SUARA USU
Musik

Kisah Eminem Dibalik Lagu Mockingbird

Oleh: Endang Tia Risha Butarbutar

Suara USU, Medan. Lagu “Mockingbird” diciptakan oleh seorang rapper terkenal, Marshall Mathers yang populer dengan nama Eminem. Lagu yang dirilis pada tahun 2004 ini, pernah mendapat penghargaan Grammy Award kategori Best Rap Solo Performance, dan sempat viral di sosial media, terlebih platform TikTok. Kini, musik videonya telah ditonton sebanyak 684 juta kali di kanal YouTube Eminem sendiri. 

Judul “Mockingbird” terinspirasi dari nama burung yang memiliki kemampuan meniru suara sehingga dijadikan simbol imitasi dan tiruan. Namun, dalam lagu tersebut, Mockingbird digambarkan sebagai simbol kepolosan, kesetiaan, dan perlindungan. Lagu ini menceritakan bagaimana seorang Eminem mengelakkan kepahitan dari kehidupan putrinya setelah dihadapkan pada permasalahan orang tuanya. 

Now hush little baby don’t you cry Everything gonna be all right Stiffin’ that upper lip up little lady I told ya Daddy’s here to hold ya through the night I know mommy’s not here right now and we don’t know why We fear how we feel inside, it may seem a little crazy Pretty baby but I promise, mama’s gon’ be alright“. 

Eminem memiliki hubungan pernikahan yang pahit, bahkan mantan istrinya beberapa kali meninggalkannya sebelum mereka memutuskan untuk bercerai. Pada tahun 1992, ia menikahi Kim Scott, kemudian di tahun 1995 dikaruniai seorang putri, Hailie. Namun, mereka bercerai pada tahun 2002, diisukan karena adanya kekerasan dan perselingkuhan. Empat tahun kemudian, mereka kembali bersatu atas permintaan kedua putrinya. Sayangnya, hubungan itu tidak bertahan lama.

Melalui lagu ini ia membahas soal kehidupannya. Jika melihat beberapa penyanyi rap mainstream sekarang, kebanyakan berfokus pada hal-hal glamor dan hedonisme. Berbeda dengan Eminem yang lebih menyuarakan suara hatinya dengan penuh emosi dan kerap dilengkapi beberapa kata kotor pada lirik lagunya.

Redaktur :  Fitri Dian Jannah

Related posts

Bangkit dari Rasa Putus Asa lewat lagu HIVI!

redaksi

Yanghwa BRDG: Let’s be Happy, Don’t be Sick

redaksi

Hard To Be Human (Anson Seabra), Tentang Menjadi Manusia Seutuhnya

redaksi