komunitas yang justru dibangun saat pandemi merajai negeri. Dengan visi utama untuk memajukan dunia pendidikan dan kesehatan khususnya di kota Medan, mereka tidak gentar turun ke lapangan untuk memberikan pengetahuan dan hiburan bagi anak-anak diluar sana. Namun digarisbawahi, dengan tidak melupakan protokol kesehatan.
Steady Moves adalah komunitas kerelawanan yang sudah terbentuk sejak 2019 lalu. Namun, saat itu kegiatan relawan yang berjalan masih dalam skala kecil dan sasarannya tidak jauh dari lingkungan masing-masing. Hingga pada tahun 2021, Biodya Digna Philothra dan teman-teman lainnya sepakat untuk meresmikan kegiatan relawan mereka dengan menjadi sebuah komunitas relawan bernama Steady Moves. Terpilihnya nama “Steady Moves” juga merepresentasikan konsep yang dimiliki komunitas ini, bahwa tidak perlu bergerak secara masif ataupun setiap hari, namun bergerak dengan pelan tapi pasti.
“Steady kan artinya pelan tapi mantap, jadi kegiatannya tidak perlu masif atau kita ke daerah-daerah yang terpencil, tapi kita ke daerah di sekitar kita terlebih dahulu, tapi pasti dan tidak pernah putus,” papar Digna.
Meskipun dipelopori oleh teman-teman yang berasal dari Fakultas Kedokteran USU, perempuan yang kerap disapa Digna ini enggan menyebutkan latar belakang pendidikan tersebut. Digna justru ingin Steady Moves bisa diikuti oleh semua orang dan tidak terbatas pada mahasiswa USU saja. Beberapa anggota yang juga berasal dari UMSU, UINSU, bahkan SMA pun turut mewarnai keberagaman dalam komunitas ini.
Semenjak diresmikan, Steady Moves telah berkembang pesat. Komunitas ini sudah berkunjung ke berbagai tempat yang tidak hanya di Medan saja, namun sudah menjangkau daerah diluar Medan seperti Binjai, Barusjahe, dan Tanjung Balai. Edukasi yang diberikan juga beragam mulai dari kesehatan reproduksi hingga NAPZA.
Berbicara soal kendala yang dialami, Digna menerangkan bahwa komunitas yang masih sangat hijau ini masih terbatas pada funding. “Steady Moves ini kan masih merintis, jadinya belum ada mengajukan funding. Namun uniknya Steady Moves ini, biasanya kalau funding, rata-rata orang dari luar yang memberikan uang ke kita, namun kalau disini justru relawannya sendiri. Dan tidak dalam bentuk uang, tapi susu 100-125 ml 4 kotak atau roti 3 bungkus, gitu.”
Untuk teman-teman yang tertarik dan ingin bergabung dengan Steady Moves, jangan khawatir! Pada 1 Februari lalu, Steady Moves sudah membuka rekrutmen dalam berbagai divisi. Tidak terbatas pada usia ataupun latar belakang pendidikan, semua orang bisa mendaftar menjadi bagian dari komunitas ini. Segera daftarkan dirimu di link pendaftaran di bit.ly/SMovesVolunteerApplication atau silakan mengunjungi akun Instagram @steadymoves.medan untuk melihat serangkaian kegiatan yang sudah pernah dilakukan oleh komunitas ini.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.