Oleh: Jasmine Anastasya Widy
Suara USU, Medan. Menyusul Pemilu 2024, data terbaru menunjukkan bahwa generasi Z dan milenial telah memainkan peran kunci dalam menentukan hasil pemilihan. Menurut analisis statistik terbaru, tercatat sekitar 60% dari pemilih aktif yang berpartisipasi dalam pemilu berusia antara 18 hingga 40 tahun, hal ini membuktikan dominasi generasi muda dalam proses demokrasi.
Para analis politik mengaitkan keterlibatan yang tinggi ini dengan peran teknologi dan media sosial dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan generasi Z dan milenial. Mereka memanfaatkan berbagai platform tersebut untuk berdiskusi, membagikan informasi, dan memobilisasi pemilih untuk memengaruhi hasil pemilu.
Selain itu, isu-isu yang secara khusus memengaruhi generasi muda seperti perubahan iklim, pendidikan, dan kesenjangan ekonomi telah menjadi fokus utama kampanye dari berbagai kandidat dan partai politik. Isu kampanye yang kerap menjangkau kepentingan dan nilai-nilai relevan terhadap kehidupan masyarakat, berhasil menarik minat generasi Z dan milenial untuk berpartisipasi dalam urusan politik.
Terbukti pada pemilu kali ini, jumlah pemilih muda yang terdaftar dan turut serta dalam pemungutan suara mengalami peningkatan dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Adanya pergerakan positif yang menunjukkan bahwa generasi Z dan milenial secara bertahap mulai mengambil peran untuk lebih aktif menentukan arah politik negara. Meskipun demikian, beberapa analis juga menyoroti pentingnya untuk terus mengedukasi dan mendorong partisipasi politik dari generasi muda di masa mendatang guna memastikan bahwa keterlibatan mereka dalam proses demokrasi tidak hanya terjadi pada saat-saat tertentu, tetapi juga menjadi bagian yang berkelanjutan dari kehidupan politik negara.
Penting untuk diingat, bahwa dalam pemilu kita tidak boleh memilih kandidat hanya karena alasan popularitas atau dipengaruhi oleh opini orang lain di media sosial. Perlunya mempertimbangkan kualitas pemimpin dari penilaian visi misi yang dirancang sedemikian rupa untuk perubahan dan kemajuan negara secara nyata. Kita juga harus memiliki pemahaman dan informasi akurat terkait rekam jejak dari calon yang akan dipilih sebagai pemimpin. Partisipasi yang bertanggung jawab dalam pemilihan umum membutuhkan penilaian yang rasional dan berpikir kritis. Dengan begitu, kita dapat memastikan terciptanya demokrasi yang sehat dan sistem politik negara yang lebih kuat di masa depan.
Redaktur: Duwi Cahya Aleida
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.