Oleh: Dyaniel Rayvaldo Limbong/Dr. Gustianingsih, M., Hum
Suara USU, MEDAN. Ramadhan menjadi bulan suci dan mulia bagi umat Muslim, ada banyak hal istimewa di dalamnya yang tidak bisa dirasakan di bulan lainnya. Berpuasa menjadi salah satu keistimewaan di bulan ini, ada satu hal yang menarik, yaitu buah kurma yang menjadi makanan khas Ramadhan. Lantas, apa saja keistimewaan buah kurma?
Kurma menjadi salah satu makanan favorit untuk buka puasa maupun sahur, hingga saat ini sudah banyak sekali aneka makanan yang berbahan dasar kurma. Penjualan buah yang satu ini pun meningkat drastis saat Ramadhan tiba. Selain rasanya manis, ternyata kurma juga punya segudang manfaat untuk orang yang sedang berpuasa.
Menurut penelitian, kurma memiliki kandungan nutrisi paling tinggi dibandingkan buah lainnya. Terdiri dari kalori, karbohidrat, lemak rendah, serta serat tinggi tanpa ada kolesterol jahat di dalamnya. Tidak hanya itu, kandungan vitaminnya pun terdiri delapan macam dan memiliki mineral yang tinggi. Simak berikut ini alasan mengapa orang yang sahur dengan kurma dapat tetap bugar selama menjalankan puasanya.
Kurma adalah makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Boleh dibilang kalau kurma adalah raja buah. Kurma yang kering bisa menjaga gula dalam kondisi tetap yang bisa dikonsumsi untuk waktu yang lama. Kurma adalah unsur makanan yang paling baik bagi manusia. Julukannya dalam ilmu sains adalah tambang, karena banyak mengandung mineral. Kandungan gizi satu kilo kurma setara dengan dua kilo daging panggang atau tiga kilo ikan.
Kurma kering mengandung karbohidrat 70,6%, protein 1,9%, lemak 2,5%, garam mineral 1,2% dan serat 10%. Protein yang dikandung kurma akan cepat menjadi bahan untuk membangun tubuh, lemaknya akan memberikan panas bagi tubuh, tidak lama setelah dimakan. Kurma adalah makanan menguatkan dan mengenyangkan, terutama bagi ibu yang menyusui. Al-Quran telah menyebutkan tentang kurma seperti dalam firman-Nya;
“Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (Maryam [19]: 25)
Buah kurma identik dengan bulan puasa. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan buah kurma bukan hanya sekadar tradisi yang selalu ada, melainkan merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW. Kurma termasuk makanan favorit untuk ta’jil atau hidangan berbuka. Menyantap beberapa butir kurma dan segelas air putih dengan segera akan melenyapkan rasa lapar serta mengembalikan kesegaran tubuh setelah seharian berpuasa.
Nabi Muhammad SAW. telah menyarankan untuk memakan buah kurma dalam jumlah ganjil, seperti 3, 5, atau 7. Menurut hadis, hal ini perlu dilakukan untuk menghindari sihir pada hari tersebut. Ilmu kedokteran modern telah membuktikan keagungan Rasulullah SAW dalam berpuasa dan berbuka. Seorang yang berpuasa, kondisi tubuhnya akan lemah dan malas di sore hari, namun dengan mengonsumsi unsur-unsur mineral yang ada dalam beberapa biji kurma ditambah segelas air putih atau segelas susu pada saat berbuka, maka kekuatannya akan segera kembali dan semangatnya akan menjalar ke seluruh tubuh dengan cepat. Sejam berikutnya baru memakan makanan yang berat.
Berbuka dengan cara seperti ini memberikan tiga manfaat:
- Lambung tidak menjadi lemah dan lelah karena makanan yang berat setelah seharian tidak aktif. Dengan cara ini perut akan memulai tugasnya dengan bertahap, yaitu dengan mencerna kurma yang mudah diserap, kemudian setengah jam berikutnya mencerna makanan yang berat.
- Memulai dengan memakan kurma akan mengendalikan kerakusan orang yang sedang berpuasa, sehingga ia tidak berburu-buru dalam melahap makanan yang ada di meja makan dan bisa mengunyah makanan dengan sempurna.
- Lambang mencerna unsur gula yang ada dalam kurma selama setengah jam. Setelah itu darah akan dipenuhi dengan bahan bakar gula yang mengalir ke seluruh tubuh dan memberikan energi pada sel-sel darah, sehingga rasa pening dan capek akan cepat hilang.
Mengenai Tanaman Kurma
Umumnya, tanaman kurma tumbuh di daerah gurun pasir. Tanaman kurma ditemukan pertama kali di Phoenisia (sekarang Lebanon), kemudian diberi nama ilmiah Phoenix dactyli fera. Daunnya mekar seperti jari-jari dan berbentuk sirip sehingga orang Barat menyebutnya dengan feather palm atau palem bulu. Seperti jenis tanaman palem lainnya, buah kurma tumbuh dalam dompolan bertangkai panjang, mirip dompolan buah pinang. Setiap dompolan bisa mencapai seribu butir buah kurma dengan berat kira-kira 10 kg.
