SUARA USU
Featured Sastra Sosok

Lelaki yang Datang Kemudian

Oleh: Riski Andini Nasution

Suara USU, MEDAN. Dari sudut pintu ruangan kelas perkuliahan terlihat sosok yang penampilannya sederhana namun menarik perhatian ketika melihatnya. Memakai kemeja flanel, celana jins, rambut menyamping dengan tas ransel di punggungnya. Kelucuan serta ramahnya dan ia suka menyapa terhadap siapa yang lewat dihadapannya membuat dia banyak memiliki teman. Parasnya yang tampan membuat kaum hawa selalu mengalami atensi tak karuan ketika melihatnya.

Ketampanan dan keramahan itu adalah Sinergy Aditya Airlangga (26) atau yang biasa disapa Adit. Ketika sebelum memasuki dunia perkuliahan ia sangat tidak berkeinginan untuk ikut dalam organisasi, karena dengan kebiasaannya dan seperti anak sekolah pada umumnya yaitu nongkrong kesana kesini atau sekarang disebut anak “hedon”.

Dia berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Seorang anak pertama dari dua bersaudara. Kemampuan nya dalam berbahasa inggris dan kesenian membuat dia memiliki banyak teman di sekelilingnya. Ia berkuliah mengambil jenjang S1 di Universitas Brawijaya (UB) Jurusan Ilmu Administrasi Publik di tahun 2013.

Karena kesukaan nya dengan dunia sosial maka, awal masuk kuliah dia mengikuti Organisasi Eksternal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di HMI ia menjadi pengurus organisasi yang memiliki militansi dan loyalitas, yang berawal dari diskusi dengan ayahnya sehingga membuat ia mendalami HMI.

Dedikasi yang besar serta tanggungjawab yang diemban kepada organisasi, namun tidak melepaskan tanggungjawab gelarnya sebagai mahasiswa akademik yang mengikuti perkuliahan.

Kalo pas masuk kuliah, ya aku masuk. Berusaha untuk bisa memanajemen waktu karena aku sebagai Wakil Sekretaris bisa membuat timeline rapat misalnya, dengan timeline yang cocok. Dan harus bisa juga mengukur mana yang prioritas,” ucapnya.

Selain mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia juga mengikuti berbagai organisasi yaitu Malang Corruption Watch (MCW), Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Univeristas Brawijaya (DPM FIA UB), Intrans Institute Kelompok Studi dan Penelitian, serta juga menjabati Presiden di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB).

Semenjak ia mengikuti organisasi-organisasi tersebut ia memiliki begitu banyak keluarga baru, mendapat nilai-nilai yang termaktub didalamnya serta pengalaman baru.

“Semenjak ikut ini aku jadi lebih dapet nilai-nilai yang ada didalamnya dimulai dari manajemen waktu, public speaking pengalaman berorganisasi yang sangat amat berdampak buat di dunia kerja aku saat ini,” lanjutnya.

Ia mengikuti berbagai Organisasi yang ada pada saat di bangku kuliah, tidak hanya sekedar mencari teman baru saja. Namun, ia mendapatkan mental dan mengembangkan dirinya. Aktif dalam Organisasi tentu tidak meremehkan nilai Akademik.

Dari hectic atau kesibukannya memanajemen waktu antara akademik dan organisasi memang sulit untuk diterapkan keseimbangan diantara keduanya. Namun, ia coba untuk memilah mana yang prioritas terlebih dulu.

Kadang kali harus ada yang dikorbankan, terkadang setelah selesai perkuliahan dia lanjut menghadiri agenda Organisasi. Begitupun sebaliknya. Sebab ketika organisasi berjalan lancar, akademik pun harus berjalan lancar sehingga hal itu yang menghantarkan Sinergy Aditya Airlangga dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64. Karena itu amanah sebagai Mahasiswa akademis dan organisatoris, Adit mampu untuk terbang bebas sesuai porsi nya.

“Kenyamanan adalah musuh bagi pertumbuhan dan penjara bagi kebebasan. Keluar dari zona nyaman, keluar dari zona aman supaya kamu tumbuh, berkembang dan bebas,” pungkasnya.

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri

Related posts

Mengapa Memilih Jurusan Sastra Indonesia?

redaksi

Mengukir Prestasi, Perjalanan Inspiratif Nabila Fahriani Pane Mahasiswi FISIP USU

redaksi

Keindahan Tapaktuan di Aceh Selatan

redaksi