Penulis: Antonius Dicky F Sidabutar / Muhammad Diaz Asyrofie Siregar / Jonathan Frizzy Siregar / Nia F Situmorang / Muhammad Rizky Ananda / Siti Al Faradhilah Hasibuan / Santi Romi Arta
Suara USU, Medan. Riset ini dilatarbelakangi oleh rasa kepedulian sera hasil observasi yang ditujukan untuk mengetahui seberapa pedulinya Mahasiswa pada masa sekarang terhadap Pancasila serta Bangsa dan Negara. Untuk hal itu kami melakukan survei kecil melalui Google Form untuk mengetahui seberapa jauh bagaimana Mahasiswa pada masa ini mengetahui dan mengenal Pancasila. Tujuan yang hendak dicapai pada riset ini antara lain : (1) Mengetahui pemikiran Mahasiswa mengenai Pancasila, (2) Memahami seberapa mengenalnya para Mahasiswa terhadap budaya asing sebagai salah satu faktor pengikis rasa Nasionalisme di kalangan Mahasiswa (3) Mengetahui seberapa peduli para Mahasiswa terhadap Negara.
Riset dari tugas ini kami lakukan melalui kuesioner Online (Google Form) dan diisi oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara dari beberapa Fakultas, Prodi dan Tahun Angkatan. Kuesioner dari riset ini mengukur seberapa mengetahuinya kalangan mahasiswa mengenai rasa nasionalisme serta mengukur rasa kecintaan mahasiswa tersebut kepada bangsa dan negara ini.
Nasionalisme secara umum adalah pengabdian yang tinggi oleh bangsa terhadap negaranya yang diperlihatkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat (Budiyono, 2007: 208). Keutuhan dan kekokohan suatu negara, tentu saja dipengaruhi oleh sifat nasionalisme bangsanya, selain nasionalisme, seorang bangsa juga harus mempunyai sikap patriotisme. Nilai nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih berdiri. Nasionalisme sebagai salah satu paham untuk mengingatkan generasi muda akan kegigihan usaha para pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Jasa para pahlawan memang harus dikenang, namun dikenang saja tidaklah cukup. Para pahlawan bangsa yang telah gugur tentu akan bangga bila perjuangan mereka diteruskan oleh generasi saat ini karena perjuangan mereka belum selesai. Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya (Budiyono, 2007: 211). Sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia.
Nasionalisme yang memiliki arti sebagai sikap mental dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang akan menunjukkan adanya loyalitas ataupun pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Saat ini hilangnya atau runtuhnya rasa nasionalisme menjadi polemik di tengah masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor misalnya arus globalisasi. Peristiwa ini harus cepat dicegah karena dapat menghambat kepada nilai dan aturan dari generasi ke generasi.
Untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa-mahasiswa terutama di lingkungan Universitas Sumatera Utara memahami apa itu Pancasila dan Nasionalisme, kami melakukan survei dengan melibatkan beberapa mahasiswa sebagai partisipan kuesioner. Survei atau kuesioner dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara luring (dengan mengisi kertas angket yang kami sediakan dengan beberapa pertanyaan) dan secara daring (dengan mengisi google form dengan sejumlah pertanyaan yang telah kami sediakan).
Dari semua jawaban yang telah dikumpulkan dapat kita lihat bahwasanya hampir keseluruhan Mahasiswa yang menjadi responden telah benar-benar memahami apa itu Nasionalisme, dan kami pun mendapatkan cara pikir yang dikatakan baru dalam mengartikan apa itu Nasionalisme.
Lalu dari bagaimana Mahasiswa di era modern ini dengan mudahnya mendapatkan serta mengakses informasi mengenai tren budaya asing menunjukkan bahwasanya sangat mudah untuk terpapar gaya/tren budaya asing. Namun tidak semua responden tertarik untuk mengikuti tren-tren tersebut. Dan yang telah mengikuti atau menyukai budaya asing, mereka hanya menginginkan negara tersebut untuk berwisata dan bekerja namun tanpa melupakan negara asal dan tanah air mereka yaitu Indonesia. Maka dapat dikatakan pelajar tingkat Mahasiswa terutama di lingkungan Universitas Sumatera Utara mempunyai jiwa nasionalisme yang kuat, dan telah memahami apa itu Nasionalisme dan Rasa Cinta Tanah Air.
Dalam upaya memperkuat rasa nasionalisme di kalangan mahasiswa, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan, yaitu upaya untuk lebih mendalami aspek psikologis yang mempengaruhi rasa nasionalisme mahasiswa. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi apa motivasi dan sikap terhadap negara yang berkontribusi dalam memperkuat rasa nasionalisme.
Selanjutnya, penting untuk mendorong partisipasi mahasiswa dalam kegiatan yang memperkuat rasa nasionalisme, seperti kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, mempelajari Bahasa dan kebudayaan daerah, dan kegiatan seni budaya. Institusi pendidikan dapat mengembangkan kurikulum yang memperkuat rasa nasionalisme mahasiswa dengan mengintegrasikan materi sejarah, budaya, dan identitas nasional ke dalam mata pelajaran yang ada.
Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan akses informasi dan pendidikan tentang nasionalisme melalui berbagai media, seperti buku, film, dan program televisi. Kerjasama antar lembaga juga dapat dibangun untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan mahasiswa dan masyarakat secara luas, seperti melalui kegiatan sosial, seminar, dan diskusi publik. Dengan melakukan upaya-upaya ini, diharapkan dapat memperkuat cinta tanah air di kalangan mahasiswa dan masyarakat secara keseluruhan, sehingga dapat mendukung perkembangan bangsa yang lebih baik.
Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Kewarganegaraan dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.