Reporter: Zalfaa Tirta
Suara USU, Medan. Selain banyaknya keluh kesah mahasiswa mengenai kondisi Lintas USU atau yang lebih dikenal oleh mahasiswa dengan sebutan linus seperti tak terurus. Kondisi halte linus saat ini turut menyumbang ketidaknyamanan di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Setiap hari, ratusan mahasiswa mengandalkan halte linus sebagai titik perhentian dan transit untuk menuju berbagai lokasi di kampus, namun, kondisi halte linus yang kurang terawat, berkarat, cat yang mengelupas, sempit, patah dan tempat duduknya yang reot menambah daftar keluhan mahasiswa yang menjadi PR universitas benahi.
Beberapa halte linus memiliki kondisi yang memprihatinkan dan tidak sesuai kapasitas. Halte pintu 4 contohnya, salah satu halte yang menyumbang penumpang paling banyak harus bertahan dengan kondisi halte yang berkarat, tempat duduk yang sudah patah dan sempit, kondisi ini memaksa mahasiswa berdiri lama menunggu sampai linus datang, tidak hanya itu mahasiswa juga harus ‘ngemper’ di pelataran rumah dosen karena tidak ada tempat untuk duduk menunggu linus.
Selain itu, beberapa halte linus dianggap terlalu sempit untuk menampung mahasiswa yang menunggu disana, halte asrama putri yang terletak di samping pintu sumber adalah satu dari beberapa halte yang tidak mampu menampung kapasitas mahasiswa yang menunggu linus, mereka terpaksa menahan panas terik di siang hari dan berdiri berhimpitan saat hujan turun agar tidak basah kuyup.
Kondisi halte linus yang reot dan sempit tersebut menjadi satu dari banyaknya keluhan mahasiswa, salah satu keluhan datang dari Bayne, mahasiswa Fakultas Keperawatan yang menggunakan linus sebagai moda transportasi menuju fakultasnya, menurutnya kondisi halte saat ini selain buruk namun juga membahayakan karena tempat duduknya yang terbuat dari besi dan berkarat sudah banyak yang patah. “Jelek banget, mau duduk pun takut jatuh besinya ada yg mulai keluar dari jalur malah. Bahaya banget baju robek kalau nyangkut atau parahnya lagi kulit yang robek, please, angkat derajat para pengguna linus di USU ini,” tuturnya.
Tidak ada yang tahu sampai kapan mahasiswa harus bertahan dengan segala keterbatasan fasilitas yang jauh dari kata nyaman, khususnya halte linus yang menjadi kebutuhan utama mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Tidak ada yang tau sampai kapan mahasiswa harus menerima fasilitas yang jauh dari standar.
Redaktur: Fatih Fathan Mubina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.