Penulis: Siti Annisa
Suara USU, Medan. Merepresentasikan keadaan di Indonesia, memang benar bahwa dalam beberapa kasus, kritik yang disampaikan secara publik dapat memicu respon dari masyarakat yang lebih luas. Apalagi di era new media ini, kritik melalui media sosial mampu menarik perhatian pemerintah atau institusi terkait.
Melihat kasus belakangan ini. Mulai dari kasus “Kritik Lampung” Bima Yudho Saputro, kasus “Kritik Aceh” Rahma, kasus Ken Admiral dan Kejanggalan dari kematian Mahira Dinabila. Membuka mata, bahwa kritik yang viral di media sosial dapat mengalihkan perhatian masyarakat hingga membangun opini publik.
Mengambil contoh dari kasus “Kritik Lampung” Bima Yudho Saputro. Poin kritik itu di antaranya: banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung, praktik kolusi di sektor pendidikan, hingga sektor pertanian yang dia sebut belum stabil. Usai viral dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, kasus bima telah dihentikan.
Setelah itu, pada 5 Mei 2023 lalu Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Lampung Tengah dan Lampung Selatan. Meninjau beberapa jalan yang rusak serta Presiden Jokowi menyampaikan bahwa perbaikan jalan yang rusak di Lampung tidak ada kaitannya dengan viralnya kasus bima “Kritik Lampung”. Akan tetapi, jalan yang rusak dapat berdampak pada mobilitas barang dan menyangkut biaya logistik. Beliau juga menyebutkan dalam memberikan pelayanan jalan yang baik juga sudah menjadi tugasnya pemerintah pusat dan daerah. Hal tersebut disampaikan pada kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Ada banyak contoh dimana kritik publik telah mendorong perubahan positif dalam tindakan atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau institusi terkait. Namun, proses ini seringkali memakan waktu dan memerlukan upaya yang berkelanjutan dan konsisten.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap kritis dan proaktif dalam menyuarakan masalah yang dihadapi, baik melalui media sosial maupun saluran komunikasi lainnya. Namun, kritik harus dibarengi dengan upaya untuk memperbaiki situasi dan memastikan bahwa kritik yang disampaikan didasarkan pada fakta yang akurat. Selain itu, penting juga bagi institusi dan pemerintah Indonesia untuk merespons kritik dengan cara yang cepat, tepat dan proaktif dengan memastikan bahwa adanya upaya konkret untuk memperbaiki situasi yang dihadapi.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.