Oleh: Kevin Samuel Benammi Brahmana/Anggiat Faisal Butar-Butar/Risky Muhammad Soleh/Sophia Nur Eliza Juriono /Syalma Adilla Handayu
Suara USU, Medan. Peningkatan produktivitas perusahaan sangat bergantung pada kemampuan sumber daya manusianya. Salah satu hal yang harus diperhatikan jika perusahaan ingin meningkatkan produktivitas karyawan adalah kenyamanan lingkungan kerja. Lingkungan kerja mencakup faktor-faktor fisik dan non-fisik yang berhubungan langsung dengan karyawan.
Peningkatan produktivitas kerja karyawan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menjadi sangat krusial mengingat peran penting institusi ini dalam riset dan pengembangan industri perkebunan kelapa sawit nasional. Maka dari itu, kenyamanan lingkungan kerja harus menjadi perhatian utama.
Pada kenyataannya, tata ruang kantor di perusahaan tersebut dianggap kurang memadai, karena karyawan merasa tidak nyaman saat bekerja. Ruangan yang sempit dan tidak teratur menciptakan kesan sumpek dan berantakan. Selain itu, penumpukan berkas yang tidak terorganisir dengan baik tidak jarang menyulitkan pencarian dokumen.
Ketiadaan kebijakan larangan merokok juga berdampak negatif terhadap kualitas udara di ruangan. Paparan terus-menerus terhadap asap rokok dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan, sakit kepala, dan alergi pada karyawan. Selain itu, bau rokok yang melekat pada pakaian dan perlengkapan kerja dapat menurunkan kenyamanan karyawan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan karyawan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Medan sebagai objek penelitian ini. Adapun Judul Penelitian ini adalah “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Medan.”
Setelah dilakukan survei terhadap 60 karyawan PPKS lalu dilakukan pengujian menggunakan SPSS, hasil uji menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y). Sedangkan variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y).
Pada hasil uji hipotesis secara simultan, didapatkan hasil bahwa kedua variabel independen yaitu Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik berpengaruh secara simultan atau berbarengan terhadap variabel dependen, yaitu Produktivitas Kerja. Berdasarkan nilai koefisien beta diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja Non Fisik memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap Produktivitas Kerja secara simultan.
Artikel ini adalah publikasi tugas magang dengan Dosen Pengampu Onan Marakali Siregar, S.Sos., M.Si., dan Dosen pembimbing Dr. Kartini Harahap, S.Sos., M.Si.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.