SUARA USU
Kabar Kampus

Setahun Pandemi, Bagaimana Nasib PKL di USU Sekarang?

Oleh : Valeshia Trevana, Mayang AlFikrah, Hafaz Sofyan

Suara USU, Medan. Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda, dampak Covid-19 ini tidak hanya dirasakan para mahasiswa dan dosen di USU, melainkan juga para pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di sepanjang gerbang USU.

Pada hari Kamis (18/03), pukul 15.15 WIB, dari Suara USU telah mewawancarai pedagang kaki lima, namun di sepanjang gerbang USU, tidak tampak seorang pun pedagang kaki lima yang berjualan. Setelah melakukan pencarian di sepanjang Jalan Dr. Mansyur, akhirnya ditemukan para pedagang kaki lima yang dulunya berjualan di sepanjang gerbang USU.

Di sepanjang jalan Dr. Mansyur, banyak pedagang kaki lima yang berjualan. Salah satunya Zaki, seorang pedagang kaki lima yang dulunya pernah berjualan di sepanjang gerbang 2 USU selama 2 tahun.

“Saya sudah berjualan sejak tahun 2010, cuma baru berjualan di USU 2 tahun”.
Dia menjelaskan biasanya berjualan di gerbang 2 USU setiap hari dari pukul 10.30-22.00 WIB. Namun, karena lokasi dia berjualan tepat di depan toko orang lain, dia hanya dapat berjualan sampai pukul 17.00 WIB.

Saat ditanya alasan kepindahannya, dia mengaku diusir oleh pihak USU, karena larangan berjualan yang ditetapkan. Akan tetapi pihak USU tidak menjelaskan secara khusus alasan larangannya.

Zaki mengaku, penghasilan yang didapatnya menurun selama pandemi. Untuk menghindari kenaikan modal, dia memutar uang hasil penjualannya sehemat mungkin, agar uangnya juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Selain itu, dia tidak berniat berganti pekerjaan maupun mencari pekerjaan tambahan. Dia memilih untuk fokus berjualan Kolak Durian Bang Zaki. Selama pandemi, Zaki tidak pernah mendapat bantuan baik itu dari pihak USU maupun pemerintah.

“Saya berharap pandemi ini cepat berlalu dan pihak USU mengizinkan kami pedagang kaki lima berjualan di sepanjang gerbang USU,” ungkap Zaki.

Selain Zaki, seorang pedagang tahu walik, Aldi, juga merasakan hal yang sama seperti Zaki. Aldi yang berjualan di sepanjang gerbang 3 USU, juga mengalami penggusuran. Tetapi, penggusuran tersebut bukan dilakukan oleh pihak USU melainkan kepala lingkungan.

Pedagang Kaki Lima di Sekitaran USU

Aldi biasanya berjualan tahu walik setiap hari mulai dari pukul 10.00-21.00 WIB. Dia mengakui bahwa tempat berjualannya sekarang tidak senyaman di USU, karena tempatnya lebih nyaman dan pembelinya lebih banyak.

Berbeda dengan Zaki, penghasilan yang didapatkan Aldi selama pandemi menurun hampir setengah dari yang biasanya dia hasilkan. Ia juga mengakui dikarenakan penurunan penghasilan, dia terpaksa mengurangi modal untuk berjualan. Tak hanya itu, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, Aldi juga berjualan parfum eceran.

“Saya berharap pandemi cepat berlalu, juga pihak USU tidak melarang kami untuk berjualan di sepanjang gerbang USU lagi,” tutup Aldi.

Redaktur : Wiranto Asruri Siregar

Related posts

Pelantikan Pengurus Baru KBSI, Ini Harapan Ketua Terpilih

redaksi

Resmi Dilantik, Ketua Umum HMD-EP Berharap Solidaritas Antar Anggota

redaksi

World Soil Day, Mahasiswa Ilmu Tanah USU Gelar Webinar dan Pengabdian Masyarakat

redaksi