Oleh : Sari Rosa Jeli
Suara USU, Medan. J.K Rowling merupakan seorang penulis yang dikenal gigih dalam mengerjakan proyeknya. Pemilik nama lengkap Joanne Kathleen Rowling ini merupakan seorang penulis yang lahir di BritanIa Raya, Inggris 31 Juli 1965 yang sekarang menetap di Inggris. Ia merupakan seorang penulis yang telah mendapatkan banyak penghargaan dengan novelnya berjudul Harry Potter yang telah terjual lebih dari 500 juta salinan pada tahun 2008. Selain menjadi seorang penulis, beliau juga menjadi seorang produser film,penulis skenario serta seorang filantropis.
Nah, tentunya dalam mencapai semua hal itu, Joanne Rowling telah melewati berbagai kesulitan. Lalu, seperti apa sih kesulitan-kesulitan yang telah dilewati si penulis terkenal ini untuk menjadi sesukses ini.
Bercerai di usia pernikahan yang baru beberapa bulan:
Joanne Rowling menikah dengan Jorge Arantes pada tahun 1992 dan melahirkan putrinya yang bernama Jessica pada tahun 1993 dan bercerai pada tahun itu juga. Joanne Rowling mengalami stress dan menjadi seorang pengangguran karena perceraiannya. Setelah bercerai, Rowling kembali ke Inggris, tepatnya di Skotlandia dari Portugal dan memulai hidup baru bersama putrinya, Jessica. Dia berencana untuk hidup sebagai penulis novel di Skotlandia.
Bukunya yang tertolak 13 kali, akhirnya mendapatkan apresiasi.
Setelah mengalami berbagai kesulitan , J.K Rowling mulai menulis novelnya yang berjudul ‘Harry Potter’. Ia telah menawarkan novelnya sebanyak 13 kali ke penerbit yang berbeda, namun ditolak dengan alasan novelnya terlalu sulit dicerna. Meskipun berbagai kesulitan dialaminya agar menjadi penulis, dia tidak menyerah untuk menulis.
Barry Cunningham, seorang pengelola Departemen Sastra Anak di Bloomsbury Publishing membeli naskah tersebut. Nigel Newton, kepala Bloomsbury saat itu, memutuskan untuk menerbitkan naskah setelah putrinya yang berusia delapan tahun membaca bab pertama dan penasaran dengan kelanjutannya. Juni 1997, Bloomsbury menerbitkan ‘Batu Bertuah’ dengan tiras awal sebanyak 500 eksemplar. Sebelum ‘Kamar Rahasia’ diterbitkan, Rowling hanya menerima £2.800 ($4.200) dalam bentuk royalti. Novel ‘Harry Potter and the Philosopher’s Stone’ menjadi awal mula karakter Harry Potter. Harry adalah seorang penyihir yang tinggal bersama keluarga non penyihir sampai ulang tahunnya yang ke sebelas, kisah Harry dimulai ketika ia diundang untuk bersekolah di Sekolah Sihir Hogwarts.
Rowling menulis enam sekuel, yang mengisahkan petualangan Harry di Hogwarts bersama sahabatnya, Hermione Granger dan Ron Weasley, serta upayanya untuk mengalahkan penyihir hitam Lord Voldemort, yang membunuh orang tua Harry ketika ia berusia satu tahun.
Joanne Kathleen Rowling mendapat kabar bahwa hak penerbitan di AS dilelang dalam pameran Bologna Children’s Book Fair. Scholastic Corporation membeli hak penerbitan tersebut seharga US$105.000, yang mengejutkan dan menyenangkannya. Ia membeli sebuah apartemen di Edinburgh dengan uang hasil penjualan buku pertama. Tiga buku Harry Potter berikutnya dirilis secara berurutan antara tahun 1998 dan 2000: Harry Potter dan Kamar Rahasia (1998), Harry Potter dan Tawanan Azkaban (1999), dan Harry Potter dan Piala Api (2000), setiap buku terjual hingga jutaan eksemplar.
Pencapaian Rowling sampai saat ini.
Kehidupan Rowling berubah drastis mulai dari hidup dengan mengandalkan tunjangan pemerintah sampai dinobatkan menjadi penulis miliarder pertama di dunia oleh Forbes. Forbes melaporkan bahwa Rowling kehilangan status miliarder-nya setelah menyumbangkan sebagian besar penghasilannya untuk amal. Total penghasilan dari penjualan buku-bukunya di Inggris melebihi £238 juta, menjadikannya sebagai penulis buku terlaris yang masih hidup di Inggris. Sunday Times memperkirakan kekayaan Rowling sebesar £820 juta pada tahun 2021, menjadikannya orang terkaya ke-196 di Inggris. Rowling diangkat menjadi anggota Order of the Companions of Honor (CH) pada Tahun 2017 atas jasanya dalam bidang kesastraan dan filantropi. Ia mendirikan Volant Charitable Trust untuk membantu perempuan, anak-anak dan remaja yang kurang beruntung dan telah mendukung banyak badan amal, termasuk Comic Relief, Gingerbread, sejumlah yayasan sklerosis multipel dan penyakit coronavirus 2019 serta meluncurkan badan amalnya sendiri bernama Lumos.
Majalah Time menempatkannya di posisi kedua Person of the Year 2007, menghargai inspirasi sosial, moral, dan politik yang ia berikan kepada para penggemarnya. Oktober 2010, ia dinobatkan sebagai “Wanita Paling Berpengaruh di Inggris” oleh The Guardian. Rowling turut menyatakan pandangannya mengenai politik Inggris, ia khususnya menentang kemerdekaan Skotlandia dan Brexit, dan dikritik terkait hubungannya dengan media.
Pada titik ini, banyak orang yang akhirnya khilaf dan langsung merasa puas. Tetapi beda halnya dengan Rowling. Setiap seri buku Harry Potter yang terbit, kualitasnya gak pernah menurun, justru plotnya semakin seru dan selalu ditunggu-tunggu penikmatnya. Meskipun Rowling sudah mencapai puncak tertinggi yang bisa dicapainya, dedikasinya pada dunia tulis-menulis terus ia lanjutkan.
Rowling mengambil keputusan untuk menulis novel dewasa, The Casual Vacancy yang diterbitkan pada tahun 2012. Kemudian dia juga menulis serangkaian buku kriminal dengan nama Robert Galbraith. Memang sudah jelas, kegiatan menulisnya sudah gak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Rowling terlihat sangat menikmatinya.
Redaktur : Fitri Dian Jannah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.