Oleh: Johansen Christian Hutajulu
Suara USU, Medan. Dalam era teknologi yang berkembang dengan cepat, metode pelatihan tradisional mengalami transformasi berkat inovasi canggih. Salah satu inovasi yang menarik perhatian yaitu Augmented Reality (AR). Individu dapat terlibat dalam skenario yang realistis dan pembelajaran berdasarkan pengalaman. Selain itu, Augmented Reality (AR) memungkinkan praktik langsung dalam lingkungan yang aman dan terkendali dalam pelatihan. Peserta pelatihan dapat mensimulasikan situasi kehidupan nyata tanpa risiko apa pun seperti pada perawatan kesehatan dan manufaktur dengan tingkat risiko yang tinggi. Peserta pelatihan juga dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan retensi pengetahuan dan keterampilan.
Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada pengetahuan, keterampilan, dan keahlian karyawannya. Pelatihan karyawan merupakan komponen yang penting dalam pengembangan bakat dan pertumbuhan organisasi. Pelatihan membekali karyawan dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk bersaing dalam industri 4.0 saat ini, beradaptasi dengan tren industri yang terus berkembang, dan berkontribusi pada keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Saat ini, karyawan perlu memahami dan menguasai aplikasi teknologi, manajemen data, dan keamanan cyber untuk tetap relevan dalam lingkungan kerja yang terhubung dan terdigitalisasi.
Konsep Dasar Augmented Reality (AR)
Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan konten virtual dan lingkungan nyata dalam waktu nyata. Teknologi ini dapat diaplikasikan pada semua indera manusia, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dimana citra yang digunakan adalah marker. Cara kerjanya yaitu kamera akan mendeteksi marker yang diberikan. Setelah mengenali dan menandai pola, marker webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Jika tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi jika sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya dengan bantuan perangkat mobile. Pada tahap ini, perangkat mobile bertugas memberikan output berupa proyeksi objek 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan dunia nyata secara real-time.
Manfaat Augmented Reality (AR) dalam Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)
1. Memberikan pelatihan dengan cara yang aman dan terjangkau
Beberapa industri perlu melatih karyawan mereka dalam proses dan operasi sebelum mereka memikul tanggung jawab penuh. Pengusaha dapat membuat simulasi yang tepat dari pekerjaan mereka dengan peralatan yang digunakan oleh mereka. Dengan begitu, karyawan memperoleh keahlian dan bereksperimen sepuasnya, bahkan jika mereka mereka membuat kesalahan, konsekuensinya hanya akan terasa di dunia virtual.
2. Cara yang lebih baik untuk melatih keterampilan
Praktik langsung adalah cara terbaik untuk mengingat informasi dibandingkan dengan diskusi, ceramah, membaca, atau pembelajaran audio-visual. Kita mengingat lebih banyak informasi ketika kita menggabungkan pembelajaran dengan melakukan.
3. Mengembangkan Soft Skill
Perusahaan Walmart menggunakan Augmented Reality untuk melatih karyawannya dalam menangani pelanggan dengan lebih baik. Pengusaha dapat membuat dapat membuat simulasi Augmented Reality untuk situasi tertentu yang mungkin dihadapi karyawan. Hal ini membuat karyawan lebih nyaman dalam situasi sebenarnya dan memungkinkan mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
4. Mempersiapkan Karyawan untuk Keadaan Darurat
Beberapa bandara menggunakan teknologi Augmented Reality untuk pelatihan keselamatan bandara. Teknologi ini memungkinkan Asosiasi Transportasi Udara Internasional untuk mengurangi kerusakan pada pesawat serta mengurangi biaya pelatihan.
Aplikasi Teknologi Augmented Reality dalam Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)
1. Augmented Reality untuk Orientasi Karyawan
Orientasi karyawan merupakan tahap yang paling penting dalam meningkatkan pengalaman karyawan. Pelatihan dengan Augmented Reality mengenalkan budaya, nilai, visi dan misi perusahaan kepada karyawan baru melalui presentasi dan tur virtual. Karyawan baru dapat bertemu secara virtual dengan pemimpin dan anggota tim sehingga menumbuhkan rasa memiliki dan integrasi ke dalam organisasi. Selain itu, orientasi melalui Augmented Reality dapat diakses dari jarak jauh dan pengalaman orientasi yang efisien bagi karyawan di berbagai Lokasi.
2. Augmented Reality untuk Pengembangan Soft Skill dan Kepemimpinan
Simulasi Augmented Reality menyediakan skenario komunikasi yang realistis bagi karyawan sehingga memungkinkan mereka untuk melatih keterampilan mendengarkan yang efektif, penyelesaian konflik, dan pelayanan pelanggan. Manajer atau pemimpin dapat mensimulasikan situasi pengambilan keputusan dalam tim yang dapat menumbuhkan kecerdasan emosional, empati, dan kualitas kepemimpinan yang baik.
3. Augmented Reality untuk Pelatihan Keterampilan Teknis dan Pengembangan Profesional
Dalam industri yang membutuhkan keterampilan teknis, seperti manufaktur, teknik, dan perawatan kesehatan, Augmented Reality menyediakan platform yang efektif dalam pelatihan langsung. Simulasi dari Augmented Reality dapat meniru prosedur yang rumit sehingga karyawan dapat berlatih dan menyempurnakan keterampilan teknis mereka di lingkungan yang aman.
Tantangan dan Peluang Penerapan Teknologi Augmented Reality dalam Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi Augmented Reality yaitu biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi Augmented Reality yang disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan tertentu. Perusahaan juga harus memastikan karyawan memiliki akses ke perangkat dan infrastruktur yang diperlukan untuk memanfaatkan aplikasi Augmented Reality. Tantangan lain seperti masalah konektivitas atau kompabilitas perangkat lunak dapat menghambat efektivitas pelatihan dengan Augmented Reality. Selain itu, terdapat penolakan dari karyawan yang tidak terbiasa atau tidak nyaman dalam penggunaan alat Augmented Reality dalam pembelajaran.
Adapun peluang teknologi Augmented Reality untuk diterapkan di masa sekarang terletak pada kolaborasi dan dukungan jarak jauh. Karyawan dapat menerima pembelajaran dari para ahli yang berlokasi dimana saja di seluruh dunia melalui perangkat yang mendukung Augmented Reality. Augmented Reality dapat menyederhanakan proses yang rumit, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi. Sifat interaktif Augmented Reality memungkinkan karyawan menerima umpan balik secara langsung mengenai kinerja pelatihan mereka, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan, meningkatkan kemampuan interpersonal dan membantu mereka dalam refleksi diri.
Artikel ini adalah publikasi Mata Kuliah Advance Human Capital Management dengan Dosen Pengampu Dr. Kartini Harahap S.Sos., M.Si., dan Dr. Audia Junita S.Sos., M.Si
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.