Reporter: Indira Rivany
Suara USU, Medan. Ira Rizka Aisyah Lubis atau kerap disapa Kak Ira merupakan seorang Dosen aktif FISIP Universitas Sumatera Utara pada Prodi Ilmu Politik. Tak hanya aktif sebagai seorang dosen, beliau turut aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan volunteer.
Memiliki minat dan semangat belajar yang tinggi, beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Prodi Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara dalam kurun waktu 3,5 tahun. Setelahnya, beliau langsung melanjutkan pendidikannya dan turut berhasil menyelesaikan Pendidikan Strata 2 Prodi Hubungan Internasional dengan konsentrasi Keamanan Internasional dalam kurun waktu 1 tahun 8 bulan di Universitas Indonesia.
Tak hanya berfokus pada bidang akademik, sejak semasa sekolah beliau turut tertarik dengan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan volunteer. Ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan volunteer tersebut terus berlanjut hingga saat ini dan mengantarkan beliau untuk menjadi salah satu pendiri sebuah yayasan yang Bernama Yayasan Aisyah Rangkuti. Yayasan Aisyah Rangkuti sendiri bergerak pada beberapa naungan yakni, lingkungan, pendidikan dan badan amal.
Salah satu cabang Yayasan Aisyah Rangkuti bergerak pada bidang pendidikan yang diberi nama “Perguruan Baiti Jannati.” Dimana perguruan tersebut, kini menjadi lapangan pekerjaan bagi para guru dan tenaga-tenaga ahli lainnya. Beliau aktif dalam menjalankan Yayasan tersebut sejak tahun 2018 sampai saat ini. “Yayasan sudah dari tahun 2018. Dimana kami membangun, kami mencanangkan program, menyusun visi misi dan menyusun hal-hal berkaitan yang kami sebut sebagai sistem”, Ungkap Ira.
Tak hanya sebagai pendiri, beliau juga aktif sebagai pencipta beberapa bidang sistem dan program Yayasan Aisyah Rangkuti, seperti program amal dengan cara mengajak orang-orang, siswa serta tenaga pendidik Yayasan Aisyah Rangkuti untuk bersedekah. Program lingkungan hidup seperti pemberdayaan lingkungan setempat dengan cara menanam tanaman-tanaman yang bermanfaat serta pengelolaan kompos organik, dan program-progaram lainnya. Beliau juga berperan sebagai otak atau pencipta program pembelajaran agama islam baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada Perguruan Baiti Jannati. Yang saat ini jika ditotal berjumlah 150 anak.
Beliau berharap, melalui Yayasan Aisyah Rangkuti, beliau mampu memfasilitasi orang-orang dari lingkungan terpencil untuk menjangkau Pendidikan. “Mimpi besar Kak Ira adalah memiliki 5 satuan unit Pendidikan. Dimana saat ini hanya ada TK, SD dan SMP namun besar harapan Kak Ira untuk menambah unit Pendidikan seperti SMA atau SMK dan bahkan perguruan tinggi. Jadi kami berharap dengan posisi Yayasan kami yang terletak pada daerah pelosok yakni salah satu desa di Kabupaten Deli Serdang memiliki perguruan tinggi sendiri dan memudahkan masyarakat sekitar untuk menempuh pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi.” Ucap Ira.
Ira dikenal sebagai sosok dosen muda yang asik dan hangat ketika dikelas. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata sapaan “Kak Ira” pada kegiatan sehari-harinya. Besar harapan beliau sebagai generasi muda, mahasiswa tidak hanya sekedar belajar dikelas dan langsung kembali kerumah melainkan mulai melek terhadap kondisi sosial.
“Kak Ira saat ini berharap banyak kegenerasi penerus Kak Ira agar lebih melek pada kondisi sosial, humaniora bahkan hubungan antara satu manusia dengan yang lain. Dengan krisisnya kita saat ini dimulai dari krisis ekonomi, pendidikan bahkan etika, saya berharap mahasiswa saat ini mampu menyalurkan energi-energi baik. Mari menjadi bagian yang setidaknya memperban atau menyembuhkan luka orang-orang yang tidak seberuntung kita dengan cara kecil seperti penggerak atau pembentuk kegiatan volunteer.”, Lanjut Ira.
Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.