SUARA USU
Kabar Kampus

Mahasiswa USU Kembali Berpartisipasi dalam Program Karya Tulis II AAI Pengda Riau dan SKK Migas Sumbagut

Reporter: Katrin Alina

Suara USU, Medan. Program karya tulis tahap II yang diselenggarakan oleh AAI (Asosiasi Antropologi Indonesia) Pengda Riau bersama SKK Migas-KKKS wilayah Sumbagut, kembali meluncurkan organisasi peserta program dan pelatihan etnografi pada tanggal 16-18 Januari 2025 di wilayah Kantor Operasi SKK Migas Sumbagut, Pekanbaru. Program karya ilmiah ini, fokus pada penelitian yang mengkaji aspek sosial budaya masyarakat dan dampak dari industri hulu migas.

Partisipasi peserta dari Universitas Sumatera Utara terus berlanjut dalam program ini. Setelah 5 orang berhasil lolos pada batch I (2021), kali ini, 3 peserta dari Universitas Sumatera Utara kembali terpilih untuk lolos di tahap kedua. Adapun peserta yang lolos dalam program Karya Tulis tahap II, antara lain:
1. Zakirul Hasri Ramadan, S2 Studi Pembangunan USU, dengan tema penelitian “Multiplier Efek Industri Hulu Migas” wilayah kerja di Desa Bubun, Kec. Tanjung Pura, dibawah KKKS EMP Gebang.
2. Vicky Rifa’i Adriansyah, S1 Antropologi Sosial USU, dengan tema penelitian “Multiplier Efek Industri Hulu Migas” wilayah kerja di Kabupaten Aceh Utara Lhokseumawe, dibawah KKKS Harbor Energy Andaman.
3. Khaira Nazira, S1 Kesejahteraan Sosial USU, dengan tema penelitian “Pemberdayaan Perempuan Pesisir” wilayah kerja di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, dibawah KKKS Pertamina Hulu Energi NSO.

Dalam beberapa wawancara dengan narasumber, tahap pertama dan kedua memiliki beberapa perbedaan yang cukup jauh. Perbedaannya dapat dilihat dari jumlah peserta yang dimana pada batch I berjumlah 25 peserta dan batch II berjumlah 15 peserta. Sementara itu, tingkat akurasi pada batch lebih tinggi dari pada yang pertama, sehingga proses rekrutmen batch kedua lebih berat dari yang pertama. Hal ini dikarenakan batch 1 fokusnya pada penelitian, sedangkan batch 2 fokusnya pada pelatihan.

Lebih lanjut Yanin Kholison selaku Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK MIGAS SUMBAGUT menyampaikan, “Kami rasa model keluaran karya tulis baik itu jurnal atau buku, menurut kami sangat-sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Mengapa demikian? Karena industri hulu migas seperti yang kita ketahui kegiatannya tidak terlepas dari aktivitas kegiatan sosial di masyarakat sekitar, sementara industri hulu migas memerlukan informasi-informasi dari kondisi sosial budaya masyarakat di sekitarnya, sehingga dengan adanya output hasil karya tulisan diharapkan kita semua belajar, baik itu pelajar yang mempelajari aspek-aspek sosial masyarakat yang ada. Kami pun nantinya akan berterima kasih sebagai insan pekerja industri untuk bisa lebih memahami masyarakat melalui kajian-kajian mahasiswa,” ucapnya.

Kemudian Prof Yunita Triwardani Winarto seorang guru besar antropologi (FISIP) Universitas Indonesia (UI) sekaligus Antropolog Indonesia juga turut memberikan pembekalan materi tentang etnografi dalam pelaksanaan pelatihan. “Banyak orang yang mengklaim telah melakukan penelitian etnografi, padahal sebetulnya itu belum sepenuhnya mencerminkan karya etnografi. Etnografi bukan sekadar metode adopsi, melainkan sebuah penelitian mendalam yang menghasilkan karya itu secara detail dan klasik, seperti yang dilakukan oleh Malinowski, Ivan Pritchard, dan Radcliffe Brown. Saya berharap ini menjadi titik awal para peneliti muda untuk menghasilkan penelitian etnografi yang bermanfaat dan berkualitas, terutama dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga sukses,” harap Prof. Yunita.

Ketua Asosiasi Antropologi Indonesia Pengurus Daerah Riau, Dr. M. Rawa El Amady, MA merasa senang dengan adanya program ini. “Kami senang karena kami ingin memberikan kesempatan kepada mahasiswa-mahasiswa yang membutuhkan area atau tempat penelitian. Selama ini kan siswa tingkat akhir itu sering sekali kesulitan menemukan tempat penelitian ya. Itu kami menyediakan fasilitasnya dan kami membantu sekedarnya untuk melancarkan kegiatan penelitian mereka. Harapannya mereka menjadi enografer, etnografer sebagai harapan untuk masa depan.”

Kemudian, Zakirul Hasri Ramadan juga sebagai peserta yang sudah lebih dulu bergabung pada batch sebelumnya, menyadari bahwa mengikuti kegiatan karya ilmiah seperti ini sangat penting, terutama bagi teman-teman yang berencana bekerja yang berkaitan dengan pengajar karena publikasi ilmiah menjadi hal yang diperlukan.

“Semoga kawan-kawan dari 15 peserta ini terutama dari USU dapat memaksimalkan kesempatan yang ada, ini adalah kesempatan berharga untuk melakukan penelitian yang telah disubsidi dalam prosesnya. Bagi kawan-kawan juga yang semester akhir bisa dimanfaatkan untuk menjadi data skripsi, semoga berjalan lancar, hasilnya maksimal dan hasil tulisannya bisa dijadikan referensi dan berguna bagi orang banyak,” tutup Zakirul.

Redaktur: Balqis Aurora


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

USU Lockdown, Jangan Risaukan Denda Pinjaman Buku Perpustakaan!!

redaksi

Bakti Sosial HIMASTA USU, Ulurkan Tangan untuk Aksi Dana!

redaksi

KMB-USU Adakan Porseni Untuk Mempererat Persahabatan Antar Anggota

redaksi