Semua bagian tanaman kurma bisa dimanfaatkan. Buah dan pucuknya bisa dimakan, dikeringkan, atau digiling menjadi tepung. Nira atau getahnya bisa dibuat minuman. Sabutnya ditenun. Biji kurma pun bisa dijadikan pakan kedelai atau unta. Oleh karena itu, bangsa Arab sering menyebutnya sebagai nakhla yang artinya pohon kehidupan.
Ada banyak jenis kurma dengan mudah dapat dilihat dari bentuk dan warnanya. Mulai dari jenis yang berbentuk kecil lonjong seperti buah sawo kecil, tetapi lebih panjang; kecil agak bulat dengan berat sekitar 5 gram per buah; hingga berbentuk agak besar dan panjang dengan berat sekitar 12 gram per buah. Peneliti menemukan jenis kurma sudah banyak bervariasi seiring dengan penyebarannya yang disebut varietas.
Sekitar 400 varietas yang telah dideskripsikan ada di Iran, 370 varietas di Irak, dan 300-an varietas di Arab Saudi. Sisanya tersebar di negara-negara Timur Tengah hingga Afrika Utara. Sementara Catatan Geoffrey Sanderson, anggota Emirates Natural History Group (ENHG), berjudul Natural History of Date Palm Phoenix dactylifera pada 2001 menyebutkan ada sekitar 600 jenis kurma, termasuk kultivar, di seluruh dunia. Sebelum Zaid dan Sanderson, M A Bashah pada 1996 memperkirakan ada sejumlah 5.000 kultivar kurma di seluruh dunia.
Berdasarkan survei dari pengobatan modern, kurma sudah diakui manfaatnya dalam membantu proses kesehatan. Kurma merupakan sumber beragam vitamin dan mineral. Kurma merupakan energi, gula, dan serat yang baik. Mineral penting seperti kalsium, zat besi, fosfor, sodium, potassium, magnesium, dan zinc ditemukan pada kurma. Kurma juga mengandung vitamin seperti thiamin, riboflavin, niacin, folate, vitamin A dan vitamin K.
Adapun manfaat buah kurma untuk kesehatan antaralain:
- Menyembuhkan segala konstipasi.
- Pertumbuhan dan kekuatan tulang.
- Mencernakan usus.
- Mengurangi rasa lelah dan lesu (Anemia).
- Mengurangi reaksi alergi dan alergi musiman.
- Menaikkan berat badan.
- Meningkatkan energi.
- Kesehatan sistem syaraf
- Menjaga kesehatan jantung
- Meningkatkan stamina seksual.
- Mengurangi frekuensi rabun senja.
- Mengatasi mabuk.
- Membantu penyembuhan diare.
- Mengurangi risiko dan dampak kanker abdomen.
- Membantu proses persalinan dan pembentukan ASI.
Bagaimana, menarik bukan beberapa fakta ilmiah mengenai buah kurma ini?
Islam menyunahkan kaum Muslimin menyantap kurma untuk berbuka puasa. Hal ini diriwayatkan dalam hadis berikut.
Dari Salman bin ‘Amir berkata, “Rasulullah Saw. bersabda, ‘Jika salah satu dari kalian berpuasa hendaklah mengawali buka dengan kurma jika tidak ada kurma maka awalilah buka itu dengan air, karena air tersebut menyucikan.’”(HR Abu Dawud)
Mengapa berbuka dengan kurma? Kurma mengandung zat gizi yang nyaris lengkap dengan komposisi seimbang meskipun dalam jumlah yang serba sedikit. Kebiasaan Nabi mengonsumsi kurma segar dan kurma tidak segar (kering) saat berbuka memberikan manfaat yang optimal. Tidak hanya saat bulan Ramadhan, Anda pun bisa menjadikan konsumsi kurma sebagai kebiasaan sehat sehari-hari.
Daftar Pustaka
Wirakusumah, Emma Pandi. 2010. Sehat Cara Alqur’an & Hadis. Jakarta: PT Mizan Publika
Helwany, Ali Wasil El. 2008. Fasting a great medicine. Jakarta: PT Mizan Publika
Apriyanti, Rosy Nur. 2015. Kurma Dari Gurun ke Tropis. Jakarta: Trubus Swadaya
Aziz, Yal. Manfaat dan Khasiat Buah Kurma Mengatasi Berbagai Penyakit. Artikel UT. Diakses pada 26 Desember 2022 https://sumbarprov.go.id/home/news/7890-manfaat-dan-khasiat-buah-kurma-mengatasi-berbagai-penyakit
Redaktur: Agus Nurbillah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.