Oleh: Devi Martauli Pakpahan, Ersa Sharmilla, Sri Putri Ananda Purba, Mutiara Cantika Vale Rina Gea, Michael A Simanjuntak, Nabila Savitri Siregar, Euriko Nikola Pasaribu.
Suara USU, Medan. Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau obat-obatan berbahaya yang jika masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara dihirup atau disuntikkan, dapat mengubah pikiran, pikiran, dan tubuh, keadaan, perasaan, dan perilaku orang tersebut. Narkotika adalah bagian dari narkoba, yang berasal dari bahasa Yunani “narke” yang artinya dibius dan tidak merasakan apa-apa. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 “Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan”.Dapat disimpulkan bahwa narkotika sebagai bagian dari narkoba adalah zat sangat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, dan dapat mengakibatkan reaksi kehilangan kesadaran diri serta mati rasa. Adapula beberapa zat yang tergolong narkotika, yaitu ganja, heroin, kokain, morfin opium, pedited benzetidin, betametadol, kodein, beserta turunannya.
Tahapan dan pola penyalahgunaan narkoba menyebabkan seseorang menjadi kecanduan dan pecandu dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu :
Pola Coba-Coba (Experimental Use)
Pada tahapan ini, pengaruh kelompok atau teman sebaya sangat besar untuk menawarkan narkoba sangat besar. Ketidakmampuan untuk menolak dan perasaan ingin tahu yang besar mendorong seseorang mengkonsumsi narkoba. Sebagian dari mereka yang tidak meneruskan akan menjadi kebiasaan, tapi sebagian lagi akan meningkat menjadi social use.
Pola Pemakaian Sosial (Social Use)
Pola pemakaian sosial adalah pemakaian narkoba untuk kepentingan pergaulan dan keinginan diakui kelompoknya. Seseorang memakai narkoba ketika waktu senggang, pesta atau saat berkunjung ke diskotik. Sebagian dari mereka yang tergolong sebagai social user akan tetap pada tingkat ini sebagian lagi akan menjadi situational user.
Pola Pemakaian Situasional (Situational Use)
Pola pemakaian situasional yaitu penggunaan pada situasi tertentu (saat tegang, kecewa, sedih dan stress) Dalam kondisi itu, pemakaian narkoba ditujukan untuk mengatasi masalah yang melanda dirinya. Tahapan ini pengguna narkoba akann berusaha mengkonsumsi secara aktif
Pola Habituasi (Penyalahgunaan/Abuse)
Pola habituasi yaitu pengguna dalam jumlah sedemikian banyak dan sering sehingga menganggu kehidupan sosial, pekerjaan atau kegiatan belajar di sekolah. Tahap ini pemakaian narkoba semakin aktif sehingga terjadi proses ketergantungan.
Pola Ketergantungan (Compulsive Dependent Use)
Dengan gejala yang khas yaitu berupa timbulnya toleransi gejala putus zat dan pengguna akan selalu berusaha untuk memperoleh narkoba dengan berbagai cara seperti berbohong, menipu dan mencuri.
Untuk mengatasi bahaya narkotika di masyarakat Indonesia, diperlukan kesadaran untuk memantapkan dan memperbaharui nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Kita harus menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai dasar Pancasila yang merupakan Ideologi negara Indonesia. Apa saja penerapan nilai Pancasila dalam memerangi narkoba yang dapat kita amalkan? Contohnya adalah sebagai berikut dikutip dari situs Badan Narkotika Nasional:
Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ketika setiap orang memeluk agama, ada rasa takut akan Tuhan dan tidak menggunakan atau mengedarkan narkoba. Pada dasarnya semua agama melarang dan melarang hal-hal yang memabukkan dan berbahaya seperti narkoba.
Sila ke-dua “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. Manusia beradab dan mulia, dan dirancang untuk tidak saling menyakiti. Hal ini dapat dipraktikkan dalam kehidupan karena orang tahu apa yang benar dan apa yang buruk, apa yang berbahaya dan apa yang bermanfaat. Masyarakat akan mengetahui lebih banyak tentang narkoba yang dapat merugikan diri sendiri, dan bila menyebar akan merugikan banyak orang karena dapat berakibat fatal.
