Reporter : Evita Sipahutar/Grace Pandora
Suara USU, Medan. Seruan aksi sejumlah Guru Besar dan Alumni USU telah dilaksanakan Senin (05/01) berlokasi di Gedung Pancasila USU. Aksi ini sebagai bentuk seruan Guru Besar dan Alumni terkait kondisi demokrasi Indonesia yang sedang memprihatinkan saat ini.
Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait SH, MLI sebagai salah satu bagian dari Guru Besar USU yang turut serta dalam pernyataan sikap mengatakan, āIni merupakan inisiasi dari beberapa orang saja, tidak mengatasnamakan institusi. Sivitas akademika yang dalamnya ada mahasiswa, dosen, guru besar, ada alumni berkumpul dan berdiskusi tentang kebebasan berekspresi dalam demokrasi.” Hal ini membuktikan bahwa gerakan ini berasal dari diskusi oleh sejumlah mahasiswa, dosen, guru besar, dan alumni dalam menyuarakan kegelisahan terkait demokrasi di Indonesia.
āIni merupakan kegelisahan secara moral bukan kritik. Saya tidak mau menyalahkan orang dan beroposisi, siapapun yang terpilih, partai yang menang segala macamnya kita tetap harus menjadi warga negara yang baik dan Presiden dihormati. Saya cuman bilang kegelisahan dalam hal demokrasi mengapa suasananya menjadi begini. Kalau dalam pemilu netral, karena pengalaman pribadi tiap orang beda-beda, memilih siapa tergantung masing-masing. Tetapi ada beberapa orang yang merasa tertekan, terintimidasi, diancamkan beda-beda. Gerakan ini menjadi cara secara moral saja kenapa demokrasi sekarang menjadi seperti ini,” tutup Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait SH, MLI
Upaya untuk mendapatkan tanggapan dari pihak rektorat terkait pernyataan sikap ini telah dilakukan, namun pihak rektorat memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut.
Seruan aksi yang dilakukan oleh Guru Besar dan Alumni USU ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kondisi demokrasi di Indonesia. Melalui diskusi dan seruan moral yang disampaikan, sivitas akademika USU ingin menunjukkan pentingnya kebebasan berekspresi dan bagaimana setiap warga negara harus dapat menjalankan hak demokrasinya tanpa rasa takut atau tekanan. Ini menjadi bukti komitmen sivitas akademika terhadap pemeliharaan nilai-nilai demokrasi dan pentingnya dialog konstruktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa.
Redaktur: Feby Simarmata
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.