SUARA USU
Featured Kabar Kampus Kabar SUMUT

Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip Usu, Melakukan Kunjungan Ke Yayasan Amelia Sumatera Utara Untuk Mengetahui Program Apa yang Digunakan dalam Menangani Residen

Suara USU, MEDAN. Case method (metode kasus) merupakan pembelajaran partisipatif berbasis diskusi untuk memecahkan kasus atau masalah. Penerapan metode ini akan mengasah dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis untuk memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas. Dalam hal ini mahasiswa program studi ilmu kesejahteraan sosial FISIP USU, Friska crhisti hutauruk (190902023) bersama dengan rekan-rekannya yaitu Irma R simamora M (190902097), Narma simbolon (190902101), Sami hadisti (190902109) mengangkat kasus mengenai program therapeutic community dalam menjaga pemulihannya dan bebas dari napza sebagai salah satu tugas dari mata kuliah penyalahgunaan zat dan penanggulangaannya yang diampu oleh Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos.

Lokasi penelitian dari kasus yang kami angkat ini adalah Yayasan Amelia Sumatera Utara Rehabilitasi Narkotika, yang terletak di Jl. Serdang  Batang Kuis Dusun IX No. 57 desa Serdang kec. Berigin, Kab. Deli Serdang. Kedatangan kami ke Yayasan amelia sumatera utara untuk melakukan penelitian terhitung hanya satu kali yaitu pada tanggal 31 maret 2022.

Yayasan Amelia Sumatera Utara adalah  salah satu panti rehabilitasi narkoba yang baru berdiri pada tahun 2019. Terdapat 6 Konselor dan 10 residen saat ini. Pada kesempatan ini kami telah berhasil mewawancarai salah satu konselor yang bernama bro Ramdhani. Beliau merupakan mantan pecandu narkoba yang sekarang menjadi konselor. Ia mengatakan bahwa panti rehabilitasi Yayasan Amelia menggunakan dua program yaitu Therapeutic Community (TC) dan Narcotic Anonimous (NA) di combine juga dengan Religi.

Therapeutic Community (TC) adalah bentuk umum dari rehabilitasi jangka panjang dari gangguan penggunaan zat. Tujuan TC adalah melakukan rehabilitasi dan habilitasi terhadap kondisi kecanduan agar residen bisa kembali keberfungsian sosialnya dan perilaku negatif Residen terpangkas dengan program TC. Tujuan ini dicapai melalui suatu proses dimana Residen diajak untuk mengubah gaya hidupnya melalui program yang disusun dan terencana agar terjadi perubahan perilaku dan psikologis.

Selanjutnya para pecandu diharapkan mampu menolong dirinya sendiri untuk mengatasi kecanduannya. Ketika proses berlangsung dengan baik dan benar, diharapkan para residen akan mengalami perubahan dalam cara berperilaku dan berpikir. Oleh karena itu perilaku keseharian dan sikap dalam beradaptasi dengan sesama residen maupun pengurus panti selalu dievaluasi dan di monitoring.

Konsep Narcotic Anonimous (NA)  adalah suatu kelompok yang bertujuan untuk pulih dan bersih dari narkotika. Sistem kerja dari kelompok ini menggunakan metode 12 langkah.

Metode ini telah diadaptasi untuk berbagai masalah alkoholisme, penyalahgunaan zat dan ketergantungan. Cara kerja sistem ini yaitu membantu diri sendiri yang merupakan seorang pecandu dan juga menolong sesama pecandu untuk lepas bersama dari jeratan narkotika. Dalam kelompok ini harus ada tercipta rasa nyaman satu sama lain agar mudah mendapatkan jalan keluar.

Dengan kata lain program 12 langkah ini adalah sebuah ikatan persaudaraan yang memiliki masalah atau nasib yang sama. Jadi kami bertanya tentang dua metode tersebut kepada Ramdhani, mana metode yang lebih baik?

Beliau mengatakan tidak ada kelebihan atau kekurangan diantara kedua metode tersebut karena metode tersebut merupakan treatment. Jika ditemui residen yang relapse, hal tersebut tidak bisa menyalahkan metode yang digunakan. Hal terebut tergantung pada kemampuan residen untuk menangkap metode terebut karena setiap orang memiliki kapasitanya masing-masing. Tak hanya itu, keluarga juga mempengaruhi perkembangan residen. Dipanti rehabilitasi ini beliau mengatakan keluarga memiliki peran yang sangat penting pada saat residen dirawat. Oleh karena itu panti rehabilitasi ini mempunyai program Family Dialogue.

Fungsi dari program ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi didalam keluarga residen yang sedang terjadi. Ini dimaksudkan agar keluarga bisa menjadi support system bagi residen. Ia menambahkan jika keluarga mengelak untuk itu,  akan mempengaruhi perkembangan residen. Karena tujuan dari rehabilitasi adalah residen keluar dengan bersih dari narkoba, mempunyai sikap dan perilaku yang baik, ia mampu menjalani kehidupan yang disiplin dan normal, dan yang terakhir adalah terselesainya masalah-masalah yang berhubungan diluar NAPZA contohnya masalah dihubungan keluarga, teman, dan hubungan degan yang lainnya.

Kesimpulan

Pada umumnya terdapat dua metode yaitu Therapeutic Community (TC) dan Narcotic Anonimous (NA) dalam pemulihan NAPZA di Rehabilitasi. Namun, metode TC lah yang paling banyak dipilih di Panti Rehabilitas tidak terkecuali pada Yayasan amelia sumatera utara. Keefektifan suatu metode tersebut tergantung kemampuan masing-masing residen. Hal tersebut tergantung pada diri residen masing-masing dan juga bgaimana lingkungan residen.

  1. Tim Penulis
  2. Friska Crhisti Hutauruk (190902023)
  3. Irma R Simamora M (190902097)
  4. Narma Simbolon (190902101)
  5. Sami Hadisti (190902109)

Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Alumni USU Ciptakan Startup Inisiator-Liga Pelajar ID yang Bergerak dibidang Akademik

redaksi

Menilik Kebangkitan PEMA FEB USU Pada Momentum Dies Natalis Ke-60!

redaksi

Pelantikan Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMATIF) Sukses Dilaksanakan

redaksi