Oleh: Angieta Ashana Wijaya / Daniel Parulian Lumbantoruan / Tasya Haenilah
Suara USU, Medan. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut sumber daya manusia untuk berkompetisi guna merebutkan posisi sebagai penentu perekonomian saat ini atau memenangkan persaingan bisnis. Itu sebabnya setiap perusahaan selalu berusaha untuk mendukung employee performance (kinerja karyawan). Kinerja Karyawan memiliki peranan yang penting dalam keberlangsungan sebuah organisasi karena kesuksesan atau kegagalan organisasi sangat bergantung pada tingkat kinerja yang ditunjukkan oleh para karyawan.
Salah satu perusahaan yang dapat dilihat kinerja dari karyawannya adalah PT. Pegadaian (Persero) cabang Medan Pringgan. Perusahaan ini merupakan badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai. PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah ke bawah.
Adapun yang menjadi kriteria secara umum dalam menilai kinerja dari karyawan PT Pegadaian (Persero) Cabang Pringgan Medan adalah kemampuan dan keterampilan dalam bekerja, pemahaman prosedur pelaksanaan kerja, dan ketepatan target pekerjaan. Dengan kriteria tersebut, maka didapatkan kinerja karyawan yang optimal. Kinerja karyawan erat kaitannya dengan pelatihan kerja dimana Pelatihan berupaya mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian karyawan. Tingkat kedisiplinan karyawan juga merupakan salah satu bagian terpenting selain dari pelatihan dalam mencapai tujuan jangka perusahaan.
Menurut Prayogi dan Muhammad (2019:423) menyebutkan bahwa “employee performance (kinerja karyawan) merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggungjawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu”. Adapun berbagai indikator dari kinerja karyawan adalah kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran dan kerjasama (Masram, 2017:142).
Menurut Fahmi Menurut Widodo (2015:82) menyebutkan bahwa “pelatihan merupakan serangkaian aktivitas individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja yang profesional di bidangnya. Pelatihan adalah proses pembelajaran yang memungkinkan pegawai melaksanakan pekerjaan yang sekarang sesuai dengan standar”. Terdapat beberapa indikator dalam pelatihan,yaitu peran instruktur, peran peserta, materi pelatihan dan metode pelatihan (Mangkunegara, 2016).
Menurut Sutrisno (2017:97) menyebutkan bahwa “disiplin merupakan alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan keadilan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku”. Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi diantaranya tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, keadilan, sanksi hukuman dan ketegasan (Hasibuan, 2017:194).
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Pegadaian cabang Medan Pringgan yang berjumlah 33 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampel jenuh sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 33 orang yang berasal dari karyawan PT. Pegadaian cabang Medan Pringgan. Pengumpulan data penelitian berupa penyebaran kuisioner dengan skala likert. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT Pegadaian (Persero) cabang Medan Pringgan dapat dijelaskan bahwa kegiatan pelatihan merupakan salah satu bentuk dalam meningkatkan kinerja dari karyawan PT Pegadaian (Persero) cabang Medan Pringgan. Tetapi, dalam kenyataannya masih ada karyawan yang tidak mengikuti pelatihan tersebut dikarenakan karyawan tersebut merasa bahwa sudah mampu dan mengetahui sistem serta cara kerja di Pegadaian tersebut. Tetapi, kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak PT Pegadaian (Persero) cabang Medan Pringgan, dimana terjadi penurunan kinerja dari karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, pelatihan memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Pegadaian (Persero) cabang Medan Gaharu.
Selain itu, pada PT Pegadaian (Persero) cabang Medan Gaharu tingkat kedisiplinan memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan, dan itu dilihat terjadi penurunan kinerja karyawan yang diakibatkan ketidakhadiran yang tinggi. Itu berarti semakin tinggi tingkat ketidakhadiran karyawan PT Pegadaian (Persero) cabang Medan Gaharu, maka kinerja yang dihasilkan juga akan berkurang. Jika dikaitkan dengan angket yang telah disebarkan yaitu salah satu item pernyataan hukuman diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan tanpa ada pengecualian karyawan, mayoritas karyawan memilih setuju yang berarti pemberian hukuman atau sanksi kepada karyawan memang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan yang berakibat ke kinerja dari karyawan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan dijabarkan, maka saran dari peneliti kepada PT Pegadaian cabang Medan Pringgan yaitu meningkatkan serta mempertahankan kualitas pelatihan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan dengan cara membangun komunikasi dan kerjasama yang baik kepada seluruh stakeholder dan kepada peneliti berikutnya untuk dapat menggunakan variabel independen lain yang belum terdapat penelitian dalam ini agar memperluas hal-hal yang mempengaruhi variabel dependen tersebut.
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis. Dosen Pembimbing Feronica Simanjorang, S. Sos., M. AB serta Bapak Onan M Siregar, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.
Redaktur: Tania A. Putri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.