Sila ke-tiga “Persatuan Indonesia”. Permohonan ini berarti nilai persatuan dan solidaritas negara Indonesia. Solusi yang dapat diambil dari imbauan ke-tiga ini adalah menyatukan bangsa Indonesia ke akar-akarnya dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba, sehingga tidak mungkin timbul lagi masalah narkoba di negara Indonesia.
Sila ke-empat ”Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Perintah ini juga berarti nilai demokrasi, penyesalan, kebijaksanaan, dan tanggung jawab. Solusi yang dapat diambil dari amanat ke-empat adalah kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama dan lingkungan, serta saling menjaga agar tidak terjerumus dalam penggunaan dan pendistribusian obat-obatan untuk kepentingan dan keselamatan umum.
Sila ke-lima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dengan hanya menghukum pengedar dan pengguna narkoba, penilaian pelaku penyalahgunaan narkoba terhadap bagaimana keadilan ditegakkan berdasarkan hukum yang berlaku tersebut dapat memutuskan rantai narkoba.
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari, kita dapat membekali dan melindungi diri dari pengaruh buruk narkoba. Semua dimulai dari diri kita, dengan melindungi diri kita, kita juga melindungi orang lain.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana kata “Bebas” dimaksud dengan melewati batas-batas norma yang telah ditetapkan oleh hukum maupun norma tak terlihat yang diciptakan oleh masyarakat. Menurut KBBI kata pergaulan memiliki arti kata menjalin hubungan dengan Masyarakat.
Penelitian tentang pergaulan bebas telah banyak diteliti baik di tingkat nasional maupun internasional Pergaulan bebas identik dengan pergaulan remaja yang menyimpang dan yang biasanya mengarah terhadap perbuatan seks Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dan satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah masalah (Hurlock, dalam Roy, 2011).
Kelahiran anak di luar nikah, pengguguran bayi, dan sebagainya.Selain dari pada itu, cinta yang tidak terurus mengakibatkan kebanyakan pelajar mengalami kegagalan dalam pelajaran.
Faktor terjadinya pergaualan bebas
- Pergeseran Budaya
Budaya asing sudah banyak masuk ke wilayah kita ,contohnseperti di Desa Masaloka,yang dimana merupakan daerah pesisir yang kental akan kebuadayaan lokal namun zaman telah berbeda dan kebudayaan lokal mulai bergeser tidak ada batasan dalam bergaul remaja memiliki pola tersendiri dalam bergaul, hal ini menyebabkan terjadinya pergaulan bebas di Desa Masaloka Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bombana dimana di Desa Masaloka semakin berkembangnya zaman nilai-nilai dan norma sosial secara perlahan semakin memudar dimana para pelajar di sana semakin bebas dalam bergaul.
- Kurangnya Perhatian Orang Tua
Dalam penelitian ini menjelaskan tentang pergaulan bebas dimana ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan pribadi seseorang. Keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak.Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga.Pada pelajar yang ada di Desa Masaloka, para pelaku pergaulan bebas merupakan anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya .
- Teman Dekat
Pelajaran lebih banyak berada diluar rumah dengan teman sebaya menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman sekolahnyahal tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku. Teman dekat lebih besar pengaruhnya dari pada keluarga misalnya, jika temanya mengenakan model pakaian yang sama dengan pakaian anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk dapat diterima oleh kelompok menjadi lebih besar demikian pula bila anggota kelompok mencoba minum alkohol, dan merokok, maka pelajar cenderung mengikuti tanpa memperdulikan akibatnya.
