Reporter : Cindy Silviana/Khaira Nazira/Grace
Suara USU Medan. Semarak Menyambut Pemira USU 2023, KPUM USU mengadakan debat calon presiden dan wakil presiden USU 2023 bertempat di Auditorium USU pada Senin, (12/12). Dalam debat yang terbuka untuk umum ini, mempertemukan paslon 01 (Rahmat Ramadhana Imran dan Daniel Sahata Sianturi) dan Dimas Aditya Sailendra dan Muhammad Liputra) untuk dapat beradu argumentasi dan tawaran program kerja demi USU yang lebih baik.
Berbicara soal konsep yang dicanangkan oleh kedua kandidat dalam hal harmonisasi persatuan gerakan mahasiswa tanpa iming-iming, kedua paslon menjawab dengan jawaban yang sangat menarik.
Jawaban pertama disampaikan oleh Paslon nomor urut 1, yang mengatakan bahwa mereka akan menerapkan solusi USU bersatu dengan konsolidasi dan musyawarah untuk menyamakan pemahaman agar mahasiswa USU bersatu untuk menyesuaikan.
Paslon nomor urut 2 mengatakan bahwa gerakan dengan pencerdasan intelektual adalah solusi konkret untuk menyelesaikan bagaimana menangani bergerak secara harmonis, yang fokus terhadap apa yang menjadi persoalannya. Paslon nomor urut 2 juga mengatakan bahwa harmonisasi yang mereka maksud adalah harmonisasi yang menyamakan perasaan empati terhadap mahasiswa sehingga menjadi persatuan yang akan mewakili seluruh mahasiswa
Kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dari penanya yaitu M.Fahrul dari FIB stambuk 2018 yang mengubah bagaimana agar presma dan wapresma nantinya memberikan aturan terkait harmonisasi itu terjalankan. K emudian paslon nomor urut 1 menjawab bahwa semua mahasiswa memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda apalagi Universitas Sumatera Utara dan tidak mudah untuk mengidentifikasinya. Daniel pun menyatakan bahwa mereka juga memerlukan bagaimana pendekatan konkretnya bukan kedua Paslon yang terlalu tetapi pemikiran politis yang berbeda susah untuk disatukan apalagi organ-organ atau ormawa yang ada di mahasiswa USU.
Paslon nomor urut 2 pun mengungkapkan bahwa mereka berangkat dengan gerakan yang merusak karena sudah tidak perlu lagi bicara dengan kekerasan. Saat ini harus mulai bicara tentang inovasi dan kredibilitas apa yang bisa dikolaborasikan untuk menyelesaikan masalah bukan menyelesaikan dengan kerusakan.
Kedua paslon juga saling memberikan argumennya masing-masing terkait tawaran langkah nyata untuk USU yang lebih baik kedepannya, paslon nomor urut 1 mengatakan bahwa gerakan yang dapat anggotasamai adalah keragaman yang dimiliki, “kita manusia ini dapat disatukan dengan suku, agama, ras, dan budaya Jadi kita buat pergerakan-pergerakan dari situ.Contoh dari suku,kita buat pengenalan budaya-kebudayaan yang memang mengenalkan budaya masing-masing mahasiswa dari berbagai latar belakang.Contoh dari agama,kita mengawal dan menghadiri acara saudara-saudara kita.Mungkin seperti itu yang bisa mengidentifikasi gerakan-gerakan anggota samai,” ungkap Rahmat.
Kemudian paslon nomor urut 2 tidak kalah yakin dengan rancangan langkah yang akan dilakukannya, “kami hadir dengan melangkah bersama untuk USU dan Indonesia yang lebih baik. Langkah konkretnya, kami berkumpul PEMA sekawasan, organisasi dan UKM di dalam sebuah forum untuk membahas apa permasalahannya dan apa yang mau dijadikan solusi konkret untuk pengaduan kampus Universitas Sumatera Utara. Setiap masalah bisa diselesaikan dengan duduk bersama, berdiskusi, dan mengungkap apa yang menjadi kepentingan,” ungkap Dimas.
Higayon Sinaga selaku Ketua KPUM USU mengatakan bahwa proses pelaksanaan kandidat debat berjalan dengan lancar, “untuk proses acara debat kandidat hari ini cukup berjalan dengan lancar. Saya berani mengatakan seperti itu karena di awal karena kami sudah mengatakan bahwasanya jika ada penipuan, paslon akan dikenakan sanksi penghilangan suara 250. Mungkin bukan itu saja, tapi dari kedua paslon dan tim sukses dari kedua paslon menjaga kondusifitasnya,” tutup Higayon.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.