Oleh: Arif Abdillah Lubis/Gusti Pirandy/Fajar Utama Ritonga
Suara USU, Medan. Kecanduan narkoba merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, dengan jumlah pecandu yang mencapai jutaan. Di tengah upaya pencegahan dan pemberantasan yang terus dilakukan, tingkat prevalensi penyalahgunaan narkoba tetap tinggi. Dalam menghadapi tantangan ini, dukungan keluarga terbukti menjadi faktor penting dalam proses rehabilitasi pecandu narkoba.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Arif Abdillah Lubis dari Universitas Sumatera Utara mengungkapkan bahwa dukungan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan rehabilitasi pecandu narkoba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang mendalam terhadap seorang pecandu yang sedang menjalani rehabilitasi di IPWL Nazar, Medan.
Jenis Dukungan Keluarga
Penelitian ini mengidentifikasi tiga bentuk utama dukungan keluarga yang berperan dalam proses rehabilitasi:
1. Dukungan Emosional: Kasih sayang, penerimaan, dan perhatian dari keluarga yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri pecandu. Dukungan emosional ini menciptakan lingkungan yang mendukung proses pemulihan dan memberikan pecandu perasaan diterima dan dihargai.
2. Dukungan Instrumental: Bantuan finansial dan penyediaan fasilitas yang diperlukan, membantu pecandu fokus pada pemulihan tanpa terganggu masalah ekonomi. Misalnya, keluarga dapat membantu dengan biaya pengobatan, menyediakan transportasi untuk terapi, atau memberikan tempat tinggal yang aman dan nyaman.
3. Dukungan Supervisi: Pengawasan ketat terhadap perilaku pecandu selama rehabilitasi, mencegah kambuh dan memastikan disiplin dalam menjalankan program rehabilitasi. Pengawasan ini bisa berupa pemantauan aktivitas harian pecandu, memastikan kepatuhan terhadap jadwal terapi, dan mendukung pecandu untuk menjauhi lingkungan atau teman yang berpotensi memicu penyalahgunaan narkoba.
Temuan Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang baik dapat meningkatkan motivasi dan ketahanan pecandu dalam menjalani rehabilitasi. Namun, bentuk dan kualitas dukungan yang dibutuhkan dapat bervariasi tergantung pada karakteristik individu dan tahap rehabilitasi yang sedang dijalani.
Pada tahap awal rehabilitasi, dukungan emosional dan motivasional sangat penting untuk membantu pecandu menghadapi gejala putus zat dan membangun komitmen untuk sembuh. Pada tahap ini, dukungan moral dan dorongan semangat dari keluarga sangat berharga. Sementara itu, pada tahap lanjut, dukungan instrumental dan supervisi yang lebih ketat diperlukan untuk mencegah kambuh. Dalam tahap ini, kontrol dan bimbingan yang tegas namun penuh kasih dari keluarga sangat membantu dalam menjaga konsistensi pecandu dalam program rehabilitasi.
Metode Pekerjaan Sosial
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya metode pekerjaan sosial dalam membantu proses rehabilitasi pecandu narkoba. Berdasarkan tahapan pekerjaan sosial menurut Skidmore, Thackeray, dan Farley (1994), penelitian ini mencakup empat tahap utama:
1. Tahap penelitian: Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dan informasi mendalam terkait seorang pecandu narkoba dengan inisial A yang sedang menjalani rehabilitasi di IPWL Nazar. Aktivitas ini meliputi wawancara mendalam dengan pecandu, observasi interaksi dengan keluarganya saat kunjungan, serta studi dokumen terkait riwayat hidup, riwayat penyalahgunaan narkoba, dan catatan medis atau psikologis. Melalui wawancara mendalam, peneliti mengeksplorasi pengalaman pecandu selama rehabilitasi, tantangan yang dihadapi, dan bentuk dukungan keluarga yang diterima.
2. Tahap Pengkajian (assessment): Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengevaluasi semua informasi yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi pecandu serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses rehabilitasi, terutama terkait dengan dukungan keluarga yang diterima. Peneliti juga menilai kondisi kesehatan fisik dan mental pecandu saat ini serta kemajuan atau hambatan yang dialami selama rehabilitasi di IPWL Nazar.
3. Tahap Intervensi: Pada tahap intervensi, peneliti merumuskan dan melaksanakan strategi untuk membantu pecandu mencapai keberhasilan dalam proses rehabilitasi, khususnya dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan dukungan keluarga yang diterima. Intervensi disesuaikan dengan hasil penilaian pada tahap sebelumnya. Jika dukungan emosional dari keluarga kurang, peneliti dapat melakukan sesi konseling keluarga untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan anggota keluarga dalam memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan pecandu. Sesi-sesi ini juga bisa menjadi sarana untuk memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan lingkungan yang penuh kasih untuk proses pemulihan.
4. Tahap Terminasi: Pada tahap ini, peneliti mengevaluasi hasil intervensi dan mempersiapkan pecandu dan keluarganya untuk mengakhiri hubungan profesional dengan peneliti. Tahap ini dilakukan ketika tujuan intervensi telah tercapai atau kondisi tertentu mengharuskan hubungan tersebut diakhiri. Evaluasi hasil intervensi menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang lebih baik berkontribusi positif terhadap keberhasilan rehabilitasi pecandu.
Kesimpulan
Dukungan keluarga dalam bentuk emosional, instrumental, dan supervisi terbukti berkontribusi positif terhadap proses pemulihan pecandu narkoba. Dukungan emosional dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri serta menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan. Dukungan instrumental seperti bantuan finansial juga sangat penting. Bentuk dan jenis dukungan yang dibutuhkan bisa bervariasi tergantung pada karakteristik individu dan tahap rehabilitasi. Pada tahap awal, dukungan emosional dan motivasional sangat diperlukan, sedangkan pada tahap lanjut, dukungan instrumental dan supervisi yang lebih ketat dibutuhkan.
Penelitian ini menekankan pentingnya keterlibatan keluarga secara efektif dalam program rehabilitasi. Program rehabilitasi perlu menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi keluarga tentang bagaimana memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan tahap rehabilitasi. Pendekatan keterlibatan keluarga yang holistik dapat meningkatkan keberhasilan rehabilitasi dan membantu mencegah kambuh dalam jangka panjang.
Dengan dukungan keluarga yang optimal, pecandu narkoba memiliki peluang lebih besar untuk pulih dan kembali produktif dalam masyarakat.
Artikel ini adalah publikasi tugas Praktek Kerja Lapangan dengan Dosen Pengampu Fajar Utama Ritonga S.Sos., M.Kesos
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.