SUARA USU
Opini

Bisakah Libur Panjang Mengubah Kebiasaan Seseorang?

Oleh: Siti Annisa

Suara USU, Medan. Libur panjang kerap sekali ditunggu-tunggu dengan sukacita oleh banyak orang. Menjadi waktu yang tepat dalam refleksikan diri. Mulai dari bersantai, menikmati kegiatan favorit, melakukan petualangan baru, maupun berkumpul dengan keluarga dan teman-teman. Tetapi, entah itu kebiasaan baik maupun buruk Sobat Suara USU, libur panjang juga dapat mengubah kebiasaan seorang individu, loh!

Misalnya, sebelum libur kita memiliki kegiatan produktif seperti berkuliah. Pastinya kita akan berbenah diri, mandi, bersih-bersih rumah lebih awal, menggerakkan badan, dan lainnya. Tetapi saat libur tiba, kita merasa harus beristirahat lebih lama. Dengan dalih untuk mendapatkan kembali energi yang telah terkuras akibat tuntutan sehari-hari. Sehingga, bangun lebih siang, mandi jika perlu saja, dan lebih banyak tidur daripada berolahraga.

Libur panjang yang berpotensi mengubah kebiasaan seorang individu bergantung pada faktor-faktor seperti durasi liburan, lingkungan sosial, tujuan pribadi, dan kedisiplinan individu tersebut. Salah satunya, libur panjang juga dapat menyebabkan kecenderungan malas dan mengurangi motivasi untuk melakukan sesuatu yang produktif. Jika seseorang terlalu pasif dan hanya menghabiskan liburan dengan tidur atau menghabiskan waktu tanpa tujuan yang jelas, maka ini bisa menjadi hal negatif yang berdampak pada kebiasaan saat kembali ke rutinitas.

Di sisi lain, dengan lebih banyak waktu luang. Ada kesempatan untuk fokus pada perubahan kebiasaan menjadi lebih sehat. Misalnya, seseorang dapat menggunakan liburan untuk memulai rutinitas olahraga, menjalankan pola makan yang lebih baik, atau meningkatkan tidur yang berkualitas. Jika dilakukan secara konsisten selama libur, kebiasaan-kebiasaan ini dapat berlanjut dan membentuk gaya hidup yang lebih sehat.

Sobat Suara USU, libur panjang dapat mengubah kebiasaan seorang individu jika dimanfaatkan dengan bijaksana. Penting untuk memanfaatkan waktu luang ini secara produktif, merenungkan tujuan pribadi, dan mencari cara-cara positif untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup.

Redaktur: Yohana Situmorang


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Integrasi Pendidikan Pancasila dalam Karakter Kehidupan Bermasyarakat!

redaksi

Mau Healing Tanpa Buat Dompet Kering? Yuk Reading Book

redaksi

Keluarga Broken Home, Apakah Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa?

redaksi