- Media
Realita bahwa media sudah menjadi kebutuhan anak muda zaman sekarang, sehingga dari media yang tersedia dengan berbagai aplikasi memudahkan mereka untuk mengakses menonton atau melihat hal-hal yang belum pantas untuk
ditonton oleh anak-anak, seperti yang telah dilihat media tidak digunakan secara arif
oleh pelajar karena banyak situs yang berbau pornografi dapat dengan mudah diaskses hal ini akan berakibat buruk. Dam arti banyak diantaranya menyalahgunakan sosial media dalam melakukan suatu hal keburukan sehingga hal tersebut menjadi kerugian dari sosial media tersebut.
Dampak Perilaku Pergaulan Bebas
- Menurunya Prestasi Sekolah
Banyak pelajar yang mengalami masalah dalam belajar diakibatkan karena kasus kasmaran membuat mereka kurang fokus dalam belajar dan tidak enak dalam melakukan apapun jika sedang patah hati atau sedang kasmaran karena waktu untuk belajar menjadi berkurang, karena mereka lebih banyak berfokus kepada kekasihnya,karena pada usia 15 tahun keatas pelajar sudah mula meraba-raba banyak hal keingintahuannya akan memuncak dan tidak sedikit pelajar terjerumus dalam pergaulan yang salah akibat dari pengaruh kurangnya pengawasan orang tua menyebabkan para pelajar lebih banyak mencari kesenangan diluar rumah, ngumpul, jalan dan sebagainya dengan teman-teman yang membuat banyak anak mengalami penurunan prestasi belajar, karena lingkunga pergaulan yang kurang baik sehingga menurunkan motivasi belajar siswa.
- Putus Sekolah
Akibat pergaulan yang di luar batas seperti seks bebas, narkoba, minum-minuman keras. Pada saat sekarang ini pergaulan bebas telah merambah ketingkat SMA dan SMP semua ini terjadi karena pergaulan bebas.Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas yang terjadi adalah terjadinya putus sekolah.Karena mereka lebih memilih mengutamakan ego ketimbang akal sehat dan realita yang ada, akibatnya adalah meningkatnya kemiskinan karena kurangnya pendidikan dan semakin bodohnya masyarakat menjadi sesuatu yang sering terjadi.
3. Hamil di Luar Nikah
Pergaulan bebas yang terjadi mengakibatkan hamil di luar nikah ini akibat dari gaya berpacaran yang semakin tidak terkontrol,Pergi di tempat-tempat tersembunyi untuk melampiaskan nafsu birahi mereka, kasus hamil diluar nikah seperti yang dialami informan kami dimana hamil di luar nikah ternyata bukan hanya kali ini terjadi tetapi sebelum-sebelumnya sudah banyak terjadi sehingga masyarakat sudah tidak asing lagi dengan fenomena jika terjadi kasus hamil di luar nikah, namun ini menjadi keresahan masyarakat karena mereka merasa takut jikalau hal tersebut terjadi kepada putri mereka karena hal seperti itu bukanlah hal yang tidak mungkin untuk tidak terjadi.
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman. Hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas sehingga banyak remaja yang bergaul tanpa batasan dan etika. Dari faktor-faktor penyebab seks bebas yang terurai diatas, dapat diketahui bahwa hal – hal tersebut harus diperhatikan dan harus dihindarkan dari remaja. Mengetahui dari dampak- dampak yang dihasilkan seks bebas, ternyata itu sangat mempengaruhi masa depan remaja. Bayangkan apabila seorang remaja yang hamil akibat seks bebas itu dengan terpaksa harus putus di bangku sekolah akibat ulahnya. Bilamana seorang remaja ternyata terinfeksi oleh penyakit HIV, pastilah remaja itu harus diasingkan agar tidak menularkan penyakit. Dari dampak- dampak diatas, diketahui bahwa ada baiknya remaja dari sedini mungkin sudah diberikan pemahaman yang benar mengenai seks bebas. Perlu ada dan diingatkan terus untuk melakukan refleksi moral agar kelak remaja tersebut mengerti mengenai seks bebas dan paham dengan risiko yang ditanggung apabila melakukannya. Remaja harus berkembang menjadi dewasa tanpa seks bebas dan narkoba.
Redaktur: Tamara Ceria
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.